Chapter 18

69.3K 3.7K 51
                                    

Max mendekat hingga membuat gadis di depannya refleks melangkah mundur dan terpojok pada dinding yang berada dibelakangnya. Jantung Freya terpacu, berdetak semakin kencang bahkan ia merasa tubuhnya mengigil hanya karena tatapan mengintimidasi pria itu. Max meraih pinggang ramping Freya yang terasa pas dalam dekapannya seolah lingkar pinggang itu didesain khusus untuk lengannya.

Max menatap Freya dari jarak dekat, entah dorongan dari mana ia mengecup lembut kulit diantara alis Freya yang indah. Lalu ciumannya turun mengecup mata, hidung hingga berhenti di bibir gadis itu. Merasa tidak mendapat penolakan Max menyapukan bibirnya pada bibir sensual Freya, menghisap dan memangut dengan lembut. Ia dapat merasakan tubuh Freya bergetar dipelukanya.

Freya pada awalnya tidak ingin membalas namun ia terbuai kelembutan ciuman yang Max berikan. Pertahanan Freya runtuh saat Max mendorong lidahnya yang hangat menerobos mulut mungil Freya, mereka saling membelitkan lidah dan semakin merapatkan tubuh mencari kehangatan. Tanpa terasa erangan kecil terdengar dari sela-sela ciuman penuh gairah itu.

Max mengangkat tubuh Freya lalu membawanya duduk di tepi ranjang dengan posisi Freya berada diatas pangkuannya, tanpa berniat melepaskan tautan bibir mereka. Cumbuan bibir mereka semakin dalam dan liar, seakan bagai sepasang kekasih yang saling penumpahkan kerinduan.

Telapak tangan Max menyusup ke dalam gaun yang dikenakan Freya langsung menuju dua benda padat nan kenyal yang berada di dada Freya. Menekannya dengan perlahan dan penuh irama, sementara kedua tangan Freya mengalung pada leher kokoh Max. Jemari lentik Freya menyelisik diantara rambut coklat milik Max, menekan dan memperdalam ciuman mereka.

Ciuman yang telah lama Freya dambakan, walau ini bukan ciuman pertama namun tetap terasa istimewa karena dilakukan dengan cinta pertamanya. Tak pernah ia merasakan gairah yang bergelora seperti ini selama hidupnya. Freya memang sering berciuman dengan pria, namun hanya sebatas kecupan tidak lebih. Ia tidak pernah mengijinkan laki-laki lain menyentuhnya terlalu intim kecuali untuk kepentingan pekerjaan, entah itu pembuatan iklan ataupun photoshoot.

Selebihnya ia akan sangat menjaga dan membatasi dirinya, bahkan dengan Julian yang sudah berstatus kekasihnya pun ia tidak pernah berlebihan. Mereka hanya sebatas berciuman biasa, saling merangkul, memeluk dan berpegangan tangan saja. Mungkin karena itulah Julian berselingkuh, ia menyalurkan kebutuhan biologisnya pada wanita lain sebab Freya tidak pernah mau menghangatkan ranjangnya.

Max menanggalkan semua pakaian yang melekat pada tubuh Freya dengan mudah lalu mencampakannya begitu saja. Sudah biasa Max melihat tubuh indah dan molek banyak wanita. Semenjak pertunangannya berakhir Max memang lebih sering mengencani model yang tentu saja memiliki tubuh indah. Hanya sekedar menyalurkan kebutuhannya tanpa gairah dan yang pasti tanpa perasaan apapun. Namun kali ini berbeda entah mengapa Max merasa jika tubuh gadis yang berada dipangkuannya ini lebih dari sekedar indah, begitu sensitif seolah ini pertama kalinya disentuh oleh seorang pria.

Perlahan Max memindahkan tubuh Freya ke atas ranjang, membaringkannya dengan penuh kasih sayang. Max menatap tubuh indah Freya dengan tatapan memuja, ia benar-benar kagum dengan apa yang dilihat kini. Pinggang kecil, pinggul meliuk sempurna, dada bulat yang padat, serta kaki jenjang dengan wajah yang sangat cantik bagai dewi. Demi Tuhan, Max yakin Tuhan benar-benar tidak adil menciptakan keindahan yang tak dimiliki oleh wanita lain. Tak salah Freya dipuja banyak pria di luar sana, bahkan ia dijuluki dewi penakluk kaum adam.

Max mulai menyapukan seluruh bibirnya disetiap jengkal kulit tubuh Freya, tanpa ada yang terlewatkan sedikit pun. Ia memerangkap salah satu puncak dada gadis itu dengan bibirnya sementara tangannya memainkan puting dada yang lain dengan sangat ahli. Freya mencengkeram rambut Max serta menekan kepalanya seolah menginginkan Max memperdalam cumbuan di dadanya.

I'm Always Be Yours (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang