35✌ - Khawatir

23.5K 1.8K 19
                                    

Happy Reading


📕📕📕

Clara, Vely, dan Geby. Mereka sudah tiba di rumah sakit, sangat tidak sabar untuk menemani Nasya malam ini. Mereka bertiga sudah merancangkan apa yang akan mereka perbuat selama berada di rumah sakit.

Apa lagi kalau bukan. Karaoke, bergosip, menstalking akun cowok ganteng. Mereka pikir rumah sakit tempat nongkrong sampai mereka seenaknya.

"Kuy masuk, gue gak sabar mau nyanyi" ujar Vely dengan sangat antusias.

"Jangan besar-besar ngomongnya, nanti di dengar dokter Erik. Mampus lo" ujar Clara, menegur.

"Yaudah ayo masuk" ucap Geby mengajak mereka untuk masuk ke dalam rumah sakit.

Mereka menuju kamar Nasya di iringi dengan tawa yang menggelegar di dalam rumah sakit, akibat dari ulah mereka itu. Banyak yang menatap mereka heran, seakan berpikir. Apa mereka Gila?

Mereka cukup banyak membawa makanan ringan, kayaknya rumah sakit akan kotor karna ulah mereka. Mereka belum tau apa yang terjadi sekarang ini, tapi biar kan saja mereka memikirkan apa yang akan mereka lakukan sepanjang malam ini.

* * *

Cukup jauh untuk menuju kamar inap Nasya, tapi kini mereka sudah hampir sampai. Clara dan yang lainnya sempat terdiam saat melihat banyak nya cowok ganteng yang berdiri di depan kamar inap Nasya.

Bagi mereka ini suatu keberuntungan di malam hari melihat cowok ganteng.

"Guys? Gue udah cantik belum sih?" tanya Vely sambil merapikan rambut dan pakaiannya.

Clara melirik ke arah Vely. "Udah kok, ayo buruan" jawab Clara cukup antusias.

Mereka berjalan dengan percaya diri untuk menemui Nasya. Belum lagi, sekarang sudah banyak cowok ganteng.

"Permisi, Nasya nya ada di dalam?" tanya Clara basa basi pada cowok yang berdiri di samping pintu masuk.

"Iya, masuk aja" jawab cowok itu, yang tak lain adalah Jerry.

"Makasih" ujar Clara lalu membuka pintu kamar Nasya.

Pintu terbuka, mereka bertiga kaget bukan main saat melihat Nasya yang sedang di tangani oleh Erik. Mungkin di pikiran mereka sekarang, Kenapa bisa begini?

Mereka bertiga masuk dengan perasaan berkecamuk, ingin rasanya mereka menangis saat melihat wajah pucat Nasya. Dan apa ini? Nasya sangat tidak meringis kesakitan saat Erik membersihkan luka Nasya di bagian leher.

Nasya seakan pasrah akan kehidupannya yang sangat menderita.

"Sya?" panggil Clara lirih.

"Lo gak papa kan? Kenapa bisa begini sih?" tanya Clara entah kepada siapa, pasalnya Nasya masih asik dengan pikirannya sekarang.

Geby dan Vely mereka hanya melihat Clara yang sedang rapuh, bukan berarti mereka tidak rapuh saat melihat kondisi Nasya sekarang. Tapi mereka tidak ingin membuat Nasya khawatir.

"Rey? Nasya kenapa?" tanya Clara dengan suara lirihnya. Rasanya Clara ingin menangis sekarang.

"Rey! Please. Nasya kenapa, hah! Lo gak jagain Nasya? Hiks!" Clara mulai terisak, ia tidak bisa melihat Nasya seperti ini. Rasanya dia tidak becus menjadi temanya.

"Gue gak tau, Ra. Ada yang neror Nasya." jawab Reyhan dengan tampang khawatir.

"Hiks hiks. Lo ke mana sih, Rey. Hah? Kenapa lo ninggalin Nasya sendiri?" ucap Clara semakin terisak.

NASYA Where stories live. Discover now