𝐄𝐍𝐃
Juna yang jadiin Lisa satu satunya pengecualian disaat dia udah punya pacar.
Hah gimana? Iya, udah punya pacar.
❝𝐂𝐚𝐮𝐬𝐞 𝐬𝐡𝐞 𝐢𝐬 𝐭𝐡𝐞 𝐨𝐧𝐥𝐲 𝐞𝐱𝐜𝐞𝐩𝐭𝐢𝐨𝐧❞
Some [18+]
#1 on Lizkook 10/09/20
#1 on Lalice 05/09/20
#1 on Jungkook...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Jadi lo mau ikut basket?" tanya Juna yang sudah sepenuhnya tersadar dari tidur nyenyaknya.
"Kalo itu rekomendasi terbaik dari Lisa, saya mau coba" jelas Jaehyun.
Juna melirik Lisa yang tengah tersenyum. Kenapa rasanya panas?
"Oh... Yaudah, hari Sabtu ada latihan lagi. Nanti lo dateng aja. Kalo ada potensi gue masukin"
"Bukannya ngga ada seleksi yah Jun? Kan ini juga bukan buat lomba?" tanya Lisa.
Juna kembalik melirik Lisa, "Suka suka gue... Lagian ekstra nya udah jalan lama. Kalo masukin yang ngga ada bakat, GANGGU" jelas Juna sedikit sarkas sambil melirik Jaehyun.
"Saya bisa kok! Pernah main di Korea"
Lisa mengangguk antusias mendengar kata kata Jaehyun. Lalu mengalihkan pandangan pada Juna yang tengah memasang raut wajah datar disana.
"Ngga papa ya Jun? Cuma 3 bulan..." pinta Lisa.
"Tampang lo ngga meyakinkan"
Jaehyun memasang wajah tersenyum disana, "Kamu juga ngga meyakinkan buat jadi kapten" jujur Jaehyun.
Juna melotot begitu mendengarnya. Kenapa pemuda yang satu ini begitu menjengkelkan?
"Gue ngga yakin aja plastik bisa kena panas. Kalo meleleh gimana?"
"JUNA!" kesal Lisa langsung memukul Juna keras.
"Apa sih Sa?"
"Ngomong nya yang bener! Udah gue bilangin berapa kali hah?" Lisa mencebik memarahi Juna.
"Gue ngga salah kan Sa?"
"Lo mau gue hajar hah?"
Juna merengut, "Iya deh Sa... Iya..."
Lisa bertepuk tangan ikut senang. Mau bagimana pun semua siswi pasti akan antusias melihat Jaehyun. Begitu pula Lisa.
"Hari Sabtu lo ikut latihan. Nanti gue masukin di grup. Nomor lo berapa?"
"Saya ngga hafal. Biasa pake ID"
"Nanti gue masukin grup kelas dulu Jun..." ujar Lisa membuat Juna mengernyit.
"Lo tau nomornya Jaehyun?"
"Tadi dikasih tau Bu Bona" jelas Lisa.
Juna sudah tidak bisa menyembunyikan kekesalannya. Selama ini hanya dirinya lah yang bisa memonopoli Lisa. Shit! Juna tak ingin saingan baru.
"Lo udah ngga ada urusan sama Lisa kan? Pergi gih!" usir Juna lalu menarik Lisa menuju dekapannya.
