Chapter 3

70.5K 4K 68
                                    

Seorang gadis cantik melangkahkan kaki jenjangnya menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa. Ini sudah menunjukkan pukul 10 pagi yang pasti ia telah melewatkan acara sarapan pagi dengan keluarganya. Kemarin malam bahkan ia juga tidak ikut serta dalam acara makan malam demi menghindari Max dan kekasihnya.

Untunglah Anastasya berbaik hati menyuruh pelayan mengantarkan makan malam ke kamarnya jadi Angel tidak sampai mati kelaparan. Jangan dipikir Angel akan mogok makan atau tak berselera makan akibat putus cinta. Ia bahkan makan dengan lahapnya karena menurut Angel boleh saja sakit hati tapi jangan sampai menyiksa diri sendiri ataupun bertindak bodoh, lagi pula itu tidak akan merubah keadaan. Patah hati tak lantas membuatmu berhenti menjalani hidup bukan.

Semua ini gara-gara Max dan Faye yang membuatnya menangis sepanjang malam. Ia pun jadi sulit untuk memejamkan mata hingga menjelang pagi barulah kantuk menghampirinya. Sebelum turun Angel menyempatkan diri untuk mencuci mukanya terlebih dahulu, ia melihat keadaan mansion yang tampak sepi dan lenggang.

Setelah sampai di lantai bawah, Angel menemukan sosok wanita paruh baya yang merupakan kepala pelayan di mansion ini sedang mengawasi para maid lainnya bekerja.

"Aunty Emma, kenapa sangat sepi? Dimana yang lainnya?" tanya Angel menghampiri wanita yang bernama Emma tersebut

Emma sudah sejak lama mengabdi dan bekerja untuk keluarga Miller, bahkan sebelum Max lahir. Wanita paruh baya itu memandang Angel dengan senyum hangatnya. Semua orang di mansion ini menyukai kepribadian Angel yang ceria, ramah, supel dan penyayang. Tidak hanya dilingkungan keluarganya, di sekolah pun Angel merupakan most wanted yang memiliki banyak fans karena kebaikan dan kecantikannya itu. Tak salah memang namanya Angel kata orang-orang disekitarnya, ia memang bagaikan Malaikat tanpa sayap begitu cantik dan memukau.

"Tuan muda dan Nona Faye sedang keluar untuk mempersiapan pesta pertunangan mereka yang akan dipercepat menjadi minggu depan. Kalau Tuan besar sudah berangkat ke kantor, sedangkan Nyonya besar berada di taman belakang Nona" ucap Emma sopan

Bagai dihantam palu dengan beban berat ribuan ton Angel hampir saja terjatuh, ia merasa kakinya lemas bahkan seluruh badannya tak bertenaga mendengar berita Max mempercepat acara pertunangannya. Ia bahkan harus bertumpu pada guci besar yang berada didekatnya untuk menyeimbangkan tubuh.

Sebegitu benci kah Max dan Faye padanya hingga mempercepat acara pertunangan itu? Apa mereka pikir Angel akan melakukan hal buruk untuk menghancurkan acara mereka? Tentu saja Angel tidak mungkin berbuat seperti itu karena ia telah melepas Max. Ia akan mengubur dalam-dalam perasaan cintanya, dengan melihat Max bahagia saja sudah cukup untuknya.

"Baiklah Aunty Emma aku akan menyusul Mom ke taman" sahut Angel pelan

Angel merasa air matanya telah habis dan mengering sejak menangisi Max tadi malam. Walau hatinya terasa sangat perih seperti tercabik-cabik, ia tidak akan mengeluarkan air matanya lagi. Ia menguatkan dirinya, ia harus tegar dan kuat menghadapi semua ini. Sejak kecil ia tidak pernah bertemu dengan orangtua kandungnya saja ia kuat apalagi hanya karena cinta, ia tidak boleh lemah.

Setibanya di taman belakang ia melihat sang ibu tengah duduk sambil memegang cangkir teh dan sesekali meminumnya dengan pandangan lurus ke depan.

"Mommy sedang apa? Melamun ya?" sapa Angel sambil mendekati Anastasya dan duduk di kursi sebelahnya

Angel memasang wajah ceria yang bagi Anastasya terlihat dibuat-buat. Senyum gadis itu tidak sampai ke matanya, apalagi Anastasya bisa melihat mata Angel sembam. Ia tahu jika putrinya itu tidak dalam keadaan baik-baik saja, begitu pun dengan dirinya yang tampak gelisah.

Anastasya tidak habis pikir dengan putranya yang tiba-tiba ingin mempercepat pertunangannya menjadi minggu depan. Anastasya menghela nafasnya berat, ia bahkan belum mengenal kekasih Max dengan baik. Bagaimana bisa Max memutuskan hal penting seperti itu tanpa berdiskusi dengan kedua orangtuanya.

I'm Always Be Yours (END)Where stories live. Discover now