1. Jeon Wonwoo

2.3K 213 19
                                    

Happy Reading

.

.

.

Remaja itu terus termenung meratapi nasib hidupnya yang tengah dipermainkan oleh dunia. Tubuhnya yang kurus hanya mengenakan pakaian tipis, padahal sekarang ini adalah musim dingin dimana semua orang berbondong-bondong mengenakan pakaian hangat untuk menjaga kehangatan tubuh mereka. Tetapi tidak dengan remaja itu. Banyak pasang mata yang menatap tepat kearahnya, mereka berpikir jika remaja itu memang tengah mencoba menyakiti tubuhnya. Manusia mana yang tidak kedinginan dalam cuaca seperti ini ?

Jam baru saja menunjukkan pukul tujuh pagi dan pelajaran dimulai pada pukul delapan. Masih memiliki waktu satu jam untuk bersenang-senang, atau lebih tepatnya sengaja sampai sekolah siang agar telinganya tak terus mendapat cibiran dari teman-temannya. Ya. Remaja itu bernama Jeon Wonwoo. Ia hanyalah seorang remaja yang normal dan sayangnya ia begitu dingin. Karena suatu hal yang membuatnya menjadi pribadi dingin dan menakutkan (mungkin). Lebih sering menghabiskan waktu sendiri dan berada di perpustakaan sekolah dibandingkan bergaul bersama temannya yang lain.

Ah teman ya ? Rasanya kata teman jauh dari pemikirannya. Sejauh ini tidak ada yang mau mendekatinya akibat gosip yang telah beredar begitu cepat mengenai dirinya. Padahal ia adalah siswa pindahan yang baru satu bulan yang lalu dengan terpaksa pindah ke sekolah ini. Meskipun sekolah ini adalah sekolah elit, namun ia mampu membayar uang sekolah dengan beasiswa. Ya. Wonwoo memang merupakan siswa yang pandai dan juga pintar dibidang akademik, sayangnya karena gosip itulah keberhasilannya ini tak dapat diterima baik oleh teman-temannya.

Mengenai keluarganya, ia hanya memiliki orang tua tunggal yang tak lain adalah ibunya. Ibunya adalah seorang pengusaha dan selalu sibuk dengan pekerjaannya. Tidak peduli kepadanya dan akan menghampirinya ketika ada sebuah masalah dikantornya, tentunya Wonwoo adalah sebagai pelampiasan dari kemurkaan ibunya sendiri. Tak jarang ibunya selalu menyiksanya bahkan hampir membunuhnya jika tidak segera dihentikan oleh maid yang bekerja dirumahnya. Wonwoo benar-benar tidak mengerti dengan sikap ibunya yang seperti itu. Benarkah jika ia adalah anaknya ? Mengapa selalu diperlakukan demikian oleh wanita cantik itu.

"Pembunuh itu ternyata masih bersekolah disini, tidak ada rasa malunya. Seharusnya dia tidak diterima disini dan malah membuat nama baik sekolah tercemar." hujatan yang selalu setiap pagi diterimanya tak hentinya terus ia terima.

Kedua kakinya terus melangkahkan kedua kakinya menuju kelasnya yang terasa begitu jauh. Dikoridor tempatnya berjalan, banyak sekali siswa maupun siswi yang menatapnya dengan tatapan tak suka. Tak hanya itu, bahkan hujatan terus ia dapatkan sampai membuat hatinya begitu sesak dan sakit. Ia ingin sekali mengabaikan hujatan yang keluar dari mulut mereka dan tidak mendengarnya, sayangnya ia masih memiliki telinga yang masih normal.

"Ternyata benar ya. Orang yang berwajah dingin sangatlah menakutkan dan juga penuh misteri. Pantas saja dia membunuh karena memang sikapnya yang sangat buruk." lagi hujatan itu tidak berhenti. Hingga tanpa sadar Wonwoo mengepalkan kedua tangannya erat. Jika dirinya sedang tidak berada dilingkungan sekolah, sudah jelas ia akan melayangkan pukulannya kepada orang-orang yang terus menghujatnya tak peduli orang itu wanita ataupun laki-laki.

"Hey sudahlah. Kau tidak ingin menjadi korban yang selanjutnya kan ?" perkataan siswi itu membuat Wonwoo menghentikan langkah kakinya. Ia termenung ditempatnya dan mendapat tatapan bingung sekaligus takut dari beberapa pasang mata.

[S1] The Beginning Of Our Destiny [DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang