✦ sembilanbelas

37 8 7
                                    

"oke, gantian gue yang ngomong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"oke, gantian gue yang ngomong."

nada tegas yang berbeda dari dina membuat keempat lelaki itu sontak berhenti tersenyum, melihat dina dengan heran.

"chandra udah tau... tapi kalian belom. dan enggak pantas kalau gue enggak kasih tau kalian."

sementara jun, jaemin dan jonathan semakin bingung, chandra hanya meringis dan menoleh ke arah lain.

"kalian tau vectora kan?" tanya dina basa-basi.

mereka bertiga mengangguk, namun jonathan sedikit mengerutkan kening mendengar nama perusahaan bisnis itu.

"gue... anak ceonya."

ketiga lelaki itu tertegun, sedikit terkejut. well, sebenarnya masuk akal kalau dilihat dari pakaian serta penampilannya saat itu.

"demi apa?" ujar jun sedikit terlempar dari perkataannya.

"tumben lo cerewet." potong chandra, dan menerima pandangan kasar dari jun.

"iya demi. itu alesan gue disuruh pergi keluar negeri sama papa untuk belajar... dan juga ada alesan lain."

dina memandang chandra dengan sedih setelah menyelesaikan kalimat itu, yang membuat mereka semua lebih linglung, termasuk chandra.

"gue... dulu diancem bokap bakalan hancurin hidup lo chan, kalau gue enggak putusin lo."

mendengar itu, chandra tertawa sarkastik.

"gausah bohong lo din, kalau gitu kenapa lo sekarang ada tunangan?"

ketiga lelaki di samping tersentak, menikmati perbincangan mereka yang bahkan lebih seru daripada drama di televisi.

"gue dijodohin, chan. tapi mau gue batalin, dan lusa bakalan jadi hari terakhir gue di indo."

jun, jaemin, dan jonathan semakin tersentak, perasaan campur aduk memenuhi hati mereka. mereka telah bertemu dengan dina lagi setelah sekian lama, tetapi pertemuan itu akan menjadi terakhir kali mereka bertemu.

"anjir, gue belum catch-up sama lo tapi lo mau pergi gitu aja?!" bentak jaemin, yang diikuti oleh tatapan kesal dari jun dan jonathan.

"iya woy, lo berharap kira memperbolehkan itu, hah?!" lanjut jun, kesulitan menerima kenyataan.

sementara itu, perasaan chandra lebih campur aduk dibandingkan dengan mereka bertiga. nyatanya chandra masih mencintai dina; tetapi dina tidak pernah mengatakan apapun tentang kehidupannya, begitu juga dengan alasan sebenarnya dibalik perpisahan mereka dua tahun lalu.

yang sedang di hadapan chandra adalah dina yang sangat berbeda dari dahulu. dina yang baru.

"kenapa lo enggak bilang dari dulu, itu aja yang gue pengen tau." celetuk chandra, membuat mereka bertiga berhenti memarahi dina.

"...chan, g- aku emang enggak pernah kasih tau siapapun, bahkan papaku bela-belain sekolahin aku di negeri biar orang enggak curiga gue anak... ceo sukses." kata dina sembari memegangi kedua bahunya.

"chan... lusa, ikut sama gue, please." dina sedikit memohon, dan chandra segera menatap dina terkejut.

chandra memiringkan kepala, "a-apa? kenapa?"

"aku di luar negeri - di jerman - punya seluruh perusahaan untuk aku. papa ngasih aku kuasa penuh. di sana aku bener-bener bebas mau ngapain karena enggak diawasin, termasuk barengan sama kamu, di sana.

"kamu bisa bantu aku ngelolain perusahaan papaku enggak?"

sebelum chandra dapat memproses perkataan dina, suara lia memanggil nama chandra bersamaan dengan jensen yang berteriak memanggil nama dina.

dina pun menyadari hal itu dan melihat jam tangannya. dina langsung merasa panik; begitu juga dengan chandra. dengan terburu-buru dina menggeledah tas kecil miliknya dan meraih sebuah kartu yang sama kecilnya.

dina menyelipkan kartu itu ke dalam tangan chandra, dan tersenyum sembari berjalan mundur ke arah teriakan jensen. seperti kilat, dina pergi dari pandangan mereka, tak lupa ia melambai kepada ketiga lelaki yang sedikit tidak rela melihat dina pergi.

"chandra, anjir lo kemana aja, gue hampir tersesat tadi." lia dengan lega menemukan chandra dan memegangi bahunya, mencari nafas.

chandra segera memasukkan kartu itu kedalam kantung jasnya, tersenyum pura-pura tidak ada apapun yang terjadi.

"maaf, tadi gue ngobrol ama mereka." balas chandra, menunjuk kepada jun, jaemin dan jonathan.

"guys, kenalin ini lia."

•°✦°•

memories ↷ lee haechan ✓Where stories live. Discover now