SENJA [Di Terbitkan]

Looking for

Senja 08 - Looking for

"Keindahan senja selalu hadir menghiasi langit. Meski terkadang kita tidak dapat melihatnya karena awan hitam lebih menguasai langit. Begitupun dirinya, kebaikannya terkadang tidak dapat kita lihat karena mata kita sudah tertutup oleh prasangka buruk"

πππ

Eren terduduk bersandar pada kepala ranjang dengan amplop putih pemberian paman Dyo berada di depan matanya. Wanita berusia tiga puluh tujuh tahun itu terlihat bimbang, ingin membuka surat itu atau mengabaikannya.

Erena membuka amplop putih itu. Didalamnya ada sebuah surat dengan selembar foto yang dia yakini merupakan foto Senja ketika masih bayi

Untuk Mbak Erena
Dari Hana

Assalamualaikum mbak.
Saya Hana, saya yakin mbak Rena sudah tahu siapa Hana. Karena saya yakin kalau mas Relgio tidak akan menyembunyikan hal ini lagi dari mbak.

Sebelumnya Hana ingin minta maaf. Maafkan Hana yang tiba-tiba hadir di tengah-tengah keluarga mbak Rena. Tolong jangan menyalahkan mas Relgio, karena mas Relgio tidak pantas untuk disalahkan.

Hana tidak akan membela diri kalau mbak menganggap Hana sebagai orang ketiga. Karena kenyataannya Hana memang hadir sebagai orang asing dalam rumah tangga mbak Rena.

Sebenarnya Hana ingin terus hidup dan menjaga Senja tanpa harus menunjukkan keberadaan kami pada kalian. Tapi ternyata tuhan berkehendak lain. Hana tidak bisa terus mendampingi Senja.

Mbak, boleh Hana minta tolong. Tolong rawat Senja. Tolong sayangi senja seperti anak mbak Rena sendiri. Bukan kesalahan Senja karena terlahir dari seorang ibu seperti diriku.

Senja anak yang baik dan pintar. Tapi dia terlalu pemalu. Senja selalu kesulitan berhadapan dengan orang baru, membuat dia tidak bisa memiliki banyak teman.

Selama ini hanya saya yang Senja miliki. Dia terbiasa dengan kehadiran saya untuk menemaninya selama belasan tahun. Saya takut dia akan kesepian karena tidak memiliki teman. Untuk itu saya menyerahkan Senja pada Mbak Rena dan Mas Relgio. Hana mohon pada mbak Rena untuk bersedia menjadi ibu Senja.

Hana tidak pernah menuntut apapun mbak. Tapi kabulkan permintaan terakhir Hana. Senja adalah satu-satunya harta yang diberikan tuhan kepada Hana. Hana tidak ingin malaikat kecil Hana terus bersedih.

Terimakasih mbak, karena sudah bersedia membaca surat dari Hana. Hana akan tenang karena sudah membawa Senja pada orang yang tepat. Hana yakin mbak Rena bisa merawat Senja karena mbak Rena adalah wanita hebat. Terimakasih karena tidak membenci Senja mbak. Maaf sudah hadir dalam keluarga kalian.

-Hana Pramerista

"Wanita itu bahkan tidak pernah bertemu denganku. Bagaimana bisa dia menyerahkan putranya pada ibu yang jahat seperti diriku? Ya tuhan" Erena kembali terisak. Begitu pendek pemikirannya selama ini.