✦ delapanbelas

40 9 9
                                    

mengangguk yakin, lia menyemangati chandra di sebelahnya yang sedang berkeringat gugup

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

mengangguk yakin, lia menyemangati chandra di sebelahnya yang sedang berkeringat gugup. mereka sedang berada di depan pintu masuk gedung yang mengadakan reuni sma chandra; ballroom mewah yang dibangun di sebelah sma lama chandra.

lia melingkarkan tangannya di lengan chandra, sedangkan chandra mengusap tangannya yang lembap sebelum melangkah masuk dengan pelan, lia mengikutinya.

mereka disambut oleh musik r&b yang menggelegar memenuhi ruangan itu dengan getaran. ballroom itu dipenuhi oleh teman seangkatan chandra selama dia menjalani masa sma nya, ada yang tertawa dan menari mengikuti musik. ada juga yang terpaksa harus sedikit berteriak demi berbincang dengan teman lama mereka. 

chandra menelan ludah; ia lupa kapan terakhir kali ia menjadi bagian dari keramaian, bahkan keramaian yang ia kenali. chandra merasa telah lupa waktu.

walau sebenarnya waktu yang telah lewat hanyalah dua tahun.

chandra dengan waspada pergi mencari sesuatu. entahlah, dia merasa harus melakukan suatu hal, hal apapun yang membantu chandra bertahan hidup di ballroom yang sangat penuh itu.

chandra hampir lupa akan kehadiran pasangan pura-pura dia, yang sedari tadi berpegangan kepada lengannya dengan erat agar tidak terpisah. lia merasa benar-benar panik berada dalam ruangan lebar itu, karena dia orang yang mudah tersesat.

"it's okay, li. mau ambil minum enggak?" tawar chandra, yang dibalasi anggukan gelisah dari dia.

setelah mengambil jus buah di drink bar, mata chandra menangkap tiga sosok laki-laki yang sedang tertawa lepas dengan bahagia. sosok yang chandra cukup kenali.

chandra mengalihkan pandangannya, dan memutuskan untuk berbicara dengan lia.

sementara itu, di sisi lain ruangan itu, dina dan jensen baru saja masuk dengan pakaian mereka yang sangat formal. jensen dengan reflek membuka satu kancing kemejanya karena mulai merasa kepanasan, dan dina pun tanpa sadar berkeliaran pergi dari sisi jensen.

"di-dina??" panggil seseorang dengan girang. dina spontan menoleh kearah belakang untuk bertemu tatap muka dengan jun beserta jaemin dan jonathan yang hanya membuka mulut dengan kagum.

"jun? ya ampun, long time no see!" sorak dina senang, yang diikuti oleh pelukan penuh rasa rindu.

"gila, lo keliatan dewasa banget, enggak kayak dulu." ujar jaemin, terkejut melihat perubahan drastis dina.

"wih, jangan-jangan dapet kerjaan yang bagus nih." lanjut jonathan, sama-sama terkejut.

dina tersenyum lebar menyutujui perkataan mereka, dan tiba-tiba teringat akan satu orang lagi yang akan melengkapi grup pertemanan mereka.

"eh, kalian udah ketemu sama chandra belum?"

dalam seketika, senyuman lebar para lelaki itu pudar, mengingat akan kejadian waktu dulu yang telah menimbulkan masalah antara mereka dengan chandra.

ketiga laki-laki itu terdiam, merasa sedikit bersalah.

dina yang merasa bingung akan tingkah mereka melebarkan matanya, melihat chandra sendirian beberapa jarak dari mereka. tampaknya lia telah meninggalkan chandra sebentar untuk pergi ke toilet.

merasa bertekad, dina berjalan melewati mereka dan dengan percaya diri menarik tangan chandra kembali kearah mereka. chandra yang terkejut karena tiba-tiba ditarik pun hanya mengikutinya.

dan setelah dua tahun lamanya, geng adi akhirnya lengkap bertemu kembali, dalam suasana yang berbeda.

dina mengangkat alis, memandang mereka dengan tangan terlipat. chandra segera sadar; dina ingin mereka berempat menyelesaikan masalah mereka.

ketiga laki-laki itu terbata-bata. jun yang salah tingkah melihat ke semua arah selain chandra, jaemin yang senyam senyum tidak jelas, dan jonathan yang mengigit bibirnya gelisah.

"...kenapa?" mulai chandra, emosi kekanak-kanakan dulu kembali menyerbu aliran darahnya.

"maaf, dra. kita dulu enggak bermaksud enggak ngajak lo." gumam jonathan, matanya gemetaran dan tidak menunjukkan sedikit pun eye smile khas dirinya.

"kita dulu udah ada niat ngajak lo dra... cuman lo nya lagi sibuk waktu kita ajak, dan kita kira lo emang enggak mau main sama kita." tambah jaemin, yang terlihat sedikit terluka.

"apalagi dulu lo sibuk juga sama dina, haha. maaf ya chandra." akhiri jun dengan senyum terpaksa.

setelah penjelasan yang terdengar panjang, chandra menghembuskan napas yang ia tahan dengan tidak sadar.

"...oke, gue maafin."

"kita tau ki- hah?!" kata jun terbelalak.

"gue dulu childlish banget sih, seharusnya gue minta penjelasan dari lo, bukannya lari menghindari kalian pada." kekeh chandra mengingat betapa bodohnya dia dulu.

keempat lelaki itu terdiam, namun suasananya benar-benar berbeda. mereka tersenyum tipis, menikmati kebersamaan mereka.

dina yang menyadari ini segera bersuara dengan tegas, "oke, gantian gue yang ngomong."

•°✦°•

memories ↷ lee haechan ✓Where stories live. Discover now