19. Ungkapan tak biasa

825 111 19
                                    

Happy Reading

.

.

.

Siang itu suasana dikelas cukup ramai dikarenakan para wali kelas dan guru tengah mengadakan rapat. Tidak ada tugas yang diberikan mereka kepada muridnya, hingga membuat mereka sangatlah senang. Siapa yang tidak senang ketika tugas terus saja berdatangan, hingga tidak ada waktu untuk bersantai sebagai murid kelas tiga. Sekarang, mereka harus menikmati saat-saat langka seperti ini. Bukankah sangat menyenangkan ?

Dibangku paling pojok terlihat Wonwoo dan Mingyu tengah sibuk dengan dunianya. Wonwoo yang memiliki hobi membaca, ia membaca beberapa buku. Sedangkan Mingyu ? Tentu saja anak itu sibuk dengan ponselnya. Ya. Keduanya memang saling berlawanan atau lebih tepatnya Mingyu yang tidak tertarik untuk membaca. Baginya, membaca adalay hal paling membosankan dibandingkan bermain ponsel atau game.

"Seungcheol hyung bilang Jung Ahjusshi tidak bisa menjemput kita, begitupula dengan Seungcheol hyung." ucap Mingyu mencoba menghangatkan suasana disekitar keduanya. Wonwoo ketika tengah membaca buku akan selalu lupa segalanya, termasuk dengan dirinya yang berada tepat disampingnya. Dunia terasa milik sendiri untuk Wonwoo.

Wonwoo menoleh menatap Mingyu yang sepertinya sedikit kesal. Apa karena Seungcheol tak bisa menjemputnya ? Ayolah bahkan kita bisa pulang dengan kendaraan umum, lagipula ia rindu pulang dengan kendaraan umum tidak harus diantar jemput. Bahkan beberapa minggu yang lalu Mingyu pernah mengatakan padanya ingin merasakan pergi atau pulang dengan kendaraan umum. Tetapi sekarang apa ?

"__aku takut tidak bisa pulang." tambahnya sembari mengerucutkan bibirnya layaknya seorang anak kecil. Bolehkah Wonwoo mengatakan jika Mingyu sangat menggemaskan saat ini ? Lihatlah wajahnya terlihat seperti anak kecil atau lebih seperti bayi.

"Kau bodoh atau apa ? Kita bisa pulang dengan kendaraan umum, Mingyu-ya. Kenapa kau harus takut segala ? Lagipula aku pulang bersamamu, kan ?" jelas Wonwoo meyakinkan Mingyu. Wonwoo kadang bingung harus berbuat apa ketika Mingyu tengah mengkhawatirkan sesuatu. Mingyu selalu terlihat berlebihan, hingga membuat dirinya ikut khawatir dengannya. Tentu saja membuat Wonwoo harus ekstra menenangkan dan meyakinkannya.

Dan Wonwoo hanya dapat menghembuskan napasnya atas sikap Mingyu yang hanya diam seolah masih memproses perkataannya barusan,"___bukankah kau ingin kita pulang dengan kendaraan umum meskipun hanya sekali ? Lihatlah ini adalah kesempatanmu. Tenanglah aku tak akan meninggalkanmu." lagi Wonwoo berujar hingga membuat Mingyu tersenyum lebar dengan polosnya.

Wonwoo benci dengan senyum polos milik Kim Mingyu. Anak itu selalu saja seperti itu. Setelah meresahkan orang sekitar, ujung-ujungnya hanya akan bersikap polos seolah tidak terjadi apapun. Kadang Wonwoo heran, bagaimana bisa Mingyu yang bertubuh sangat tinggi ini masih saja bersikap polos seperti anak kecil ? Mau sampai kapan ia akan terus bersikap seperti itu ? Bahkan Seungcheol saja tidak pernah terlihat seperti Mingyu. Ah atau karena terlalu dimanja oleh ibunya ?

"Ah benar. Kau harus berjanji tidak akan meninggalkanku ! Jika kau melanggarnya, aku tak akan diam !" ujar Mingyu ketika ingatan tentang dirinya yang menginginkan pulang bersama Wonwoo dengan kendaraan umum, pasti sangat menyenangkan.

Sebisa mungkin Wonwoo menahan diri untuk tidak menjitak kepala Mingyu. Entahlah rasanya Mingyu terlalu berlebihan atau memang ia terlalu manja ? Ah sudahlah. Lagipula ia dan Mingyu satu rumah dan setiap hari pergi atau pulangpun selalu bersama, "Sebelum ini aku selalu pulang sendiri, jadi kau tak harus berlebihan seperti ini."

"Aku mengerti, Kim Wonwoo-ssi." balas Mingyu sedikit menjahili Wonwoo.

Wonwoo tak merespon. Kedua matanya seketika berubah dengan pandangan yang lurus kedepan. Mingyu lihat tatapan Wonwoo sedikit lebih tajam dari saat bertatapan dengannya. Dan ketika Mingyu ikut melihat kearah mana Wonwoo melihat, seketika itu Mingyu paham. Lee Jinhyuk berjalan kearahnya, ada apa ini ? Jangan lagi anak itu mengusik ketenangan Wonwoo kembali. Ini sudah satu minggu setelah kejadian di belakang sekolah, Jinhyuk maupun Rowoon tak lagi mengusik Wonwoo. Hanya Soonyoung yang terus saja membuat Wonwoo menahan diri meredam segala amarahnya.

[S1] The Beginning Of Our Destiny [DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang