24✌ - Pekerjaan

23.3K 1.8K 44
                                    

"Aku tidak tau pengorbanan ku akan berhenti kapan, dan di mana, tapi aku akan selalu berusaha untuk  selalu ada" -Nasya.

Happy Reading

📕📕📕

***

Setelah Reyhan mengantar Nasya untuk pulang, Nasya kini berada di dalam kamarnya yang sedang memegang buku tabungan.

Nasya kali ini sedang memikirkan jalan keluar bagaimana untuk mendapatkan uang, agar dia bisa selalu check-up.

Meminta uang ke papanya? Tentu saja tidak mungkin. Karna bukan malah di kasih, tapi Nasya hanya akan mendapat kata-kata yang akan melukai hatinya.

"Huff, gue udah gak punya uang" helaan nafas berat selalu Nasya hembuskan.

"Gue kerja aja kali ya, nanti uang nya gue tabung"

"Tapi?" ucapan nya terhenti karna harus mempertimbangkan kesehatannya.

"Coba aja dulu, nanti kalau kambuh lagi, gue minum obat aja" ujar Nasya mencoba untuk bekerja.

Malam ini, Nasya hanya sendiri di rumah. Mama, papa, Grey, mereka sedang berada di rumah sakit. Nasya yang merasa bosan pun, memutuskan untuk bertemu Dokter kesayangannya, siapa lagi kalau bukan Erik.

Dokter Erik👻


Nasya:
Dokter?

Dokter Erik👻:
Ada apa, Sya?

Nasya:
Aku mau ketemu dokter, boleh gak?


Dokter Erik👻:
Ya udah. Ke rumah sakit aja, saya ada di ruangan.

Nasya:
Otw dok😁👋

Read✔✔

Nasya segera turun dari kamarnya untuk pergi menemui Erik. Kali ini Nasya hanya akan membawa motor kesayangannya. Dia malas untuk menyetir mobil kali ini.

Nasya menikmati perjalanannya, jalan ibu kota sudah mulai sepih karna hari sudah mulai larut. Tapi Nasya tidak memiliki rasa takut untuk keluar malam, bagi Nasya tidak ada yang perlu di takuti selain Tuhan. Toh semua manusia juga makan mati, jadi gak ada yang perlu di takuti.

"Sambala, sambala, bala, sambalado" Nasya bernyanyi di balik helmnya.

"Terasa pedas, terasa panas"

"Sam-" nyanyiannya terhenti saat melihat seorang cewek di tarik paksa oleh dua pria dengan tampang yang mengerikan.

Nasya turun dari motor, ia berniat untuk menolong cewek itu. "Lo berani, Sya. Lo sendiri yang bilang, gak ada yang perlu di takuti. Selain Tuhan" batinnya, memberanikan diri.

Nasya mulai mempercepat langkahnya. "Woy lepasin gak" teriak Nasya saat sudah berada di dekat mereka.

"Wih ada cewek cantik nih" ucap salah satu pria yang mencoba menyulik wanita cantik.

NASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang