47✌ - Sisi lain Reyhan

22.6K 1.8K 52
                                    

Happy Reading

📕📕📕


"Loh, Sya? Fernan mana?" tanya Cindy saat melihat Nasya turun sendiri tanpa Fernan.

"Masih di kamar bun, katanya bentar lagi baru turun" jawabnya sopan.

"Mata kamu? Kenapa? Habis nangis?" tanya Cindy sekali lagi.

Nasya terdiam sebentar. "Eh, anu bunda. Tadi kelilipan soalnya habis bantu Fernan bersiin kamar" Bohongnya.

Cindy mengangguk paham, Cindy tau itu hanya alasan belaka. Pasalnya kamar Fernan selalu bersih setiap saat. "Yaudah, sini duduk! Kita tunggu Papa sama Fernan dulu"

Nasya melanjutkan langkahnya kembali. "Tumben papa cepat pulang bun" ujar nya sambil duduk di kursi sofa sebelah Cindy.

"Katanya gak ada kerjaan lagi, makanya cepat pulang"

Nasya mengangguk paham. "Nah, itu Fernan" ujar Cindy saat melihat anaknya turun dari lantai dua.

Nasya mengikuti arah pandang Cindy, yah tepat! Nasya melihat Fernan yang berjalan santai menuruni tangga.

"Kita tinggal tunggu papanya fernan, habis itu kita cicipi deh kue buatan kamu" ucap Cindy sambil tersenyum ke arah Nasya.

"Bun? Papa udah pulang?" tanya Fernan yang ikut duduk di sebelah Nasya.

"Udah, lagi di kamar katanya mau bersih-bersih dulu" jawab nya.

Fernan hanya mengangguk, setelah itu melirik ke arah Nasya yang hanya diam tidak bergembing.

"Itu papa, yaudah bunda potong kuenya yah" ucap Cindy saat melihat suaminya sudah selesai bersih-bersih.

"Wah.. Itu kue buatan siapa? Kayaknya enak" ucap Aryo antusias saat melihat kue yang tertata rapih di atas meja ruang tamu.

Cindy tersenyum ramah, ternyata Aryo sama sekali tidak membenci Nasya. "ini buatan Nasya mas" ucap Cindy.

Aryo mengubah raut wajahnya. "Nasya?" tanya Aryo dengan tampang tidak suka membuat Nasya diam seribuh bahasa.

Cindy diam, perasaan nya mulai tidak enak. Apakah Aryo tidak menyukai Nasya? Tapi kenapa? Apa karna bisnisnya dengan Bagas, ini sudah sangat keterlaluan.

"Iya, kenapa emang?" tanya Cindy yang masih memasang tampang biasa saja.

"Nasya anak Bagas?" tanya Aryo dengan raut muka serius.

Cindy hanya mengangguk. "Mana anak itu?" tanya Aryo masih setia menatap Cindy dengan raut muka serius.

Nasya bangkit dari duduknya, mengeratkan genggamannya pada tali tas yang masih setia berada di bahunya. "A-ada apa, pah?" tanya Nasya sedikit gugup.

Aryo merbalik, melihat Nasya yang berdiri di sebelah Fernan. "Pergi kamu dari sini, saya tidak mau bisnis saya sama Bagas batal hanya karna kamu" usir Aryo menatap lekat-lekat ke arah Nasya.

Fernan bangkit, memasang tampang tidak terima dengan ucapan Papanya barusan. "Apaan sih pa, kenapa papa jadi egois" ucap Fernan tidak terima.

NASYA Where stories live. Discover now