4.5 (B) Arjuna

7.5K 743 298
                                    

Juna menurunkan sebuah koper dari mobil Fortuner hitam yang dikendarainya, menarik koper itu memasuki stasiun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Juna menurunkan sebuah koper dari mobil Fortuner hitam yang dikendarainya, menarik koper itu memasuki stasiun. Seorang gadis berjalan mengikutinya dari samping. Juna melirik sekilas gadis itu.

"Kereta lo dimana Nda?" tanya Juna.

Gadis itu menoleh begitu mendengar pertanyaan Juna. Ia menunjuk papan petunjuk diatas mereka, "Itu di trek 3. Masih lama juga. Mau nungguin?"

Juna mengangguk pelan, "Y-yaudah gue tunggu bentar."

"Nunggu sambil makan aja. Lo laper ngga?"

Juna menggeleng, "Lo aja kalo mau. Gue ngga kepengin makan."

Gadis itu memutar bola matanya malas sembari melirik kesana kemari. Pandangannya tertuju pada, "Arjun, gue mau donat," pintanya menarik tangan Juna.

Juna mengangkat satu alisnya, "Terus gue harus apa?"

Ia mendecih, "Ck ngga peka banget si lo? Pantes ngga punya pacar! Cewek cewek pasti gedeg duluan liat muka lo—"

"Yang cakep?" potong Juna.

"Bukan cakep, tapi sok kecakepan!" koreksi gadis itu.

"Hadeh, ngeselin banget lo Nda! Dah lah yuk! Gue beliin," ucap Juna mengalah, pada akhirnya merangkul gadis itu.

***

Juna duduk dihadapan gadis yang tengah terfokus pada ponselnya. Pemuda itu menghela nafas, kira kira ia telat tidak ya? Juna harus segera pergi ke suatu tempat jika tak ingin terlambat.

"Mau donat Jun?" tawar gadis dihadapannya memberikan satu untuk Juna.

"Ngga usah, buat lo aja," tolak Juna.

"Kenapa sih lo? Ada urusan ya?" tanyanya, "Yaudah si cabut aja."

Juna menggeleng sebagai bentuk penolakan, "Bentar lagi kereta lo jalan kan? Ngga enak gue. Masa ninggalin lo sendirian."

"Sekitar 15 menit lagi. Kalo urusan lo penting ya udah sono. Nanti lo kena masalah gara gara gue lagi. Kan gue nya juga yang ngga enak."

Juna menggeleng tetap bersikukuh, "Itu lo cepet abisin donatnya. Nanti habis lo naik ke kereta gue langsung cabut."

"Yaudah nih biar cepet habis, gue kasih satu buat lo!"

"Ng—"

"Ngga usah nolak!"

***

Lisa turun dari ojeknya mengembalikan helm, membayar, lalu berlari memasuki stasiun. Hampir semua temannya menawari Lisa tumpangan. Tapi ia menolak. Lisa rasa, ia harus bertemu Juna seorang diri.

exception || LizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang