16. Artinyaa..

4.6K 564 32
                                    

Perasaan di dada Mahesa terasa panas. Ada hal yang mungkin akan terungkap, tetapi tidak ia harapkan. Ia menatap kertas yang ada di tangannya, kemudian meremasnya kuat. Dan melemparkannya asal.

Tante Riris mengaku bahwa suaminya sedang sibuk mengurus bisnis di Bandung. Itu memunculkan kecurigaan bagi Mahesa. Kenapa papa Cindy tetap berada di luar kota, padahal anaknya sudah di nyatakan menghilang beberapa hari yang lalu. Apa bisnis itu lebih penting dari putri semata wayangnya, Cindy?

Dari sanalah, Mahesa akhirnya mencari tahu sesuatu. Dan terungkap bahwa, pria bernama Jefri Janiarta, yaitu papa Cindy, telah pulang beberapa waktu lalu.

Justru, ia pulang menggunakan pesawat. Tidak menggunakan jalur darat dari Bandung. Tanggal kepulangannya, 1 hari setelah Cindy di nyatakan menghilang.

Artinya, tante Riris berbohong. Suaminya sudah pulang. Bukan sedang berada di luar kota. Lalu, kenapa pria itu belum kelihatan wujudnya? Dimana dia? Atau.. dialah yang diam-diam kembali, tanpa sepengetahuan tante Riris. Mahesa masih menerka-nerka disitu.

Mahesa harus memperjelas ini semua. Ia harus tahu yang sebenarnya. Karena itu, ia pun segera mengunjungi kediaman Janiarta. Berniat untuk mencari tahu lebih detail.

...

"Mahesa," Riris sungguh terkejut melihat sosok keponakannya itu hadir di kediaman Janiarta. Ia menghampiri Mahesa dan mengusap lengannya.

"Maaf, tante. Aku datangnya mendadak." Ucap Mahesa sopan.

"Iya, nggak papa, nak. Ayo masuk. Kita duduk dulu." Ucap Riris ramah dan penuh pengertian. Riris begitu terlihat keibuan dan begitu perhatian. Sehingga ia bisa merebut hati siapa saja.

"Ada apa tadi? Tumben sekali kamu datang nak,"

Mahesa sampai menggertakkan giginya mendengar pertanyaan Riris. Ada apa tadi? Batin Mahesa.

"Kan tante bilang, anak tiri tante hilang. Aku datang ke sini untuk bantu tante cari dia." Ucap Mahesa yang menyembunyikan niatnya.

"Ah, iya," Riris menepuk pelipisnya sendiri. "Tante sampai lupa." Ucapnya membuat Mahesa semakin heran.

"Anak tiri tante, Cindy, sudah ketemu." Ucapnya dengan riang. Mahesa begitu tercengang mendengar ucapan tantenya itu. Ketemu? Lalu?

"Oh, jadi udah ketemu ya, tan?" Tanya Mahesa basa-basi.

"Iya. Sudah ketemu, nak. Cuma.. ya kamu tahulah, sebagai ibu tiri, tante cuma bisa kasih yang terbaik. Dan yang pasti, tante nggak mungkin bisa 100% bisa jadi seperti mamanya. Jadi, Cindy memutuskan untuk hidup mandiri. Dia ngekost di dekat kampus." Jelas tante Riris dengan perasaan sedih.

"Oh, jadi dia ngekost?" Mahesa sungguh tidak percaya, ia menghadapi kebohongan di depan matanya.

"Iya, nak. Tante jadi nggak enak hati sama Cindy. Kalau bisa di bilang, dialah yang paling berhak tinggal di rumah ini. Kalau tante dan adik-adikmu kan, ya cuma numpang hidup di sini. Karena tante nikah sama om, makanya boleh tinggal disini. Tante penginnya baik-baik saja. Tapi Cindy mungkin masih belum bisa terima dengan kehadiran tante." Ucap tante Riris dengan nada penuh penyesalan.

Mahesa menarik napas kecil. Ia mulai muak dengan kebohongan ini. "Lalu, om dimana, tante?" Tanya Mahesa.

"Ah, om sudah kembali ke Bandung. Setelah masalah kami sudah selesai, om langsung kembali. Karena disana memang pekerjaannya sedang banyak sekali." Jawab Riris.

Mahesa mengangguk-anggukkan kepalanya pertanda bahwa ia mempercayai apa yang Riris katakan. Lalu ia menghelakan napasnya dalam.

"Kalau boleh tahu, tante ketemu Cindy dimana?" Tanya Mahesa membuat Riris langsung memutar otaknya. "Kapan tante ketemu dia?" Tanya Mahesa lagi.

Cinderella Escape || Panji ZoneWhere stories live. Discover now