38✌ - Fisik dan Batin yang terluka

24.5K 2.1K 81
                                    

"Semuanya kembali seperti awal, merasakan sakit yang tidak di inginkan"
-Aurellia Nasyava Zelmand

Happy Reading

📕📕📕

"Sakit"

Itulah yang di rasakan oleh Nasya. Bukan, bukan ini yang di harapkan oleh nya. Nasya ingin seperti seorang putri yang di sayang dan di manja oleh orang tuanya. Tuhan, Nasya ingin istirahat. Mohon! Sekali ini aja, dengerin doa Nasya..

"Pah, kita mau kemana? Lepasin tangan Nasya pah!"

"Hiks hiks. Pah, Nasya salah apa lagi? Tolong, Nasya capek pah. Nasya sakit, Nasya udah gak sekuat dulu. Nasya mohon sama papa, kali ini aja! Biarin Nasya lepas dari kekerasan papa" mohon nya, terus berusaha membuat hati Bagas luluh.

"Please Pa, lain kali kalau papa mau mukul Nasya. Nasya pasti gak akan tolak. Tapi kali ini aja, hiks hiks lepasin Nasya" isak nya.

Nasya terus memohon selama dirinya di seret dengan kasar oleh Bagas. Gadis yang malang. Tapi sayang, Bagas sama sekali tidak peduli dengan kata-kata Nasya.

"Nasya mau istira-"

BRAK !!


Ucapan Nasya terhenti saat dirinya di hempaskan dengan kasar oleh Bagas di lantai gudang yang terasa dingin dan berdebu.

"Berani kamu bicara lagi! saya pastikan besok-besok kamu sudah tidak bisa bicara" ancam Bagas merasa sangat emosi.

Nasya diam, bungkam tidak berani membalas. Nasya hanya akan mengikuti alur cerita hari ini, rasanya hancur lebur! Sunggu sakit saat menerima kekerasan dari Seorang Ayah, yang sebenarnya figur ayah menjaga dan menyayangi putrinya. Tapi berbanding terbalik dengan Bagas, Nasya tidak lagi mendapatkan nya saat umurnya enam Tahun sampai sekarang.

BYUR !!

Basah! Tubuh Nasya di siram dengan kasar entah dari mana asalnya. Ia diam, menikmati dinginnya air es yang membasahi tubuh dan pakaian yang dia gunakan.

"Itu buat kamu yang sudah berani keluyuran tanpa pamit!" suara berat Bagas mengisi keheningan di dalam gudang.

Bagas berjalan mendekat ke arah di mana Nasya duduk sambil memeluk kedua kakinya. Kasihan, Bagas sempat merasa kasihan saat melihat kondisi Nasya sekarang. Bagaimana pun Nasya putry kecilnya yang pernah dia sayangi. Tapi dengan segera Bagas menghilangkan rasa itu, yang sekarang Bagas inginkan adalah, Nasya mendapatkan pelajaran karna sudah berani berbuat ulah.


"Biarkan rasa sakit ini menghiasi Kehidupan Ku" - Nasya


Bagas mencengkram dagu Nasya kasar. "Dengar saya, Nasya! Kamu anak yang tidak kami inginkan! Kenapa bukan kamu saja yang mati saat itu! Anak pembawa sial, anak tidak tau diri! Saya ingin menghabisi kamu sekarang juga." Bagas beranjak dari tempatnya dan menghempaskan Kepala Nasya kasar.

"Tapi tidak! Saya ingin meninggalkan sedikit luka di tubuh mu itu." lanjutnya, sambil tersenyum sinis ke arah Nasya.

Gadis itu masih diam, menangis dalam diam itu sudah selalu di lakukan nya, gadis ini cukup kuat untuk menerima semuanya. Dia tidak ingin menunjukan ke pada siapa pun bahwa dirinya memiliki titik kerapuhan yang terdalam.

NASYA Where stories live. Discover now