Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
sembari menguap, chandra dengan malas berjalan ke dalam kelas ketika tiba-tiba kerah baju chandra ditarik dengan agresif.
dia diseret ke samping, dan ditemukan oleh tatapan yang mengandung sangat banyak amarah dan kekecewaan. tatapan itu dimiliki oleh tidak selain doyaswara.
"lo baru ketemu adek gue langsung lo pacarin, hah? lo pikir adek gue mainan buat lo??" geram doy, hampir berteriak kesal terhadap chandra.
dalam seketika chandra ketakutan dan terkejut, hati berdetak semakin kencang setelah menerima teguran doy untuk pertama kalinya. chandra terpojok di tembok, dan chandra merasa tak berdaya.
"trus kenapa mark bilang lo pacaran sama dia?" balasnya.
mata chandra melebar, "lho, mark tau dari mana?"
"dina."
chandra terpaku, namun sebelum dia bisa memproses luapan emosi di dadanya, sang dosen berjalan masuk melewati mereka, dan syal sutranya sedikit menyapu kulit mereka.
bentar, pak dharma kan gak pake syal sutra...
perempuan itu meletakkan bukunya diatas meja dosen lalu berdeham mencuri perhatian para mahasiswa yang sedang melakukan berbagai hal acak.
"hai semua, hari ini pak dharma sakit, jadi saya yang menggantikan. kalau belum kenal saya, nama saya nandina rosella. panggil saja bu andin."
pikiran chandra terhenti, melihat sosok mantannya mengajar. doyaswara yang menyadari hal ini menjewer telinga chandra dan menyeretnya ke tempat duduk mereka.
dina hanya berpura-pura tidak melihat mereka lalu lanjut berbicara.
"adek gue pelampiasan, chan? serius?" sindir doyaswara tertawa sarkastik. "gue kira lo lebih baik daripada itu."
"doy, bukan gitu sumpah-"
"trus gimana?" nada doy meninggi.
"gue berpura-pura biar dina enggak tau gue gamon. kita enggak beneran pacaran doy, sumpah."
doyaswara mencibir mendengar hal itu dan segera membalas, "sama aja bego, awas ya liat nanti kalau kalian pacaran beneran." ancam doy sebelum mengambil tas ransel.
"so... we're good?" tanya chandra ragu.
"iye, gue izinin, tapi kalo lo beneran pacaran sama adek gue gue gebuk lo sampe mati, oke?" ancam dia sekali lagi.
chandra menghela nafas lega, memegangi dadanya dan merasakan detak jantungnya yang mulai melambat. namun detak jantung dia cepat lagi, setelah menyadari dina sedang mengajar di hadapannya.
sepanjang kelas, dia tidak bisa fokus kepada perkataan dina. dia hanya bisa menatap dia, memperhatikan dina yang telah berubah sedikit sejak terakhir kali mereka bertemu. mulai dari cara ia menata rambutnya, hingga cara dia mengajar dengan kepercayaan diri yang tinggi.
chandra tidak sadar akan perubahan ini ketika mereka di kafe, dimana segalanya sesak dan tidak nyaman begitu dina mengajaknya berbicara.
"lelaki dengan topi putih, silakan jawab pertanyaan saya." tiba-tiba dina membuat kontak mata dengannya dan menunjuk chandra.
chandra yang sedari tadi tidak mendengar dina segera bangun dari lamunannya, panik karena dia tidak tahu apa pertanyaan yang diajukannya.
taenaya yang sadar akan hal ini meluncurkan buku catatannya pelan kepada chandra, dan dia pun akhirnya menjawab pertanyaan dia dengan lancar, pertanyaan dina yang disalin oleh taenaya.
dina terlihat kagum akan jawabannya, mata serius dan pipi hampir berubah warna.
"huh, makasih bro." ucap chandra kepada taenaya sembari mengembalikan buku catatannya, dan taenaya mengangguk membalasnya.
dan pada akhirnya, kelas di bubarkan oleh dina, dan semuanya berlari buru-buru keluar. termasuk chandra and the geng.
namun ketika chandra mendekati pintu, suatu tangan menggenggam lengannya, dan chandra terhenti dari jalannya. untuk doy dan tae, mereka tetap berjalan tanpa menyadari chandra tidak ada.
chandra tertegun, karena ia tahu siapa yang berada di belakangnya memegangi tangannya.
"...can i talk to you?"
•°✦°•
gais , kyk nya aku bakalan slow update deh. karena sklh udh mulai bsk , dan aku mau msk sma. aku akan berusaha selesain buku ini kok , karena aku udah ada gambaran utk endingnya.
tysm for ur support so far , nyla cinta kalian pokoknya ~♡♡
