13

46.8K 11.3K 10K
                                    

"Loh, ini pada kemana?"

Chani celingak-celinguk kebingungan karena ketika ia dan Junkyu tiba di parkiran, mobil teman-temannya tidak ada. Jadi, mereka ditinggal, gitu?!

"Mungkin salah satu dari mereka ada yang naber, jadi pergi duluan," jawab Junkyu, lalu menyedot milkshake boba dengan tambahan popcorn.

Enak, serius.

"Terus ini gimana?"

Junkyu senyum-senyum sendiri melihat Chani mengangkat plastik berisi banyak botol teh manis. Sudah Chani duga, pasti Junkyu akan mengambil semuanya untuk dibawa pulang.

"Ya udah deh, buat lo aja. Untung belinya pake uangnya Jungmo."

"Yes! Lo doang yang baik sama gue," kata Junkyu girang sambil menerima sodoran plastik tersebut. "Gak deh, yang lain juga baik, tapi gak semua."

Eh? Apa maksudnya? Junkyu sedang bercanda, kan?

"Emang ada yang gak baik sama lo?"

Junkyu merengut sambil mengangguk. "Iya ih, katanya gara-gara sifat gue yang kayak bocah. Padahal gue cuma pengen jadi penghangat suasana, nasib gue gini amat."

"Siapa?"

"Lo tebak aja sendiri, nanti gue kena lagi kalau cepu."

"Junkyu, kasih tau gue atau gue tinggal lo disini," ancam Chani, nyali Junkyu langsung menciut.

"Ta-tapi..."

"Kasih tau sekarang."

"Huft, iya deh. Hyunjin, Jungmo, Jaemin, Jihoon, Yangyang, sama Jongho. Dah tuh."

"J-Jongho? Serius lo?"

Junkyu melirik kesana kemari, dia terlihat takut, lalu mendekat sedikit ke Chani. "Iya, tapi jangan kasih tau siapapun. Gue gak mau dipukulin lagi."






























































"Setan anjing, gue bakal selesaiin permainan ini secepatnya!"

"Gak ada gunanya lo marah-marah begitu. Sekarang, kita harus kasih tau yang lain soal ini."

Jihoon frustasi, dia menendang meja sampai benda-benda yang ada di atasnya bergoyang dan jatuh. Lagi-lagi, mereka tidak dapat menyelamatkan teman mereka lagi.

Hyunjoon tewas, dia diseret ke langit-langit rumah menuju loteng oleh hantu badut itu. Mereka tidak tinggal diam, mereka berlari ke arah tangga untuk kesana. Tapi sayangnya, mereka terlambat. Mereka dengan jelas melihat hantu badut itu membentur-benturkan kepala Hyunjoon ke rak kecil, berkali-kali.

Lalu, hantu badut itu mengincar Sanha. Tapi Bomin dapat melindunginya ketika Sanha hendak dibawa pergi oleh hantu badut tersebut lewat jendela.

Tapi untungnya badan Sanha tinggi, jadi ketika keluar badannya nyangkut dan mereka langsung menarik kaki Sanha untuk masuk lagi ke dalam.

Sekarang, mereka tidak tahu harus melakukan apa. Mayat Hyunjoon dibaringkan di belakang sofa dan ditutup pakai kain, mereka tidak berani menyentuhnya lagi.

"Ini semua salah lo!" Seru Jihoon menuding Bomin.

"Park Jihoon."

"Kalau lo gak santai-santai begitu, Hyunjoon pasti masih hidup!"

"Jihoon, stop!"

"Ck, lo diem dulu deh," decak Jihoon pada Yoshi.

"Lo lupa? Kepala Jinyoung masih sakit, lo mau dia masuk rumah sakit lagi?"

Atensi Jihoon beralih pada Jinyoung. Pemuda berkepala kecil itu terlihat meringis seraya memegang kepalanya, tapi masa bodo.

"Heh, kalau bukan salah Bomin terus salah siapa? Salah gue, gitu?! Aneh lo!"

"Gue mau kasih tau sesuatu," sahut Bomin setelah mengambilkan minum untuk Sanha.

"Apa lagi?! Mau kasih penjelasan supaya gak disalahin?!"

"Dih, sok tau. Gue kan pengen bilang kalau salah satu yang Haechan bilang bakal nusuk dari belakang ada disini. Hayo, gak mau ngaku nih?"

"Serius, Min?" Yoshi membulatkan matanya terkejut, lalu menjaga jarak dari yang lain.

"Iya, tadi setan badut itu sempet ngomong ke gue. Ayo cepet ngaku, gue gak suka buang-buang waktu. Kalau enggak, badut yang gue usir secara susah payah tadi gue panggil lagi nih, mau gak?"













































"Tunggu bentar." Yoshi merasa ada yang aneh dan janggal, dia jadi curiga. "Panggil hantu itu lagi? Kok lo bisa?"




















































"Yoshi, Awas!"

Tiba-tiba, Bomin datang dari dapur dengan kondisi seperti orang linglung, dia berpegangan pada dinding seraya menunjuk 'Bomin' yang ada di depan Yoshi.

"Dia badut itu, semuanya lari!"

Lalu, lampu pun padam.












































Lalu, lampu pun padam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
游戏 | 00Line ✓ [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang