Kaila

7.1K 536 2
                                    

POV ALVIN ....

"Kaila!" teriak Alvin yang sudah tidak sabar.

Semua orang yang berada di markas terkejut, mereka melirik satu sama lain kemudian menundukkan pandangannya.

"Dia sudah berada di ruang penyiksaan Bos." ucap seorang ketua dari dari beberapa mafioso.

Dengan segera Alvin menuju ruang penyiksaan, ia sudah tak sabar ingin mengungkap semua rahasia.

"Hai sayang," panggil Kaila pada Alvin. Alvin yang mendengarnya merasa sangat jijik dan ingin muntah.

"Berhentilah mengucapkan kalimat itu lagi!" Alvin memegang rahang Kaila erat.

"Cepat katakan! Siapa sebenernya Anda?!" Rahang Alvin mengeras, sungguh ia sudah benar-benar geram.

"Aku Kaila, orang yang pernah hadir dihidupmu, dan orang yang sudah kau buang begitu saja." jelasnya dengan mimik sedih. 

"Maksud Anda pernah hadir dihidup saya itu apa? Saya tidak pernah mengenal Anda!" Tangan Alvin turun pada leher jenjang Kaila, saat ingin mencekiknya, Alvin sadar bahwa ia masih membutuhkan info.

"Aku Kaila, orang yang sempat dijodohkan denganmu! Understand?"

"Ck, wanita j*lang. Oke, ucapkan kata-kata terakhirmu, karena ajal sudah di depan Anda!" Alvin tertawa bak vampire yang haus akan darah.

"Bunuh saja aku! Cinta ini akan terus melekat. Dan satu lagi ...." ucapnya dengan senyum smirk.

"Apa?!"

"Nissa pasti tidak akan selamat, karena di sana sudah ada anak buahku."

Deg!

Bagai ditusuk ribuan kali, kata yang selama ini tidak ingin ia dengar, kini benar-benar terjadi pada istri kecilnya.

"Di mana dia?!" Alvin mengepalkan tangannya, amarah sudah hampir meledak.

"Ck, tidak semudah itu!" ujarnya sambil mengalihkan pandangan.

Alvin kehabisan akal, ia tidak bisa membunuh Kaila tanpa mendapat semua informasi.

"Aku mohon, kau jangan apa-apakan Nissa. Apa yang kau inginkan dariku?" tanya Alvin lesu.

Satu kata yang tidak pernah terucap dari mulut seorang Alvin adalah 'mohon' lebih tepatnya ia tidak pernah memohon pada orang.

Dan orang pertama yang membuatnya mengucapkan kata mohon adalah Kaila.

"Buat aku hamil!" ujarnya dengan pandangan menggoda.

Alvin terkejut dengan apa yang diuacapkan oleh Kaila. Di satu sisi dia ingin istrinya selamat, dan di sisi lain dia tidak mau melakukannya dengan Kaila.

Entah apa tujuan Kaila yang sebenarnya, wanita iblis itu benar-benar licik, dia pintar mengatur strategi.

"Nikahi aku!" Kaila tiba-tiba memeluk Alvin, sedangkan sang empu hanya diam mematung.

'Khumaira, kenapa masalahnya jadi serumit ini!' batin Alvin.

Di saat suasana yang sedang tegang, muncul pikiran licik pada Alvin, ia tersenyum dan membalas pelukan Kaila.

"Aku akan menikahimu!" ujar Alvin berat.

"Waah, terima kasih sayang."

Cup!

"Sekarang ucapkan! Di mana Nissa berada?" tanya Alvin.

Pikiran-pikiran licik sudah terbayang di otaknya, entah apa yang ada di pikirannya sekarang.

"Kau yakin akan menikahiku?" tanya Kaila memastikan, Alvin mengangguk.

"Buktikan! Coba cium aku!" pinta Kaila dengan wajah berbinar.

'Maafkan aku, Khumaira.'

Cup!

Alvin mencium bibir Kaila sekilas, Kaila kegirangan dan tertawa puas, ia merasa kemenangan sudah di depan mata.

"Nissa sedang berada di Bandung." ujar Kaila.

Sret!

Alvin menusuk perut Kaila secepat kilat, dari tadi dia sudah menyiapkan pisau kesayangan pada bajunya.

"Tidak semudah itu untuk bisa memperdaya seorang Alvin!" Alvin tersenyum seperti seorang b*jingan.

"Tunggu aku untuk mencincang tubuhmu! Ada urusan yang lebih penting untukku."

Bersambung.

Sorry for typo.

KING MAFIA & WANITA BERCADAR [END] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora