MANJA

9.9K 661 12
                                    

Hallo guys Author come back, sebenernya lagi males ngetik, tapi nggak mau ngecewain para readers setia.

Doakan Author semoga sukses ya, aamiin allahumma aamiin.

Oke'lah tanpa banyak bacot lagi yu mulai baca ...

***

Mereka berpelukan terus menerus, hingga adzan asar'lah yang menjadi pemberhentinya.

"Khullah shalat dulu, Nissa tunggu di sini, jangan lama-lama, Nissa kangen." ujar Nissa sembari menggandeng tangan Alvin manja.

'Dapat banyak gue kalau Nissa kayak gini terus, ini langka.' batin Alvin bersorak gembira.

"Yaudah lepas dulu ya, Khullah nggak lama kok," Nissa pun melepas gandengan dengan cemberut, bibir Nissa manyun lima centi.

Cup ...

Alvin yang gemas melihat sifat Nissa yang berubah drastis langsung menciumnya cepat, kesempatan dalam kesempitan.

Nissa yang biasanya pemalu dan pendiam kini menjadi Nissa yang manja dan tentunya bikin gemes sang suami.

Alvin yang takut tidak bisa mengontrol dirinya bila terus dekat dengan Nissa langsung pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.

***

Alvin telah selesai menunaikan kewajibannya sebagai umat muslim, kini dia sedang duduk di balkon dan tentu dengan sang istri yang sedang mode on manja.

Nissa memeluk Alvin dari belakang secara tiba-tiba, dan hal itu sontak membuat sang mpu kaget sekaligus senang mendapat perlakuan romantis dari sang zaujati.

"Khullah," panggil Nissa dengan muka cute.

"Iya ada apa beb?" Alvin membalik'kan badan dan secara tidak sengaja bibir mereka bersentuhan.

Nissa yang kaget sekaligus malu langsung menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Alvin, si mpu malah terkekeh.

"Manis," satu kata yang membuat hati Nissa menghangat, dan hal itu mampu membuat pipi kemerah-merahan Nissa tambah memerah.

"Khullah," panggil Nissa dengan wajah imut.

"Apa?"

"Nissa suka pipi Khullah, putih mulus nggak kayak muka abang tukang sayur yang sering lewat depan rumah." ujar Nissa polos.

"Phft buahahaha ...."

"Kenapa ketawa?" tanya Nissa dengan wajah tanpa dosa.

"Masa Alvin Alexander di bandingin dengan tukang sayur sih, nggak level tau ... Aku itu cogan, kamu itu orang beruntung yang bisa mendapatkan hati cogan." ujar Alvin pede dengan wajah songong.

"Ih jadi males Nissa,"

"Kakak sekarang tidur di kamar mandi! aku nggak mau tahu." ucap Nissa sambil bersedekap dada.

Alvin melongo, masa king mafia tidur di kamar mandi yang dingin kayak kutub utara sih?

"Jangan di kamar mandi ya ... Di sofa aja oke," pinta Alvin dengan muka puppy eyes andalannya.

"Nissa nggak mau tahu, nggak di sofa ataupun di kamar lain, kakak harus tidur di kamar mandi pokoknya." kesal Nissa sambil membalikkan badannya.

Alvin yang tidak ingin menambah masalah dan tidak ingin sang zaujati kecewa, segera pergi menuju kamar mandi dengan dengan muka so tersakiti.

"Yaudah kamu jangan kangen aku ya," di sela-sela waktu seperti ini Alvin masih bisa saja menggombal.

"Nggak bakal," jawab Nissa cepat.

***

Alvin sudah berada di dalam kamar mandi, dia memilih sudut ruangan untuk tempat ia tidur malam ini, dan semoga hanya malam ini saja.

Dia mulai mencari posisi nyaman, namun nihil, ini malah membuat tubuhnya seperti remuk, tapi sebisa mungkin ia paksakan.

Akhirnya Alvin meringkuk di atas lantai kamar mandi yang sangat dingin, ini semua dia lakukan hanya untuk sang istri tercinta.

***

Di tempat lain, Nissa sedang memeluk guling pada kasur empuk di kamar sana, namun dia seperti merasa ada yang berbeda, guling yang dia peluk tidak senyaman Alvin yang selalu ia peluk ataupun Alvin yang memeluknya.

"Ah ... Kenapa malah Nissa yang merasa seperti tersiksa," gumam Nissa.

"Apa aku panggil Khullah aja ya? Tapi malu," monolognya.

Nissa tampak berfikir, dan pada akhirnya dia menyerah, karena memang dia tidak bisa tidur tanpa sang zauji.

"Ish, kenapa dia nggak peka sih, semua lelaki sama aja!" geram Nissa sembari berjalan menuju kamar mandi.

Nissa membuka pintu kamar mandi perlahan yang memang tidak di kunci oleh Alvin.

Hati Nissa terenyuh kala melihat sang pujaan hati tertidur tanpa alas, Nissa menangis sejadi-jadinya dan langsung berhambur memeluk sang suami.

Alvin yang baru saja terlelap kini bangun akibat pelukan Nissa yang secara tiba-tiba.

Ada kehangatan tersendiri kala sang istri memeluknya erat, yang tadi merasa dingin kini kehangatan yang menghampirinya.

"Udah ya jangan nangis," ucap Alvin sambil mengelus pipi Nissa yang sudah terbanjiri air mata.

"Maaf," lirih Nissa.

"Nggak apa-apa, Khullah ikhlas kok, asal demi kamu sayang," ucap Alvin tulus.

"Ayo kita ke kamar Kak!"

"Lah? Tadi'kan Khumaira yang minta Khullah tidur di sini?" heran Alvin.

"Nggak jadi, aku nggak bisa tidur tanpa Kakak, aku juga kasian sama Kakak." ucap Nissa sendu.

Alvin berusaha sebaik mungkin untuk tidak membuat tawanya meledak, dia yang minta dia yang tersakiti, Nissa Nissa.

"Yaudah yu kita tidur!"

Mereka'pun pergi menuju kamar dan langsung terlelap dalam pelukan hangat dari pasangan halal.

***

Oke guys, gue harap kalian baca info dari gue ini ya...

Niatnya gue mau terbitkan cb ini, kira-kira kalian mau peluk nggak bukunya? Author juga kalau emng bener jadi nerbitin ini cb pasti nggak mungkin bikin tamat y kan?

Kalau ada yang mau coba komen di bawah!

KING MAFIA & WANITA BERCADAR [END] Where stories live. Discover now