2.2 Sentimen Diri

5.9K 788 28
                                    

Yang minta update, CUS
Next up minta semua chap 90+ vote bisa?
E-EN-JE-O-YE
____________________________________

"Maaf Bu ganggu, ini saya mau ngumpulin kertas ulangan susulan nya" ujar Juna menyerahkan lebaran tersebut pada Bu Bona

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Maaf Bu ganggu, ini saya mau ngumpulin kertas ulangan susulan nya" ujar Juna menyerahkan lebaran tersebut pada Bu Bona.

Bu Bona itu menoleh. Lalu menerima kertas yang Juna sodorkan.

"Ini sama punya Birdella juga?"

"Iya Bu"

Bu Bona mengangguk peham, "Yasudah, kamu boleh pergi"

"Yasudah saya permisi Bu, makasih" pamit Juna lalu berjalan menuju pintu keluar ruang guru itu.

Pemuda itu melirik kearah ruang osis. Ia sebenarnya berpikir untuk pergi kekantin bersama Lisa, karena ia lapar.

Namun melihat ruang osis itu terlihat sepi, Juna mengurungkan niatnya langsung pergi menuju kantin. Mungkin saja yang lain sudah berada disana.

"Gue ngga nyangka yah... Kak Lisa jadi PHO nya Kak Sana..."

"Kegatelan banget iyuh... Nempel mulu sama Kak Juna"

"Gue ngga ngerti yang kaya gitu bisa jadi siswi kesayangannya Bu Bona... Jijik"

"Kemarin denger denger Kak Lisa ngga masuk sekolah main kerumah Kak Juna"

"Yang di foto itu?"

"Kayaknya iya... Yaampun ngga banget sampe tidur gitu ih.."

"Ekhem..." dehem Juna mendekati segerombolan siswi dengan tag kelas 10 itu.

"Ngomongin apa dek?" tanya Juna dengan nada dingin namun tetap tenang.

"E-eh... Kak Juna..."

"N-ngga ngomong a-apa apa kok Kak"

"Masa? Kakak dengan nama Kakak disebut tadi. Kakak yang salah denger ya?"

"E-e-engga Kak... Tadi kita ngomong kalo K-kak Juna itu kapten basket yang tegas"

Juna mengangguk anggukan kepalanya berpura pura percaya, "Terus tadi sebut sebut Kak Velisa kenapa? Kan bukan kapten basket tuh"

"Eee...."

"I-itu Kak... Kak Lisa siswi idaman banget kesayangan guru guru"

Juna kembali menganggukan kepalanya, "Terus kenapa harus bawa bawa kata jijik?" tanya Juna lagi.

"......"

"Lain kali jaga omongannya dek... Pake sopan santun... Ngga usah ngomongin urusan orang kalo ngga tau apa apa"

"....."

"M-maaf Kak..."

"Jangan sok tau lagi lain kali" ujar Juna memberi peringatan lalu beranjak pergi dari sana.

exception || LizkookDonde viven las historias. Descúbrelo ahora