✦ tujuh

60 16 4
                                    

chandra terbangun dan segera terduduk di atas kasur karena suara panci terjatuh yang tiba-tiba datang dari dapur

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

chandra terbangun dan segera terduduk di atas kasur karena suara panci terjatuh yang tiba-tiba datang dari dapur. merasa terkejut, chandra menghela napas dan dengan perlahan mengeluarkannya, satu tangan di dada. detak jantungnya terasa lebih cepat karena suara tadi.

menggeram, dia melemparkan selimutnya yang belibet menutupi badan chandra, lalu berjalan ke arah pintu untuk keluar ke ruang makan di apartemennya.

tangan lia sedang menggapai ke sebuah rak di atas kompor, berjinjit sembari mengerutkan keningnya. dia terlihat kesusahan dengan tinggi badannya yang cukup pendek, cukup untuk tidak bisa mengambil sebuah teko jauh di atas.

chandra, yang baru saja bangun terkejut, menggerutu pelan dan dengan mudah mengambil barang incaran lia.

lia tidak mendengar kedatangan chandra dan ketika sebuah tangan mengambil teko incarannya, lia segera melihat sosok laki-laki yang sedang menguap memberikan teko itu.

"gue buat lo kebangun ya?" rasa bersalah segera memenuhinya, dan dengan perlahan, dia mengambik teko itu dari genggaman chandra, mengharapkan sebuah makian darinya.

namun lelaki itu malah merapihkan rambutnya dalam diam sebelum menjawab, "iya, tapi alarm gue malah mati anjir. seharusnya bunyi sepuluh menit yang lalu."

dan chandra pun melemparkan dirinya ke sofa sembari berkata itu. mata dia menemukan ponselnya dan segera menyalakannya, dan lia pun melanjutkan kegiatan dia.

"eh, lo maba di kampus gue kan lia?" panggil chandra dari depan televisi, dan lia pun menjawab iya selagi membawa dua cangkir ke ruang tamu. dengan santai, dia menduduki dirinya sendiri di sebelah chandra lalu memberikannya satu cangkir yang berisi kopi hitam.

"no thank you, gue sukanya-"

"kopi luwak?"

chandra tergoncang oleh perkataan lia, karena dia tidak pernah mengatakan kopi kesukaan dia kepadanya.

"kok lo tau?" tanya chandra masih kaget, meminum kopi buatan lia itu.

"gue tanya kakak gue lah, soalnya sebagai tamu gue harus buat tuan rumah seneng, kan?"

chandra terdiam, dan hanya mengangguk setuju, matanya masih tertuju kepada lia karena heran. dia menghabiskan kopi miliknya sebelum berdiri dan menuju dapur.

"anyways, ke kampus bareng gue aja ya, biar enggak ribet." lanjut chandra dari dapur, lia segera mengikutinya dan menyenderkan dirinya di meja dapur.

"serius kak? gue bisa pesen gojek kok."

"serius, nanti kakak lo ngomelin gue kalau gue ke kampus enggak bareng sama lo." keluh chandra.

"oh, iya? kalau gitu boleh deh." lia tertawa kecil membayangkan doyaswara menegur lelaki yang saat ini sedang mencuci piring di depannya.

_

selama perjalanan, tiada seorang pun berani bersuara, kesunyian memenuhi mobil toyota milik chandra. chandra, yang sedang menyupir, sesekali mencuri pandang ke arah lia, kecanggungan dalam mobil mulai membuat chandra gelisah.

dia pun akhirnya berdeham memecahkan keheningan, dan lia menoleh ke arah chandra, menunggu chandra melanjutkan.

"lo masuk jurusan mana?" adalah pertanyaan pertama yang muncul di benak chandra.

"gue masuk psikologi, lo?"

"gue bisnis, kayak kakak lo."

"oh..."

dan percakapan mereka berhenti di situ, keheningan kembali memenuhi udara. chandra, yang gelisah lagi, menyalakan radio, pembicaraan penyiar membuat suasana sedikit lebih terang.

ketika sang penyiar memainkan satu lagu, chandra tiba-tiba mengganti saluran. lia, yang tadinya menikmati lagu itu, sekarang melihat chandra heran.

"kok di ganti kak?"

chandra tidak mengeluarkan sepatah kata, mata fokus tertuju kepada jalan raya yang ramai itu. lia bingung melihat tingkah laku chandra yang aneh ini.

"kak, are you o-"

"enggak apa-apa kok, cuman bosen aja dengerin lagu itu terus tiap pagi." ketusnya.

setelah perjalanan yang berasa seperti berabad-abad, akhirnya mereka tiba di tujuan. mematikan mobilnya, chandra melepaskan sabuk pengamannya dan keluar mobil tanpa berkata apa pun ke lia. lia dengan linglung keluar mobil terburu-buru mengikuti chandra.

lia berlari kecil menuju sosok lelaki tersebut yang sedang terdiam bisu di depan papan pengumuman kampus, syok tersirat jelas di mukanya.

"k-kak chan...?"

•°✦°•

memories ↷ lee haechan ✓Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ