40✌ - Sudah tiada!

25.6K 2.1K 91
                                    

Happy Reading

📕📕📕

Acara keluarganya berjalan dengan sempurna, tidak ada masalah sedikit pun yang terjadi. Ia terus melakukan kerjaan nya sebagai seorang pelayan di acara keluarganya sendiri. Tidak ada kata lelah saat melakukan semuanya, ini demi kebahagiaan keluarganya. Ia merelakan semua kebahagiaan nya demi keluarga yang sama sekali tidak mencintai dan menyayagi diri nya. Dia si gadis kuat yang suka berkorban demi keluarganya, Aurellia Nasyava Zelmand. Apakah dia masih bisa memakai marga Zelmand? Saat dirinya hanya di anggap sebagai pelayan di acara keluarga nya sendiri? Entahlah Nasya akan melakukan segalanya demi kebahagiaan keluarganya.

"Hey! Ayo ke dapur banyak pekerjaan di sana." Lamunan Nasya buyar saat seorang pelayan menepuk bahunya.

Nasya tersenyum di balik masker yang ia gunakan. "Eh, iya mas!" Nasya beranjak dari tempatnya menuju dapur.

"Mas? Saya harus ngerjain apa?" tanya Nasya yang sudah berada di dapur.

Pelayan itu tersenyum. "Ngga! Ngga ada pekerjaan buat kamu. Tapi kamu di panggil sama nyonya." Jawab pelayan itu lalu beranjak dari hadapan Nasya.

"Mama?" gumam Nasya.

Nasya segera berlari menuju di mana keluarganya berada. Dengan kaki yang terasa sakit, ia masih terus berlari. Banyak orang yang melihat Nasya berlari kecil di antara para tamu yang menikmati acara. Tapi, Nasya sama sekali tidak memperdulikan itu semua.

Nasya sampai tepat di samping Mamanya, takut! Itulah yang Nasya rasakan sekarang. Dirinya takut jika akan di permalukan oleh mamanya di ini.

"Ada apa, Mah?" tanya Nasya dengan suara kecil.

Nasya merasa kakinya di injak kasar oleh Ana. Tidak sakit, tapi rasa sakit itu saat Mamanya membisik kan sesuatu di telinga nya. "Ingat! Kamu itu pelayan, bukan anak saya." Ia diam, tidak ada suara lagi yang ia keluarkan.

"Cepat ambilkan saya minum!" titah Ana pada Nasya.

Nasya mengangguk paham, segera pergi ke meja yang tidak jauh dari tempatnya. Niat nya yang ingin mengambil minum terhenti saat tatapan nya bertemu dengan pria yang sangat ia kenali, Fernan! Cowok itu menatap Nasya penuh dengan seksama. Nasya dengan cepat memutuskan tatapannya dengan Fernan dan segera berjalan menuju Ana.

"Kaya gue kenal!? Apa Nasya? Ah masa sih!" batin Fernan kebingungan.

Fernan terus menatap Nasya dari arah kejahuan, rasa penasaran terus menyelimutinya. Rasanya Fernan ingin berbicara pada pelayan itu.


***


Acara terus berlangsung ramai. Hampir larut malam tapi acara semakin meriah, tidak ada kekacauan sedikit pun selama acara berlangsung.
Rasanya tulang Nasya ingin lepas dari tempatnya, Nasya terus melakukan tugasnya sebagai seorang pelayan. Ternyata begini rasanya menjadi seorang pelayan di acara besar seperti ini.

"Capek juga ternyata. Mana, badan gue sakit semua lagi!" Nasya terus mengeluh, ia sudah tidak tahan dengan rasa lelah ini. Ia cukup merindukan kasur empuknya yang berada di kamar. Nasya memijat pelipisnya yang terasa sedikit pusing, dengan tangan dan kaki yang terasa ingin lepas dari tempatnya.

Cek mic !!

Cek mic!!


Hayalan Nasya buyar seketika saat MC di acara keluarganya bersuara. Merasa penasaran apa yang akan di bahas oleh MC itu, Nasya maju beberapa langkah agar sedikit dekat dengan tempat keluarganya berada.

NASYA Where stories live. Discover now