Ayah

6.7K 663 14
                                    

Senja 04 - Ayah

Happy Reading para reader ku. Jangan lupa tinggalkan jejak ya. Senja menanti komentar kalian loh.

 Senja menanti komentar kalian loh

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Ayah adalah orang baik. Dia adalah pahlawan ku. Apapun yang dia lakukan aku tahu bahwa itu adalah yang terbaik untukku."
-Senja

πππ

Relgio menuruni anak tangga menuju ruang keluarga, tempat dirinya meninggal Senja bersama kedua anaknya.

Relgio tersenyum melihat ketiga anaknya itu. Mereka duduk dengan Senja yang berada ditengah. Tatapan mata mereka fokus pada televisi dengan mulut yang tidak berhenti mengunyah makanan.

"Senja" Ketiga remaja itu langsung menoleh padanya. "Tidak ingin memeluk Ayah?" Tanyanya sambil merentangkan kedua tangannya.

Perlahan dengan sedikit ragu Senja mulai berdiri dan berjalan kearah Relgio, hingga dia benar-benar berada dalam pelukan Ayahnya itu.

"Maaf. Maaf karena tidak pernah mengunjungi kamu. Maafkan ayah yang tidak ada bersamamu ketika Ibu meninggal. Maafkan Ayah Senja."

Senja menggelengkan kepala, masih dalam pelukan Relgio. "Bukan salah Ayah. Kata Ibu, Ayah orang baik, Senja percaya kata ibu."

Relgio mengangguk. "Iya dan Ibumu adalah Wanita hebat. Senja harus tahu itu." Relgio melepaskan pelukannya, kemudian menghapus air mata yang mengalir di pipi chubby Senja.

"Senja.." Senja dan Relgio menoleh pada paman Dyo yang baru saja menyebut namanya. "Paman pamit pulang ya. Senja baik-baik sama Ayah jangan nakal."

Senja mengangguk mengiyakan kemudian memeluk tubuh pamannya itu dengan erat. "Tuan Relgio, saya pasrahkan Senja pada anda. Tolong rawat senja dengan baik. Dia akan sulit mendapatkan teman."

Relgio juga mengangguk. Dia berjanji akan merawat anak ini. Satu-satunya harta berharga yang Hana tinggalkan untuknya. "Anda tidak perlu khawatir paman. Disini ada saya dan kedua kakak Senja yang akan menjaganya." Relgio melirik kearah Sky dan Iris yang mengangguk antusias membuat senyuman menghiasi sosok Ayah itu.

"Saya permisi." Relgio mengangguk membiarkan Paman Dyo keluar bersama dengan salah satu pengawalnya.

Relgio mengalihkan pandangannya pada Senja. Dia menggendong Senja, membawanya mendekati Sky dan Iris yang masih berada di tempat semula.

"Jadi karena kamar senja belum di renovasi, siapa yang mau berbagi kamar dengan adik?" Tanya Relgio begitu berada di hadapan kedua putranya yang sudah remaja.

"Aku" Sky dan Iris langsung mengangkat telunjuknya dan berkata dengan serentak.

"Apaan sih Kak. Pokoknya Senja tidur sama Iris, kakak ngalah dong." Iris berkacak pinggang kearah Kakaknya.

SENJA [Di Terbitkan]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon