07. Something Emotional - #Jaennarendra

609 77 12
                                    

(panjaaaangggg banget, tapi bermaknaaa)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(panjaaaangggg banget, tapi bermaknaaa)

**

when I saw your face it was incredible

painted on my soul, it was indelible

we celebrate our twisted fate

we're the broken ones

Lana Del Rey, Queen of Disaster.

**

JAENNARENDRA POV

Semua orang pasti bahagia ketika bisa melakukan hal-hal yang disukai. Begitu juga gue yang udah lama enggak naik ke atas panggung. Beruntung Deka adalah panitia Jazz Go To Campus, jadi The Hopeless Romantic punya kesempatan berbagi panggung dengan para musisi-musisi keren Indonesia dan juga luar negeri.

Gue bahkan sempat berfoto dengan Niki Zevanya, berkat bantuan Annalisa.

Gue dan The Hopeless Romantic udah turun dari atas panggung setelah memberikan dua buah lagu yang syukurnya bisa memeriahkan acara. Begitu turun panggung, teman-teman gue lainnya udah berpencar entah ke mana. Gue sebenarnya bisa menebak. Mahesa pasti cari spot untuk menonton bersama teman-temannya dari jurusan Bisnis yang kebetulan menonton, Deka kembali menjadi panitia dan menjalankan tanggung-jawabnya, Jeral dan Bima jemput pacar masing-masing untuk menonton. Lalu, tersisa gue di sini.

"Hei."

Suara Annalisa.

Gue menoleh dengan senyum lebar.

"Mau nonton Niki Zevanya bareng?"

"Lo enggak sibuk?"

"Santai," jawabnya, kemudian mengulurkan tangan.

Gue menerima uluran tangan itu tanpa ragu. "Gue kira lo bakal sibuk banget."

"Kak Deka handle semuanya, dan nyuruh gue ajak lo nonton berdua," jelas Annalisa sambil terkekeh kecil. "Enggak tahu, deh. Gue juga kepikiran mau ajak lo nonton berdua."

"Lo mau quality time sama gue, ya?" goda gue, sambil menyenggol bahunya.

Annalisa kembali terkekeh. "Anggap aja lagi membangun kemistri, kan kata lo kita ini partner in crime. Ya, kan?"

"Asiiik, diakui sebagai partner."

Annalisa memukul perut gue pelan. "Apaan, sih? Terlalu berlebihan."

Setelah bicara begitu, Annalisa menggandeng gue ke depan pagar pembatas yang jadi pembatas antara penonton dengan area depan panggung. Yang ada di sini hanya para panitia yang memakai seragam hitam dengan tulisan CREW warna kuning. Gue menemukan teman-teman gue di sini.

"Woe!" tegur gue, sampai kelimanya menoleh dengan tampang polos. "Gue kira pada ke mana kalian, gue ditinggal sendirian."

Jeral meringis dan mengangkat tangannya yang bertaut dengan tangan pacarnya. "Lo kelamaan, sih."

JAENNA: HERO OF THE YEARWhere stories live. Discover now