My Son.

6.7K 700 10
                                    

Senja 10 - My Son

Typo Bertebaran.
Tandai di kolom komentar jika kalian menemukan kesalahan penulisan dan ejaan.
Happy Reading!

'Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Dan mereka memiliki hak mendapatkan kesempatan kedua untuk memperbaikinya. Karena manusia bukan mesin pintar yang diprogram untuk selalu benar."

πππ

Riyonald mengerang karena lagi-lagi tidurnya terganggu. Siapa gerangan manusia biadab yang menekan bel rumahnya seakan ingin melakukan unjuk rasa.

Pria itu kembali mengerang karena bel tidak juga berhenti berbunyi. Riyonald terduduk kemudian mengusap kepala Senja yang menggeliat pelan seakan merasa terganggu, entah terganggu karena pergerakannya atau suara bel yang menggila itu.

Senja memang sudah sadar beberapa waktu yang lalu. Kemudian kembali tidur dalam pelukan Riyonald. Pria itu berdiri dan keluar menuju pintu utama. Dirinya ingin tahu, tamu macam apa yang datang di tengah malam seperti ini. Well ini sudah hampir jam dua belas malam.

"Astaga. Apa kalian Gila? Kalian menekan bel seakan ingin unjuk rasa padaku" Riyonald menggeram ketika membuka pintu dan menemukan mereka, Relgio adik iparnya, Erena adiknya dan jangan lupakan kedua keponakannya itu.

"Senja dimana kak?" Riyonald mendengus karena pertanyaan Relgio itu. Pertanyaannya diabaikan lagi oleh bapak tiga anak itu.

"Tuh di kamar tamu. Jangan berisik dia tidur." Riyonald menunjuk pintu ruang tamu yang tidak jauh dari tempatnya menggunakan dagu.

Tanpa membalas perkataan Riyonald, Relgio langsung berjalan cepat menuju kamar itu, membuat Riyonald mendengus keras. 'dasar adik ipar tidak sopan'

Relgio membuka perlahan pintu berwarna cokelat tua itu. Dirinya langsung menemukan sosok anak laki-laki bertubuh mungil tengah terlelap dengan bergelung dalam selimut tebal. Jangan lupakan bahwa ada jarum infus di punggung tangan kirinya.

Relgio menghela nafas, lega sekaligus merasa bersalah. Dirinya tengah lalai menjaga putranya. Relgio tidak tahu apa yang akan terjadi jika yang menemukan senja bukan Riyonald. Apa jadinya jika yang menemukan Senja adalah manusia sejenis Dion.

"Maafkan Ayah." Gumamnya sambil mengecup puncak kepala Senja yang masih terlelap. Bahkan Relgio bisa merasakan suhu panas yang menguar dari tubuh putranya itu.

Pintu kamar terbuka. Erena dan Riyonald masuk diikuti kedua anak laki-lakinya. Wajah cantik Erena terlihat panik ketika melihat selang infus yang mengarah pada Senja.

"Astaghfirullah. Senja kenapa kak?" Tanyanya sambil berjalan mendekati anak laki-laki yang baru menginjak masa remaja itu. Anak laki-laki yang sekarang merupakan tanggung jawabnya.

"Berada dipinggir jalan pada malam hari ketika sedang hujan deras. Kedinginan, kekurangan cairan, kelaparan, dan demam. Sebenarnya apa yang kalian lakukan sebagai orang tua. Bagaimana bisa anak kalian terdampar sendirian seperti itu." Riyonald bersedekap sambil menatap sepasang Ayah dan Ibu yang berada di depannya itu.

Erena menunduk. "Ini salahku Kak. Dia pergi karena dia mendengar kalau aku belum bisa menerima kehadirannya. Ini semua terjadi karena kesalahan dan keegoisan ku."

Riyonald kembali mendengus mendengar pengakuan adiknya itu. Bagaimana bisa seorang ibu bersikap seperti itu.

"Ini salahku Kak. Seharusnya aku tidak bertengkar di ruangan terbuka. Salahku yang kurang tegas sebagai seorang pemimpin. Terimakasih sudah menolong anakku."

Riyonald mengangguk walaupun kesal. Walau bagaimanapun setiap orang bisa melakukan kesalahan. Dan mereka memiliki kesempatan kedua untuk memperbaikinya.

SENJA [Di Terbitkan]Where stories live. Discover now