32✌ - Tawa seorang Aurellia Nasyava Zelmand

26.6K 1.9K 25
                                    

Happy Reading

📕📕📕


Hari ini Reyhan berniat untuk
mengajak Clara, Vely, dan Geby untuk menjenguk Nasya di rumah sakit. Reyhan sudah menceritakan semuanya kepada teman-teman Nasya, bahwa Nasya rela memberikan satu ginjalnya buat Raga.

Pernyataan itu mampu membuat Clara dkk, merasa iba kepada Nasya. Pasalnya, ia adalah orang yang sangat baik. tapi entah mengapa keluarganya rela menelantarkan putri sebaik Nasya.

"Gue gak bisa bayangin gimana hidup Nasya selanjutnya" Clara memecahkan keheningan di antara mereka bertiga yang kini sudah berada di kantin.

"Sama! Gimana Nasya hidup dengan satu ginjal. Baru aja gue bayangin, itu udah buat gue mau nangis tau gak" ujar Vely dengan raut wajah ingin menangis

"Udah tenang, kita gak boleh lemah di depan Nasya. Kita, sebagai temannya harus kasih dukungan sama Nasya. Oke!" ujar Geby menenangkan teman-temannya.

"Reyhan kan tadi ngajak kita jenguk Nasya. Gimana kalau kita beliin Nasya buah" ujar Geby sekali lagi.

"Yaudah, kita beli buah-buahan aja" ucap Clara yang kini sudah mulai ceria lagi. Hati Clara rasanya ingin hancur saat mengetahui temannya menderita.

"Ayo pesen makanan! ntar keburu masuk" ujar Geby, Vely masih enggan untuk berbicara.

* * *

Lonceng pulang sekolah sudah berbunyi, sekarang Clara dkk sedang bersiap-siap untuk menuju rumah sakit, dimana Nasya di rawat.

"Kita satu mobil aja ke sana, nanti pake mobil gue" ujar Vely yang masih asik memasukkan bukunya ke dalam tas.

"Iya, serah lo aja" ucap Clara sudah menyelesaikan kegiatannya.

"Reyhan di mana?" tanya Geby.

"Udah duluan. Dia gak bisa ninggalin Nasya lama-lama" jawab Clara. Clara sudah mengetahui bahwa Reyhan menganggap Nasya adik angkatnya.

"Kayaknya mereka ad hubungan" ujar Vely merasa curiga.

"Gak lah, Rey udah nganggap Nasya adik. Udah dari kecil, makanya Reyhan sayang banget sama Nasya" Clara menjelaskan kepada Vely dan Geby, ia tidak mau ada kesalah pahaman di antara mereka.

"Oh gitu, bagus deh." ujar Vely dengan tersenyum hangat.

"Udah siap kan? Kita berangkat kalau gitu" ucap Vely, antusias. Menggandeng tangan kedua temannya.

Mereka mulai melangkahkan kaki menuju mobil Vely, mereka sangat tidak sabar untuk menemui Nasya sekarang ini.

* * *

Mereka sudah tiba di rumah sakit, tadi mereka menyempatkan untuk membeli buah-buahan dan snack, malam ini mereka akan menginap di rumah sakit.

Mereka ingin menghabiskan waktu bersama. Rasanya malam ini akan menjadi malam yang panjang.

"Ra, kamarnya nomor brapa?" tanya Geby, saat mereka masuk ke dalam rumah sakit

"Udah ikut aja, Reyhan udah kasih tau ke gue kok" jawab Clara santai.

~

Tidak membutuhkan waktu yang lama, kini mereka sudah berada tepat di depan kamar inap Nasya. Berdiri di depan pintu yang memiliki nomor 315, Clara membuka gagang pintu untuk memeriksa kalau benar Nasya yang berada di dalam.

Ceklek ...

Pintu terbuka, Clara melihat Nasya yang sedang tidur dan Reyhan yang sedang main game di sofa di dalam kamar inap Nasya.

NASYA Where stories live. Discover now