Menjadi Lebih Baik

7K 548 12
                                    

POV ALVIN ....

"Khumaira ... lagi apa?" Modus buaya datang, untung sekarang aku modus sama istri sendiri. Kalau gak ... bisa-bisa tamat sudah riwayat cogan langka yang hampir punah.

"Kan Khullah lihat sendiri, Nissa lagi duduk."

Oh tidak, akalku sudah habis, ditambah lagi ada pemandangan yang membuat haluanku buyar seketika.

"Nis, kenapa kamu pake baju ini? Mau goda aku ya? Hahaha ... ngaku aja deh." Aku tersenyum menggoda, tidak ada yang tidak terpesona dengan senyuman cogan ini.

Nissa memakai baju tidur lengan pendek, dengan celana selutut. Untung lantai atas ini privasi, hanya untuk keluarga saja, kecuali bibi.

"Emangnya salah ya? Eits, jaga pandangan Kakak! Enak aja." Pandangan itu, seperti ingin membunuh suaminya sendiri, apa dia ingin jadi janda muda ya? Oh tidak, aku tidak rela.

"Emang gak boleh lihat istri sendiri? Kalau gak boleh ... berarti khullah lihat janda aja, hahaha ...." Terlihat matanya melotot, pipinya menggembung, lucu sekali istriku ini.

"Gak boleh, awas aja kalau Khullah nakal! Pandang aja Nissa, asal jangan nakal!" Dia mencolek hidungku, sudah mulai nakal istriku ini.

"Khumaira, mau punya anak berapa?" Senyum jahil andalanku kembali aku tampilkan. Melihat pipinya yang merah, seolah menjadi candu untukku.

Dia tersenyum, ah ... diabetes suami kamu ini. Mundur dikit, terlalu manis.

"Nissa mau punya dua aja, emangnya kenapa Kak?" tanya-nya, aku mengelus pipinya lembut.

Istriku ini gak peka, atau emang dia terlalu polos? Ampuni dosa hamba ya Allah.

"Kenapa cuman dua? Gimana kalau dua puluh aja, banyak anak banyak rezeki, hahaha ...." Matanya membulat, ih jadi gemes, culik ah bawa ke kamar, ups!

"Satu aja rasa sakit melahirkannya luar biasa, Khullah bilang dua puluh? Astaghfirullah." Ia mengelus dadanya, pengen cubit jadinya.

"Kalau Khullah mau punya banyak anak, berarti Khullah harus disunat lagi," ucapnya enteng, dia mengandung apa sih?

"Lha, kan aku udah sunat, kenapa harus lagi?"

"Khullah harus tahu rasa sakitnya, setidaknya sedikit merasakan lagi, hehe." Ia tersenyum, aduh ... meleleh abang.

"Gak ah."

"Khumaira, boleh ya? Please, nanti khullah belikan baju, mau gak?" Aku menaik turunkan alis, dia menggeleng.

"Donat dua box, oke gak?"

Aku tertawa, sungguh konyol sekali istriku ini, kalau hanya ini ... mudah.

Aku mengangguki permintaannya, kemudian menggendongnya menuju lapang, eh kamar.

_____

"Khumaira, bangun, kita shalat tahajud yu!"

Aku mengoyang-goyangkan tubuhnya, hingga terlihat dia membuka matanya perlahan.

Cup!

"Morning kiss untuk istri tersayang." Dia tersenyum. Percaya deh buat para jomblo ... senyuman pagi dari pasangan itu kayak ada manis-manisnya.

Pandangan yang awal terlihat itu pasangan, rasanya seperti adem, gak mau lepas pandang.

"Assalamu'alaikum warahmatullah, assalamu'alaikum warahmatullah."

Nissa menciun punggung tanganku, mungkin menurut kalian ini adalah hal biasa, namun tidak untuk aku, ini adalah hal special yang diberikan istri untuk suami. Karena dia melakukannya dengan penuh sayang.

_____

"Maaf Than, bukannya apa-apa ... tapi gue gak mau buat istri gue kecewa. Gue mau berubah menjadi lebih baik lagi."

"Gue tahu, dari dulu bahkan gue tahu kalau apa yang selama ini gue lakukan itu dosa. Dalam agama gue itu dilarang, bahkan di agama lo juga 'kan?"

"Gue sekarang sadar, dan mau jadi lebih baik lagi. Gue gini karena tuhan gue, dan buat istri gue."

"Lo ambil alih posisi gue, gue sekarang mundur. Sukses buat lo."

Ucapan panjang aku lontarkan untuk Athan, aku sudah memikirkan ini dari jauh hari, dan keputusan bulat hari ini.

Athan bukan agama Islam, dia agama Kristen. Namun itu bukan penghalang kami untuk bersahabat.

Soal kemarin dia berucap bahasa Arab pada Nissa, ya karena dia sering mendengarnya, dan dia menghormati agama Islam.

"Gue ngerti, lo harus lebih baik dari gue. Gue akan selalu ada buat lo, kapanpun lo butuh." Ia menepuk punggungku.

"Thanks, lo emang the best."

_____

Maaf telat up, maklum saya sibuk. Orang sibuk nih, hehe.

InsyaAllah akan sering up, asal kalian jangan lupa tinggalkan jejak, jangan jadi sider! Belajar untuk menghargai karya orang.

KING MAFIA & WANITA BERCADAR [END] Where stories live. Discover now