APA?!?

19K 1.6K 23
                                    

Hallo guys, author come back, maaf nih baru up, jangan marah ya.

Aku juga seneng banget banyak yang suka sama cerita ini, banyak bac*t dah yu mulai.

***

POV ALVIN ....

"Aku nggak tahu Ma, tapi kalau itu permintaan Mama aku akan usahakan," jawabku dengan seulas senyum tipis, tipis tapi setajam silet, memukau.

"Alvin pulang dulu ya," pamitku pada mama.

"Mama ikut ya, Nak, udah lama mama enggak ke rumah kamu," pinta mama dengan raut memohon.

Bagaimana ini? Mama pasti akan salah paham dengan Nissa. Salah sendiri pake bawa anak gadis orang, ntar disangka macem-macem lagi.

Sungguh ini di luar espektasi, batin bicara ini, yang dilakukan malah lain, aku MENGANGGUK, astoge.

"Yu, kita berangkat!" ajak mama antusias. Seketika senyum cogan luntur. Bagaimana ini? Mantan, tolong aku!

***

"Ma, Alvin ke kamar dulu ya, Mama masuk aja." Mama mengangguk.

Pov author ....

Mama Alvin hanya berjalan-jalan melihat ruangan yang ada di rumah Alvin, hingga tak sengaja melihat sosok perempuan yang berhijab lebar lewat di pojok.

"Kamu siapa nak? Saya belum pernah melihat kamu," tanya mama Alvin curiga, mimik wajahnya sudah seperti orang yang mengintimidasi.

"Afwan, ana Nissa," jawab Nissa kemudian melanjutkan ucapannya, "dan saya wanita yang ditolong oleh kak Alvin."

"Bagaimana ceritanya? Setahu saya Alvin itu kejam dan tidak peduli pada orang, kecuali yang dia sayangi."

Kemudian Nissa menceritakan dari a-z tanpa ada yang tertinggal. Ia berucap jujur.

"Oh begitu, kalau begitu kamu harus panggil tante dengan sebutan mama, sama seperti yang Alvin panggil."

Nissa mengangguk dengan senang hati, dia merasa seperti mempunyai orang tua pengganti, karena mama Alvin memperlakukannya dengan baik.

"Apa Alvin macam-macam sama kamu sayang? Awas aja kalau dia macam-macam," tanya Mama Alvin geram karena tahu kelakuan anaknya yang sering melakukan tindak kekerasan.

Belum sempat Nissa menjawab pertanyaan tadi, Alvin tiba-tiba datang dan langsung menjawab pertanyaan yang dilontarkan mamanya.

"Tidaklah, mana berani Alvin macam-macam dengan orang yang Alvin sa-" Alvin segera menutup mulutnya dengan cepat.

Mama Alvin mengerutkan dahinya, tingkah sang putra sungguh konyol.

"Sa ... apa?" tanya mama Alvin dengan nada menggoda. Ia mencolek tangan kekar sang anak. Alvin melempar sorot mata layu.

"Sa ... sa ... NISS! Ya, maksud Alvin itu Nissa," jawab Alvin tak masuk akal. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Di balik sosoknya yang kejam, arogan, dan misterius, Alvin adalah seorang pria manja bila di depan sang mama. Semua orang memiliki kepribadian yang aneh.

Dalam hati Alvin merutuki ucapannya yang tidak masuk akal, dan juga kenapa ia selalu jadi beg* saat di depan Nissa, saat ini dia sangat memalukan.

"Hah?!Jawaban kamu nggak masuk akal banget," sarkas mama Alvin. Ia melempar sorot mata tajam pada sang anak. Tak lama kemudian, dia kembali tersenyum menggoda sang anak.

"Sudahlah, Ma. Tidak usah dibahas lagi!" ucap Alvin karena sudah tidak tahan dengan wajahnya yang panas, tapi dia langsung memalingkan muka.

"Alvin kenapa kamu nggak ngasih tau ke Mama kalau ada si cantik Nissa di sini?" tanya sang mama dengan senyum-senyum tak jelas.

"Ya Alvinkan takut Mama salah paham nantinya, sekarang juga sudah tahu, 'kan?" Mama Alvin pun hanya mengangguk saja. Tak ingin berdebat dengan sang anak.

Nissa? Dari tadi dia mematung mendengar percakapan antara ibu dan anak tersebut. Sesekali dia mengulas senyum. Pipinya sudah sangat panas.

Umi, tolong anakmu ini, dia sangat malu sekali, batin Nissa merutuki.

"Alvin bagaimana kalau kamu turuti permintaan mama ini sekarang saja," pinta mama dengan tersenyum jahil.

"Permintaan yang mana, Ma?" tanya balik Alvin karena heran dengan perkataan mamanya.

"Mama tahu kok, kamu ini sudah jatuh dalam pesona Nissa. Beda banget pas sama mantan kamu itu." Mama Alvin menunduk. "Kalau mama bilang, kamu jangan marah, ya?"

Alvin tersentak dengan perkataan sang mama, bagaimana ia bisa tahu? Jujur dia sekarang tidak bisa membohongi perasaannya sendiri.

"Iya-iya Alvin nggak bakal marah, tapi apa, Ma?" tanya Alvin tidak sabaran, namun dengan wajah pucat pasi, cemas akan apa yang dikatakan sang mama.

"Mama tahu kok kalau Alvin suka sama Nissa, jadi bagaimana kalau kamu nikah aja sama Nissa?" tanya Mama Alvin pelan takut anaknya marah.

"APA?!" Di dalam hati Alvin bersorak gembira, namun di luar dia harus tetap jaga image.

Lalu apakah jawaban Nissa?

Bagaimana pendapat kalian, konwel biar saya semangat nextnya...

KING MAFIA & WANITA BERCADAR [END] Where stories live. Discover now