39✌ - Terasa rapuh

24.6K 2K 54
                                    

"Bertahan untuk merasakan sakit yang terdalam"
-Aurellia Nasyava Zelmamd


Happy Reading

📕📕📕

Nasya masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang, ia takut jika nanti keberadaannya membuat mama dan papanya semakin marah. Lewat pintu belakang membuat Nasya akan langsung sampai ke dapur. Nasya sudah bisa melihat bik Inem yang sibuk menyiapkan berbagai hidangan untuk acara nanti malam.

"Assalamualaikum, bik?" sapa Nasya sangat ramah.

Bik inem berbalik melihat siapa yang menyapanya. "Walaikumsalam, yaampun non!? Kok tangan non merah lebam gitu?" tanya bibi khawatir.

Nasya tersenyum, ternya di hidupnya masih ada orang yang peduli pada keadaanya. "Udahlah bi, gak papa! Nanti malam Nasya bisa obatin kok"

"Gak non, bibi obatin sekarang, yah?" ucap bik Inem yang sangat khawatir.

"Gak papa, bi. Nanti mama marah kalau kerjanya gak beres. Nanti malam aja yah" ujar Nasya menenangkan.

"Yaudah kalau gitu non, non Asya mau ngapain ke sini? Mau makan?" tanya Bi Inem.

"Gak kok bi, Nasya udah makan tadi! Tadi Nasya di suruh kesini sama mama, katanya mau bantu bibi masak sama beres-beres rumah" jawab Nasya, menjelaskan.

"Ya ampun non, non emangnya gak akan capek?" tanya bi Inem merasa iba dengan majikannya yang satu ini.

"Udah bi, gak papa" jawab Nasya, seadanya.

"Nasya! Bawakan saya gunting! Cepetan!" teriak sang mama, yang berada di ruang tamu.

"Bi? Gunting di mana yah?" tanya Nasya.

"Tunggu non, bibi ambilin" jawab bik Inem mencari Gunting.

"Nasya! Buruan! Lelet banget sih jadi anak" teriak Ana lagi, tidak sabaran.

"Ini non, ketemu" ujar bik Inem, memberikan barang yang di minta oleh Ana.

Nasya segera mengambil gunting yang di maksud oleh mamanya, dan sedikit berlari kecil menuju ruang tamu.

"Aw, sakit!" batin Nasya kesakitan di bagian kaki.

"Nas-!"

"Ini mah" Nasya memberikan gunting kepada Ana.

"Lama banget sih! Udah sana kamu nyapu terus ngepel sampe bersih" ucap Ana, memberikan perintah. Kembali fokus pada kegiatannya.

Nasya mengangguk paham, dengan kondisi kepala yang sedikit pusing, tangan kaki yang terasa sangat sakit. Mau tidak mau, Nasya harus mengerjakan semuanya.

Bik inem melihat dari kejahuan kondisi Nasya yang bisa di bilang tidak baik-baik saja. Jujur bik Inem sangat mengkhawatirkan anak majikannya yang satu ini, sikapnya berbeda jauh dengan anak majikannya yang lain. Grey yang suka sombong dan tidak sopan pada orang lain, membuat bik Inem tidak ingin dekat dengannya. Dan Raga yang jarang berbicara pada pekerja di rumahnya. Tapi berbeda dengan Nasya, gadis cantik nan baik hati. Gadis yang sangat ceria dan suka menyapa orang lain, membuat semua pekerja di rumahnya sangat akrap dengan nya.

NASYA Where stories live. Discover now