1.6 Senin Istimewa

7.9K 968 60
                                    

____________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

____________________________________

____________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lisa tak menyukai Hari Senin. Tak pernah. Lagi pula, murid sekolah mana yang menjadikan hari Senin sebagai hari favorit mereka?

Panas sang surya saat bendera dikibarkan, Lisa benci itu. Bukan bukan, bukan benci pada bendera. Lisa benci panas matahari yang menusuk nusuk kulitnya.

Seperti hari ini contohnya. Gadis itu menghela nafas malas. Hari ini giliran kelas Lisa lah yang menjadi petugas upacara.

Baru pagi hari seperti ini, Lisa sudah dipusingkan oleh Juna yang bertugas menjadi pemimpin upacara berniat membolos. Lisa benar benar tak habis pikir bagaimana Juna bisa terpilih menjadi pemimpin upacara.

Gadis itu berlari cepat menuju rooftop tempat favorit Juna untuk membolos. Lisa membuka pintu rooftop lebar lebar mengarahkan pandanganya mencari Juna yang sudah dipastikan berada disana.

Gadis itu mendecak kesal saat melihat pemuda yang dicarinya sedang bersantai santai di sudut rooftop. Tas Juna kini beralih fungsi menjadi bantalan. Mata pemuda itu terpejam rapat menikmati semilir angin yang berhembus sepoi sepoi.

"Tutup pintunya lagi Sa..." pinta Juna mengetahui kehadiran Lisa disana mengingat hanya Lisa lah yang mengetahui tempat persembunyian Juna.

Gadis itu menurut lalu mendekati Juna usai menutup kembali pintu tersebut. Lisa mengambil tempat disamping Juna. Pemuda itu terlihat kelelahan, terlihat dari keringat di sekujur wajah Juna.

"Hari ini tugas Jun...." ujar Lisa mengingatkan.

Juna menggeleng, "Bolos bareng yuk Sa?" ajak Juna.

Lisa mencebik, "Bolos mah ngga usah ngajak ngajak gue kali!" kesal Lisa.

Juna terdiam tak menjawab membuat Lisa menghela nafas. Kalo sudah seperti ini, Lisa sepertinya harus mencari pengganti Juna. Gadis itu bangkit mengingat ia tak bisa berbicara lama disini.

"Yaudah, kalo lo ngga mau ya ngga papa. Nanti gue cari anak kelas buat gantiin lo" ujar Lisa seraya berjalan pergi dari sana.

Bruk

exception || LizkookWhere stories live. Discover now