Chapter 25

65.6K 3.1K 103
                                    

Tak terasa dua bulan telah berlalu sejak pembukaan butik LuLicia. Label brand milik Freya itu semakin melejit dan dikenal berbagai kalangan. Setiap hari butik pakaian dalam miliknya selalu ramai dipenuhi pengunjung. Tidak hanya itu penjualan produk LuLicia pun semakin melonjak dan meningkat dari hari ke hari, tentu saja membuat Freya sangat bersyukur. Freya juga telah mempercayakan butiknya itu pada Letta selaku manager disana. Gadis yang pernah hampir ditabrak oleh Freya itu menghubunginya karena membutuhkan pekerjaan untuk biaya kuliahnya.

Tentu Freya langsung menawari Letta posisi sebagai manager LuLicia, apalagi saat mengetahui gadis itu tengah melanjutkan studynya di Stanford University. Freya sempat terkejut gadis yang umurnya selisih 2 tahun dibawah Freya itu merupakan mahasiswi tingkah akhir disalah satu universitas terbaik di dunia. Karena setahu Freya sangat sulit untuk memasuki perguruan tinggi itu, pastilah Letta gadis yang cerdas. Terbukti selama dua bulan ini kinerja Letta di LuLicia sangat bagus dan memuaskan. Tidak hanya cerdas Letta juga pribadi yang baik, jujur dan pekerja keras, membuat Freya semakin menyukai gadis itu.

Sudah dua bulan pula Freya pindah untuk tinggal di kediaman keluarga Miller. Dua hari setelah makan malam bersama itu, ia segera mengemasi barang-barangnya dan menempati salah satu kamar tamu disana. Tak lupa Freya juga mengajak Marry sang manajer yang juga menjadi asisten pribadinya untuk ikut pindah kesana. Marco dan Luke pun tetap setia mengikuti Freya hingga ke mansion keluarga Miller, walau disana telah ada selusin pengawal yang siap sedia untuk berjaga-jaga. Itu juga merupakan perintah Daniel, yang ingin menempatkan orang-orang kepercayaannya untuk menjaga sang putri tercinta.

Kehidupan Freya selama tinggal di mansion keluarga Miller pun semakin berwarna. Semua itu karena tingkah laku Max yang selalu membuatnya jengah dan berdebar setiap saat. Jantung Freya selalu berdetak tak karuan seakan ingin meloncat keluar dari dadanya bila berada di dekat pria itu hingga ia merasa harus segera memeriksakan kesehatan jantungnya ke rumah sakit. Bagaimana tidak jika selama tinggal bersama, pria itu selalu mengambil kesempatan menggodanya, memeluknya bahkan sesekali mencuri kecupan dari bibirnya.

Namun tidak bisa dipungkiri Freya sangat menikmati perhatian dan juga perlakuan manis yang diberikan Max padanya. Ia merasa hubungan mereka kembali menghangat seperti dulu lagi, sebelum Faye masuk kedalam kehidupan Max. Mau tidak mau membuat Freya kembali berharap pada pria itu, berharap kisah cintanya akan berakhir dengan bahagia kali ini.

Hari ini Freya tidak ada jadwal pemotretan atau pun syuting iklan jadi ia hanya menghabiskan waktunya di mansion untuk berenang dan bersantai. Alaric dan Max telah berangkat ke kantor sejak tadi pagi. Sedangkan Anastasya yang memiliki hobi baru yaitu kursus memasak bersama teman-teman arisannya tampak sibuk berkutat di dapur, mencoba membuat menu masakan yang baru dipelajarinya. Sesekali Freya akan ikut membantu Anastasya dan dengan senang hati selalu menjadi kelinci percobaan ibu angkatnya itu.

Anastasya pun meminta Freya membawakan makan siang untuk Max ke kantornya, tanpa pikir panjang ia menyanggupi permintaan sang ibu. Maka siang itu dengan langkah ceria Freya memasuki gedung pencakar langit megah yang menjadi kantor pusat Miller Inc. Freya sempat berpapasan dengan Jordan yang ia ketahui sebagai sekretaris pribadi Max. Jordan tersenyum sopan kearahnya, Freya pun menampilkan senyum manis dan menyapa pria itu sebelum memasuki ruangan dengan pintu besar bertuliskan Max Xavierano Miller, CEO of Miller Inc.

 Jordan tersenyum sopan kearahnya, Freya pun menampilkan senyum manis dan menyapa pria itu sebelum memasuki ruangan dengan pintu besar bertuliskan Max Xavierano Miller, CEO of Miller Inc

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
I'm Always Be Yours (END)Where stories live. Discover now