26✌ - Perubahan fisik

25.9K 1.9K 43
                                    

Happy Reading

📕📕📕

Hari ini Nasya bersiap untuk sekolah, kondisi Nasya saat ini kurang membaik. Wajah pucat, tubuh yang semakin kurus, dan rambut yang hampir habis. Tapi Nasya tetap optimis untuk menolong Raga hari ini.

Nasya sedang memegang berbagai macam obat di tangannya, membuat dirinya merasa mual sekarang, ketahuilah obat yang di konsumsi Nasya ada berbagai macam. Itu hanya untuk penyakitnya sekarang, tapi belum tambahan obat untuk penyakitnya selanjutnya.

"Hua, gue malas minum obat" batin nya merengek.

"Ayo minum, dari pada dapat ceramah. Lebih baik minum" Nasya memutuskan meminum obat itu secara bersamaan, ia cukup mampu untuk meminum obat.

"Pahitt Dokter" histeris nya dalam kamar. Untung saja kamarnya kedap suara, jadi tidak ada yang akan mendengarnya.

Nasya kini sudah siap untuk ke sekolah, penampilan Nasya kali ini berbeda. Baju sekolah yang sengaja di besarkan untuk menutupi dirinya yang semakin kurus. Bukan hanya baju sekolah, tapi semua pakaian Nasya menjadi besar.

"Berangkat" gumamnya lalu mengambil kunci motor untuk berangkat ke sekolah.

Nasya hanya sendirian di rumah, orang tuanya pergi ke rumah sakit, dan bi Inem yang juga ikut ke rumah sakit.

Nasya sudah meninggalkan pekarangan rumah mewah milik keluarganya. Nasya kali ini cukup lelah. Entahlah, setelah bertemu dengan Erik semalam Nasya merasa sangat kecapean. Tapi Nasya harus tetap melakukan apa yang sudah ia bicarakan dengan Erik Semalam.

* * *

Motor Sport milik Nasya, sudah memasuki halaman parkir sekolah. Sekolah sekarang sudah mulai ramai, tapi Nasya masih memperhatikan motor milik Fernan. "Gue rindu lo, Nan" batin nya masih memperhatikan motor Sport Fernan.

"Pagi, Sya" sapah Vely. Tapi Nasya tidak menghiraukannya, tatapan nya masih mengarah pada motor Fernan, membuat Vely merasa kasian pada temannya ini. "Sabar yah, Sya. Gue yakin, lo nantinya akan dapat yang lebih baik dari Fernan" batin Vely, lalu menepuk-nepuk bahu Nasya. Agar Nasya sadar dari lamunan nya.

"Eh, lo udah lama di sini?" tanya Nasya saat melihat Vely yang berada di samping nya sekarang.

"Udah, Sya. Udah dari ribuan tahun yang lalu" jawab Vely dengan suara sinis nya.

"Hehe, ayo masuk" ajak Nasya mengandeng tangan Vely.

"Lo baik, Sya. Tapi entah kenapa keluarga lo mau nyia-nyain putri sebaik lo" batin Vely, Nasya sudah menceritakan semua masalah dalam hidupnya, tapi tidak dengan alasan mengapa ia di benci oleh keluarganya. Nasya takut jika nanti sahabat-sahabatnya ikut memebenci dirinya.

Nasya dan Vely mulai menelusuri kooridor sekolah untuk menuju ke kelas mereka. Tapi saat melewati Fernan dan kedua sahabat nya, Nasya mencoba tidak memperdulikan mereka.

"Nan?" tanggil Dino.

"Paan?" sahut Fernan.

"Lo gak liat? Nasya makin hari, makin kurusan" ucap Dino yang masih memandang Nasya dari kejahuan.

NASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang