34 - Perempuan misterius

22.5K 1.8K 22
                                    

Happy Reading

📕📕📕


"Hay, kita ketemu lagi Aurellia Nasyava" ucap orang tersebut di balik topeng yang ia gunakan.

"Ka-kamu?" ucap Nasya, khawatir.

"Oh yah, ini gue! Kenapa lo takut?" orang itu mulai mendekat ke arah Nasya, dengan pisau tajam yang ia pegang.

"Tolong, jangan ganggu gue!" ucap Nasya memohon ketakutan.

"Gue gak bisa, lo udah ngancurin semua kebahagian gue. Dan lo? Lo harus tanggung jawab" perempuan misterius, ya! Dia adalah perempuan misterius yang dulu pernah menyekap orang tuanya.

"Gue salah apa sama lo? Gue udah putus sama Fernan. Gue udah gak ada urusan sama lo! Please jangan ganggu gue" ucap Nasya merasa takut.

"Bang, lo di mana? Tolong gue" batin Nasya, sudah sangat merasa takut sekarang.

"Gak peduli. Gue mau lo hancur! Hancur Nasya, lo pembunuh! Pembunuh. bangsat!" ia berteriak tepat di depan muka Nasya, membuat Nasya terlonjak kaget dan tambah merasa takut.

"Gue gak suka lo dekat sama Fernan. Dan lo udah ngebunuh Kevan, Nasya." perempuan itu meremas dengan kuat tangan Nasya yang terpasang selang infus.

"Ah, please lepas. Sakit, hiks hiks" mohon Nasya, terisak.

Perempuan itu lebih memperkuat eratannya. "Gue gak peduli, lo mau mati gue gak peduli" ucap perempuan itu dengan penuh penekanan di setiap katanya.

"Hiks hiks! G-gue janji, gau gak akan ganggu kebahagiaan lo. Tapi pliss lepasin" Nasya merasa sakit di bangun tangannya yang terpasang jarum infus, bahkan tangan itu mulai mengeluarkan darah.

Perempuan itu mendekatkan pisau ke leher milik Nasya, dan mulai menekan kuat pisau di leher milik Nasya. Ia sangat ingin memutuskan urat Nasya walaupun hanya satu.

"Hiks! Sakit, tolong siapa pun, hiks tolong gue" isaknya, dengan suara parau yang hampir tidak terdengar. Untung saja perempuan itu tidak mengetahui kalau Nasya memiliki jahitan. Mungkin kalau ia tau, ia akan melepas paksa jahitan Nasya.

"Gak akan ada yang nolongin lo, gak usah alay! Lo adik nya Kevan kan, jadi gak usah cengeng" perempuan itu lebih menekan lagi pisau di leher Nasya. Mengakibatkan darah segar mulai menetes.

"Aw. Hiks hiks, sakit!" Nasya terisak, ia sangat tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini.


* * *

Di satu sisi Given dan anak-anak Alaztor sudah berada di rumah sakit. Reyhan menunggu mereka, karna itu ia lama untuk kembali ke kamar Nasya.

"Bang!" Reyhan memanggil Given.

Given berjelan mendekati Reyhan. "Nasya mana?" tanya Given.

"Ada di kamarnya" jawab Reyhan yang masih memegang berbagai makanan pesanan Nasya.

"Lo ninggalin Nasya sendiri? Gila lo! Bisa aja Nasya di lukain orang, tolol!" Given mulai berlari menelusuri rumah sakit, dengan perasaan yang berkecamuk.

NASYA Where stories live. Discover now