Chapter 17

65.1K 3.6K 65
                                    

Suara yang awalnya ramai kini mulai hening ketika seorang pria tengah melangkah gagah dengan aura kekuasaan menuju keatas podium. Jangan lupakan wajahnya yang sangat tampan bagai titisan dewa yunani mampu membuat para wanita menahan nafas menatap pria yang tak lain ialah Max Xavierano Miller.

"Selamat malam untuk para tamu undangan yang saya hormati. Terima kasih telah berkenan hadir dan memeriahkan pesta ulang tahun perusahaan Miller yang ke-60 tahun pada malam hari ini. Dalam kesempatan kali ini, saya selaku CEO Miller Inc ingin berterima kasih kepada semua pihak baik para rekan bisnis yang telah mempercayai dan bekerja sama dengan perusahaan kami atau pun para karyawan yang telah bekerja keras untuk memajukan perusahaan ini hingga sekarang. Saya sadar bahwa tak ada suatu hasil apapun yang tidak dilalui dengan proses, karena dengan berproseslah sesuatu hal akan menjadi indah karena dibubuhi dengan pengalaman, dibalut dengan kesetiaan, diiringi dengan perjuangan, dijalani dengan penuh kesabaran, dan akhirnya kita mendapatkan lebih dari apa yang kita inginkan. Semua keberhasilan yang kita raih sekarang tidak luput dari kerja keras semua orang yang hadir pada malam hari ini. Maka dari itu saya dengan senang hati memberikan sebuah apresiasi kepada kalian yang telah profesional dan kooperatif dalam menjalankan tugasnya selama ini. Tetap semangat karena hasil tidak akan pernah mengkhianati proses dan usaha kita. Mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan dan selamat menikmati pesta ini" Max mengangkat gelas yang berisi wine di tangannya untuk bersulang bersama

"Cheers" ujar semua undangan kompak mengikuti Max sebelum tepukan meriah terdengar memenuhi ballroom

"Pidato yang bagus Son" puji Alaric menepuk bahu Max saat putranya itu telah turun dari panggung

"Mom bangga padamu sayang" ucap Anastasya memberi pelukan hangat untuk putra semata wayang mereka

"Thanks Dad Mom, aku lebih bangga menjadi anak kalian" sahut Max tersenyum membalas pelukan sang ibu

Max ijin kepada kedua orangtuanya untuk lanjut menyapa para rekan bisnisnya dan didampingi Zion yang memang merangkap menjadi asisten sekaligus wakilnya di perusahaan.

"Max kau sangat tampan, aku tidak keberatan menghangatkan ranjangmu malam ini" rayu Stella bergelajut manja di lengan Max dan mengikuti kemana pun pria itu pergi

"Lepaskan tanganmu" ucap Max datar penuh ancaman membuat Stella menjauh

Max sebenarnya risih dengan kelakuan wanita berambut pirang di sampingnya ini, ia bahkan ingin mendorong Stella kasar saat dengan terang-terangan menekan dadanya pada lengan kekar Max. Namun demi kesopanan ia memilih menegurnya saja, bagaimana pun Stella merupakan anak dari teman ibunya yang juga turut hadir di pesta ini.

"Dasar muka tembok" sindir Zion pada Stella saat wanita itu berlalu dan berkerumun dengan teman-temannya

Saat Max sibuk berbincang dengan beberapa kolega, iris coklat terangnya tidak sengaja menangkap sesosok gadis cantik memakai gaun yang sebenarnya indah dan elegan. Hanya saja Max tidak suka karena menurutnya itu terlalu terbuka serta mempertontonkan tubuh seksi gadis itu, ia bahkan geram mendapati banyak pria menatap Freya dengan tatapan memuja. Damn!

Max terpaku dan menajamkan matanya melihat Freya berbincang dengan seorang pria yang begitu familiar. Zion yang melihat sepupunya tidak berkedip menatap sesuatu ikut memandang kearah yang sama.

"Max, bukankah yang bersama Freya itu Liam? Mereka saling mengenal?" tanya Zion terkejut

Max tidak menggubris pertanyaan Zion, ia pun tak kalah terkejutnya melihat Freya dan Liam tampak berbincang akrab. Ia mengatupkan bibirnya rapat, matanya tidak pernah lepas memperhatikan Freya dari kejauhan. Raut wajah Max tiba-tiba mengeras saat melihat Freya mencium pipi Jayden, entah kenapa ada perasaan tidak terima dalam hatinya. Max mengembuskan nafasnya gusar, setelah itu ia pamit pada rekan bisnisnya untuk pergi ke toilet. Ia diam-diam mengikuti gadis yang telah menyita pikirannya saat ini dengan nafas memburu seakan menahan amarah.

I'm Always Be Yours (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang