Chapter 29

58.6K 3.1K 164
                                    

Freya dan Austin memasuki sebuah apartment mungil bergaya modern. Apartment itu sengaja ia pilih sesuai keinginan Letta yang lebih menyukai tempat tinggal sederhana dan minimalis, selain itu jarak tempat ini dengan butiknya terbilang sangat dekat. Awalnya Letta sempat menolak untuk menempati apartement itu tapi Freya tetap bersikukuh dan memaksa hingga akhirnya wanita itu menyerah dan menuruti semua keinginan Freya. Apartment itu terlihat sunyi, mungkin karena Letta tengah berada di dalam kamar. Freya mempersilahkan Austin untuk duduk di sofa sedangkan ia akan mencari keberadaan Letta di kamarnya.

 Freya mempersilahkan Austin untuk duduk di sofa sedangkan ia akan mencari keberadaan Letta di kamarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Benar saja dugaan Freya, Letta sedang berbaring di atas ranjang sambil menatap langit-langit kamar. Namun saat menyadari kedatangan Freya, wanita itu segera bangkit dan menampilkan senyum cerahnya. Wajah Letta sudah tak sepucat kemarin saat masih dirawat di rumah sakit.

"Letta, bagaimana keadaanmu? Dimana si banci? Apa dia meninggalkanmu sendirian? Padahal aku sudah menyuruhnya menemanimu sampai aku datang" Freya bertanya panjang lebar

"Kak Freya satu-satu bertanyanya, aku jadi bingung mau menjawab yang mana dulu" sahut Letta sambil tertawa mendengar deretan pertanyaan yang diajukan Freya "Kak Marry aku suruh pulang, lagipula aku sudah tidak apa-apa. Jadi kak Freya tidak usah khawatir seperti itu"

"Syukurlah kalau kau memang sudah baik-baik saja. Apa kabar baby?" tanya Freya sambil mengelus perut Letta dengan lembut

Saat ini Letta memang tengah mengandung, kehamilannya pun telah memasuki bulan ke enam. Dua hari yang lalu Freya sangat panik saat mendapat kabar dari salah satu karyawan LuLicia bahwa Letta pingsan tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Tanpa pikir panjang Freya bergegas menyusul ke rumah sakit dan ditemani juga oleh Alexa yang kebetulan memiliki jadwal pemotretan yang sama dengannya. Selain menjadi manager di butiknya Letta memang sudah Freya anggap seperti adiknya sendiri. Awalnya Freya sempat terkejut saat mengetahui wanita itu tengah berbadan dua, karena setahunya Letta tidak memiliki kekasih ataupun suami. Wanita itu hanya menangis saat ditanya mengenai pria yang telah menghamilinya tanpa mau menjawab, membuat Freya semakin prihatin dan iba. Akhirnya Freya meminta bantuan Marco dan Luke untuk mencari tahu latar belakang Letta, niatnya hanya satu ingin membuat wanita itu kembali mendapat kebahagiaannya.

"Walau agak lemah tapi kata dokter dia sehat. Aku hanya harus lebih berhati-hati dan juga banyak istirahat" jawab Letta ikut mengelus perutnya yang telah membuncit

"Untunglah kau hanya kelelahan dan tidak ada masalah serius dengan kandunganmu. Ibunya juga harus sehat dan kuat karena sekarang ada nyawa lain yang harus kau jaga. Jangan terlalu banyak pikiran, ingat kini kau tidak sendirian lagi. Kami akan selalu ada untukmu"

"Terima kasih banyak kak. Aku tidak tahu harus membalas kebaikanmu dengan apa"

Freya menggelengkan kepalanya pelan "Aku tulus membantumu Letta. Berjanjilah untuk tetap tersenyum dan bahagia, itu sudah cukup bagiku"

I'm Always Be Yours (END)Where stories live. Discover now