1.0 Rasa Pacar

9K 1K 8
                                    

"Juna? Lo ngapain?!" seru Minnie begitu mendapati Juna di pintu rumah Lisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Juna? Lo ngapain?!" seru Minnie begitu mendapati Juna di pintu rumah Lisa.

"Lisa dimana?"

"Dikamar sih... Tadi kayaknya kesel gitu sama lo. Lo apain hah?"

Juna tak menghiraukan pertanyaan Minnie langsung pergi menuju kamar Lisa dilantai atas.

Minnie yang tersadar akan sesuatu akhirnya bertanya.

"Juna, kaki lo kenapa?"

°°°

"Sa..."

Tok

Tok

Tok

"Sa... Bukain tolong..." pinta Juna di depan pintu kamar Lisa yang pastinya sengaja di kunci dari dalam oleh gadis pemilik kamar tersebut.

"Sa..."

"Bukain Sa..."

Juna terus berdiri di pintu kamar Lisa meski kaki kanannya terasa amat sakit sekarang. Entahlah, Juna rasa tadi tidak sesakit ini.

"Sa... Bukain please..."

"Velisa..."

"Sa... Shhhh..." Juna mendesis kala nyeri di kakinya semakin terasa.

"Tolong buka pintunya Sa... Jangan di kunci"

"Awh.... Shhh" ringis Juna bertepatan dengan Lisa yang membuka pintu kamarnya.

"Sa!"

"Kaki lo kenapa?" tanya Lisa melirik kaki Juna sekilas dengan raut wajah datar.

"Tadi jatuh pas..."

"Pas balapan?" potong Lisa cepat membuat Juna terdiam.

"Duduk!" titah Lisa cepat membuat Juna langsung menuruti permintaan gadis itu.

Juna duduk di pinggiran ranjang milik gadis itu sementara Lisa keluar dari kamarnya entah pergi kemana.

Setelah 5 menit berlalu, Lisa kembali dengan baskom berisi air dingin juga handuk kecil. Juna hanya diam menatap gadis yang kini tengah menggulung celana miliknya sampai sebatas lutut lalu mengompres luka memar Juna yang berada di betis.

"Sa..." panggil Juna.

Gadis itu tak menjawab, menoleh saja tidak. Ia sibuk mengobati luka milik Juna dengan wajah datar yang masih setia terpampang disana. Juna tersenyum tipis, ia tau sebenarnya Lisa hanya khawatir, dan Juna sangat senang mengetahui hal itu.

"Awh...pelan pelan Sa..." ringis Juna saat Lisa mengompres luka memar tersebut dengan kasar.

Gadis itu tetap tak menjawab atau pun menoleh. Ia benar benar menghiraukan Juna disana.

Lisa selesai dengan luka milik Juna lalu beralih menatap pemuda itu datar.

"Lo boleh pulang"

"Sa... Jangan gini please..."

exception || LizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang