17

45.8K 12.6K 7.3K
                                    

"HAH?! SUNWOO SAMA JONGHO HILANG?!"

Itu kalimat pertama yang keluar dari mulut Soobin begitu mendengar kabar kedua temannya dari Jungmo di panggilan telepon sekarang.

Yoonbin dan Haechan terkejut. Bagaimana tidak, ini kali pertama seorang Choi Soobin berkata dengan nada keras dan menggelegar seperti itu.

"Iya, Bin. Felix sama Seungmin lagi ke lokasi tempat terakhir mereka, dan ternyata lokasinya sama kayak lokasi terakhir Renjun, Jisung, Yonghee, dan Eric. Felix berusaha lacak hp mereka lebih jauh lagi, tapi gak bisa," jelas Jungmo dengan nada gusar.

"Bentar, Eric bukannya bawa motor?"

"Motornya dipake sama Junkyu, jadi dia naik mobilnya Yonghee."

"Kalau gitu, gue mohon banget untuk jaga diri kalian baik-baik. Masalah ini mulai serius, dan kayaknya kita bakal masuk ke tahap selanjutnya..."

"Hah? Tahap apa?"

"Nanti gue jelasin, sekarang fokus cari mereka dan tolong saling menjaga satu sama lain. Gue, Yoonbin, sama Haechan lagi─ gak apa-apa, gue tutup dulu ya.'

"Oh, oke."

Pip!

"Bin, kenapa lo gak kasih tau Jungmo kita lagi ngapain?" Tanya Haechan terheran-heran, Seunghwan yang sejak tadi diam di pojokan langsung menjawab dengan sinis.

"Lo mau identitas gue kebongkar? Diincer penyihir lain terus disihir jadi kancil mampus lo."

"Ya maaf, gue kan lupa," cibir Haechan cemberut.

"Terus Jeno, Jaemin, Jinyoung, Junkyu, Jihoon, Yoshi, Bomin, Sanha, sama Chani gimana?" Tanya Yoonbin, firasatnya mendadak buruk soal mereka.

"Jeno sama Jaemin makan soto di deket kampus, Chani sama Junkyu gak ada kabar, sisanya lagi bareng, info di gc sih gitu," jawab Soobin seadanya, walaupun agak ragu dimana keberadaan Bomin.

Soalnya Bomin kan...

"Wan, tadi pas ngeliat kertas kenapa diem aja? Nemu sesuatu?" Tanya Soobin mengalihkan topik.

Seunghwan tersentak, dia jadi deg degan. Apa perlu dia memberi tahu orang itu kepada mereka?

"Kasih tau aja, mereka aman kok," kata Yoonbin selanjutnya.

Seunghwan mendengus. "Kebiasaan lo, gak usah pegang-pegang," ujarnya seraya menepis tangan Yoonbin yang memegang pundaknya.

Setelah berdeham sejenak, Seunghwan mulai berbicara. "Ada satu nama yang gak asing di kertas, gue gak tau dia orang yang gue tau atau bukan. Mungkin aja namanya memang sama."

"Langsung sebut nama orangnya, gak usah buang-buang waktu."

"Diem dulu napa, itu kan supaya mereka ngerti."

"Banyak omong, buruan."

"Dasar Yoonbin, untung temen." Seunghwa meliriknya sinis, lalu menatap Soobin dan Haechan, mengisyaratkan untuk mendekat. "Sini, gue bisikin."

Soobin dan Haechan pun mendekat.

"Nama orang itu adalah..."

Begitu nama orang yang dimaksud disebutkan, mereka berdua termasuk Yoonbin terkejut dan tak percaya.

"LO SERIUS?!





















































Di dalam sebuah ruangan dengan penerangan minim, seseorang berdiri di depan empat orang yang duduk terikat di kursi dalam keadaan tak sadarkan diri.

Dia tersenyum lebar, tangannya memegang pisau berkarat penuh darah yang mulai mengering.

Sebentar lagi, permainan akan berlanjut dan semakin seru! Haha, dia jadi tidak sabar melihat mereka memainkan permainan selanjutnya.

Ya, walaupun dia sedikit kecewa karena hanya mereka saja yang akan bermain. Sebab, orang-orang yang tersisa mulai menunjukkan aura-aura telah dilindungi entah oleh siapa. Dia perlu menjalankan ritual agar tiga setan yang merupakan anak buahnya semakin kuat dan bisa menghabisi mereka semua.

Sebenarnya, tersisa satu orang saja yang belum, yaitu Jihoon. Ah, apa dia perlu membawa Jihoon kemari untuk menjadi peserta dalam permainan dare or dare nanti?

"Hihi, pasti asik."

Dia terkikik, lalu meletakkan pisaunya di atas meja di sampingnya. Kemudian, ia meraih ponselnya dan membuka grup chatnya dengan teman-temannya.







































































Felix Lee
| ada yang tau Seungmin kemana?
| tadinya dia berdiri di belakang
   gue, tapi dia mendadak gak ada
| dia gak mungkin hilang, kan?

游戏 | 00Line ✓ [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now