Pengantin baru

18.5K 1.2K 17
                                    

Hallo guys Author come back, ada yang rindu sama Nissa? Pasti itu.

Jangan ada yang nanya mana konfliknya, nanti tiba-tiba aku kasih konflik yang wow kalian nangis kejer, canda kali.

Tanpa banyak bacot lagi yu kita mulai...

***

"Ana uhibbuki fillah," bisik Alvin tepat di telinga Nissa.

"Nissa juga." balas Nissa sambil menatap Alvin dengan senyuman indahnya.

Alvin langsung memeluk Nissa setelah mendengar kata cinta darinya.

"Aku menginginkan mu." pinta Alvin yang diangguki oleh Nissa.

***

Jam 03.00 Alvin terbangun dengan Nissa yang ada di pelukannya, senyum merekah pun muncul di wajahnya, jarang sekali ada orang yang melihatnya.

"Sayang bangun," ucap Alvin dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

"Hmmm iya."

Nissa tidak sepenuhnya sadar, dia berjalan menuju kamar mandi tanpa menggunakan benang sehelai pun, hal itu membuat Alvin terkekeh pelan.

"Sayang kau membuat jiwa fuckboy ku muncul di pagi hari, bahkan ini belum shubuh," ucap apa masih terkekeh.

Nissa kemudian sadar dan langsung berteriak pada Alvin.

"Aaaaaaaaaaaa, tutup mata kakak, cepat tutup!" teriak Nissa yang tidak sadar bahwa dia sedang berada di hotel.

"Iya iya," Alvin menutup matanya dengan jari sehingga dia masih bisa melihat di sela-sela jarinya.

"KAKAK!" geram Nissa dengan menghentakkan kakinya, Alvin terkekeh kemudian menutup matanya dengan bantal, tidak ingin membuang kesempatan Nissa dengan cepag berlari menuju kamar mandi dan langsung menguncinya.

"Puft hahaha..." tawa Alvin meledak saat melihat Nissa berlari menuju kamar mandi.

***

"Aduh, kenapa aku sampai lupa bawa baju, mana nggak bawa handuk lagi!" gerutu Nissa yang berada tepat di belakang pintu kamar mandi.

"Sayang lama banget sih mandinya, aku masuk nih!" teriak Alvin mengancam.

"Itu Kak, Nissa lupa bawa baju ganti, bisa tolong ambilin kak?"

"Bisa, tapi ada syaratnya, setuju nggak?" tanya Alvin dengan nada menggoda, namun Nissa sama sekali tidak mengerti.

"Belum aja bilang apa syaratnya, udah bilang setuju nggak," gerutu Nissa dengan cemberut.

"Yasudah mau nggak nih?"

"Iya deh iya." ucap Nissa akhirnya.

***

Sekarang Nissa sedang duduk di atas ranjang empuk di sana, tak lama kemudian Alvin datang menghampirinya yang sudah berpakaian rapi.

Nissa heran kenapa suaminya sudah rapi, padahal ini masih pagi.

"Kakak mau kemana?" tanya Nissa heran.

"Nanti Kakak mau ke kantor, oh iya kamu masih ingat dengan persyaratan yang tadi hmmm?" goda Alvin dengan smirk.

"Iya, emang apa syaratnya?"

Alvin menunjuk pipi kanannya menggunakan jari kemudian berkata. "morning kiss."

"Hah," ucap Nissa dengan mata melotot.

"Kamu sudah janji loh sayang, kalau nggak ditepati nanti dosa," desak Alvin.

Cup...

Nissa mencium pipi Alvin dengan secepat kilat dan Alvin hanya terkekeh.

"Yasudah yu kita sarapan dulu," ajak Alvin dan Nissa pun mengangguk.

***

"Pengantin baru nempel mulu kayak ada lemnya," ledek Mama.

"Pasti nanti kita jadi obat nyamuk Ma," Papa ikut menimpali.

"Iya, kita nyimak aja ya Pa?" ucap Mama yang diangguki oleh Papa, kemudian tawa mereka berempat pun pecah.

Memang tadi Mama dan Papa Alvin ikut menginap di hotel karena capek harus pulang, jarak antara gedung pernikahan dan rumah mereka cukup jauh.

"Yasudah yu kita makan, kasihan tuh cacing papa pada minta jatah." tawa mereka kembali pecah untuk kesekian kalinya.

Guys konwel dong biar Author lebih semangat lagi nextnya, maaf juga Author nggak bisa nulis panjang, jangan lupa tinggalkan jejak jangan cuma baca.

Pasti ada yang baper... Hahaha.

KING MAFIA & WANITA BERCADAR [END] Where stories live. Discover now