Kantor Ayah

5.3K 539 8
                                    

Senja 14 - Kantor Ayah

"Dunia akan berwarna ketika kita senantiasa menebarkan senyuman, bukan kebencian. Duniamu akan terasa damai ketika hidupmu menjauh dari dendam dan iri dengki."

πππ

"Adek butuh bantuan?" Relgio bertanya ketika melihat Senja masih mengenakan handuk dan berdiri di depan lemarinya.

"Ayah... Senja bingung mau pakai baju apa." Senja menatap ayahnya dengan wajah cemberut. Bibirnya mengerucut dengan pipi yang menggembung. Terlihat sangat menggemaskan.

Relgio berjalan ke arah Senja sambil terkekeh pelan melihat tingkah menggemaskan anaknya itu. "Sini biar ayah pilihkan."

Tidak lama Relgio memberikan celana jeans panjang, kaos putih dan kemeja berwarna kuning pada Senja. "Mau ayah bantu kenakan juga?" Tanya Relgio dengan nada menggoda.

Senja menggeleng kemudian langsung memasuki kamar mandi untuk berganti pakaian. Sedangkan Relgio memilih duduk di pinggir ranjang untuk menunggu Senja.

"Udah selesai?" Tanya Relgio begitu melihat Senja keluar dari kamar mandi.

Senja mengangguk. "Senja udah ganteng belum yah?"

Relgio tertawa sambil mengacak rambut Senja yang masih setengah basah. "Adek selalu ganteng kok. Keturunan ayah mana ada yang jelek."

"Dasar ayah GR. Ayok Senja udah laper." Bukannya berjalan keluar, Senja malah duduk di pangkuan Relgio dengan posisi koala.

Relgio terkekeh pelan kemudian berdiri dengan Senja yang berada di gendongan depan. Dasarnya Senja yang sangat manja jika sudah bersama Relgio.

πππ

Mobil Range Rover dark grey milik Relgio berhenti di depan Lobby gedung pencakar langit milik Next Holding, perusahaan IT yang didirikan oleh Relgio.

Relgio dan Senja turun dari mobil kemudian berjalan beriringan memasuki lobby dengan Relgio yang menggandeng tangan Senja.

Dengan wajah dingin penuh wibawa Relgio berjalan melewati meja resepsionis, mengabaikan para karyaman yang menyapanya. Sedangkan Senja senantiasa memamerkan senyuman indahnya pada setiap orang yang dia lihat.

"Selamat pagi Mr.Relgio." Seorang wanita menghadang langkah Relgio yang baru keluar dari lift di lantai dua puluh satu gedung ini. Di belakang wanita itu tampak seorang pria berdiri kaku dengan tatapan meminta maaf mengarah pada Relgio.

"Pergilah. Saya tidak akan pernah menandatangani kembali kontrak yang sudah di batalkan." Relgio menggendong tubuh kecil Senja di ikuti pria yang berada di belakang wanita itu, sedangkan si wanita di seret Ega, pengawal Relgio untuk pergi dari tempat tersebut.

"Jangan biarkan siapapun masuk. Saya tidak ingin di ganggu sampai jadwal rapat jam satu nanti." Ryan, orang kepercayaan Relgio itu mengangguk dalam diam. Membiarkan sang tuan memasuki ruangannya.

Senja menatap sekeliling ruangan kerja milik ayahnya dengan berbinar. Ruangan yang di dominasi warna cokelat ini terlihat begitu megah. Apalagi dengan jendela kaca besar yang menunjukkan view padatnya jalanan kota.

"Adek duduk sini." Senja menoleh pada Relgio yang duduk di sofa dengan satu kotak susu strawberry dan juga buah strawberry di atas meja.

Senja menghampiri Relgio dengan bersemangat saat melihat strawberry yang begitu menggugah selera. Relgio terkekeh pelan melihat antusiasme Senja. Pria itu meneouk pelan puncak kepala Senja. "Kamu makan ini dulu ya. Ayah mau beresin pekerjaan sebentar."

Senja mengangguk patuh sambil memakan sebuah strawberry. Membiarkan Relgio beranjak menuju meja kerjanya.

"Ryan. Ke ruangan saya sekarang" Relgio mengatakan perintah sambil menekan tombol interkon yang berada di atas meja.

SENJA [Di Terbitkan]Where stories live. Discover now