4.3 Ngopi Sore

5.5K 670 156
                                    

Okey, Juna menyerah! Hanya ada dua jalan untuk membuka pintu tersebut, didobrak atau dibuka dengan kunci

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Okey, Juna menyerah! Hanya ada dua jalan untuk membuka pintu tersebut, didobrak atau dibuka dengan kunci. Ia akan memanggil tukang kunci sekarang.

Juna baru saja akan pergi keluar, mencari tukang kunci dipinggir jalan untuk dibawanya kerumah.

Sekelebat bayangan menghentikannya. Juna membeku melihat sesosok wanita menghampirinya.

Baju putih, rambut panjang terurai, dengan kaki yang tidak berada ditanah.

Yatuhan, yang Juna lihat ini hantu ya?!

Keringat dingin mengucur dipelipisnya. Rasanya Juna ingin berlari namun tak bisa. Ia ketakutan setengah mati. Selama ini Juna hanya mendengar cerita tentang sosok ibunya yang bersemayam dirumah ini, tapi tak pernah melihatnya sendiri.

"Arjuna..." suara kecil melengking itu dapat Juna dengar dengan jelas. Suara itu berhasil membangkitkan ingatan masa lalu Juna tentang penyanyi lagu jawa yang dulu sering ia dengar di rumah neneknya.

"S-sin-ni l-le..." ujarnya putus putus.

"M-mama k-kangen sama kamu hihihi..."

Juna menggeleng menutup matanya. Ia tak ingin melihat seperti ini. Bukan berarti ia tak rindu Mamanya. Tapi ini terlalu menakutkan.

"Pergi!" seru Juna menutup mata dengan kedua tangannya.

"K-kamu... Ngga kangen Mama?"

"Lo bukan nyokap gue!" balas Juna,"Pergi lo setan!"

Angin berhembus pelan. Juna merasakan sesuatu mengusap rambutnya. Ia lemas, tak tau harus berbuat apa.

"Mama sedih kamu ngga kangen sama Mama hihihi... Tapi Mama selalu sayang sama kamu..."

Juna mengernyit penasaran. Kendati bulu kuduknya masih berdiri tegak, Juna memberanikan diri untuk membuka matanya. Suara sosok itu sudah mulai normal. Itu mengingatkan Juna pada Mamanya.

"M-ma?"

"Ini Mama, Arjun..."

Baiklah sosok ini jauh lebih baik. Tak ada lagi suara melengking menakutkan atau tatapan tajam disana. Ini terlihat seperti Mamanya.

Mata Juna berkaca kaca, "Juna kangen Mama, Ma... Juna kangen banget sama Mama"

Mamanya mengangguk, "Hihihi.."

"Setelah ini M-mama bakal tenang.... M-mama pamit ya le?"

Angin bertiup kencang dan semua menjadi putih. Juna membuka matanya. Rupanya ia tertidur didepan pintu kamar Papanya karena kelelahan.

Aura disekitarnya terasa berbeda, tapi Juna berusaha tak mempedulikannya. Ia bangkit dari sana.

Benar, Juna harus memanggil tukang kunci untuk...

"Kunci?" gumam Juna melihat beberapa kunci tergeletak begitu saja di meja makan.

"G-gimana bisa ada disini?"

exception || LizkookWhere stories live. Discover now