YANG LAGI BAHAGIA 😍

1.8K 266 143
                                    

(Masih Edisi 21 tahun +++ 😬)

*Zhafran 💓 Nara*

Cuti bulan madu selama 1 minggu ini, seperti berasa kurang untuk pasangan pengantin baru, Zhafran dan Nara. Mereka tengah menikmati masa bahagia di rumah yang baru mereka tinggali. Tepatnya mengulang kenangan yang pernah mereka ukir sembilan tahun lalu, disini.

Zhafran sudah mengusulkan Nara untuk mutasi mengajar di Jakarta. Tapi Nara memilih resign. Ia terharu dengan keputusan Nara, yang memilih ingin mengurus Zhafran dan keluarga mereka. Ke depannya, Nara ingin mengajak Sita mendirikan lembaga mengajar melalui aplikasi online dan juga sebagai wadah motivasi, untuk anak-anak SMA.

Niat Nara 'mengurus' Zhafran, tidak sepenuhnya berhasil. Coba tebak, apa yang dilakukan setelah malam pengantin baru saja usai. Selesai mandi wajib dan menunaikan sholat Shubuh, Zhafran yang merapikan tempat tidur dan membersihkan kamar. Zhafran juga membuatkan susu hangat, agar Nara terbiasa hidup sehat.

Sepertinya ia lebih berbakat 'mengurus' Nara, daripada sebaliknya. Seperti pagi itu, Zhafran baru menunjukkan fungsi dari papan putih yang terpasang di salah satu dinding kamar mereka. Ternyata papan itu bisa ditulis oleh spidol non permanen. Bisa dihapus juga, tanpa meninggalkan noda.

"Rencana masa depan Zhafran & Nara".

Lelaki itu menulis lagi, membuat Nara yang masih bertopang dagu di atas kasur, memandang penuh kagum dan penuh minat.

"Impian Zhafran."

Di sebelahnya ada lagi garis berbentuk kotak, "Impian Nara".

"Impiannya Baghdad dan Madinah".

Nara tertawa melihat kelakuan suaminya.

Tapi tawanya itu sedikit memudar ketika melihat poin-poin di bawahnya.

"Impian :
40 tahun ke depan,
20 tahun ke depan,
10 tahun ke depan,
5 tahun ke depan,
1 tahun ke depan."

Kok Nara mendadak jadi pusing ya. Beginikah rasanya menikah dengan Bos yang visioner dan penuh perencanaan.

Kedua mata Nara membulat begitu Zhafran tersenyum ketika jemari lelaki itu dengan lincah menulis lagi di "Impian 5 tahun ke depan" :
Pengen punya 5 anak.

Nara spontan melempar wajah Zhafran dengan bantal kecil berbentuk segitiga.

Memangnya dia Emaknya kucing yang setiap tahun berproduksi.

"Apaan sih Kak?"

Zhafran menutup spidol dan berjalan mendekati Nara. Lelaki itu tersenyum jahil.

Cup..

Kebiasaan baru Zhafran sejak sudah halal, ia sering mengecup kening Nara dengan penuh sayang, setiap mereka selesai mengucapkan do'a bangun tidur. Dan itu berhasil menumbuhkan rasa sayang dan cinta di antara mereka.

"Nggak usah serius-serius banget dipikirin sekarang, Sayang. Bisa sambil jalan. Tiap ada ide, boleh ditulis disitu. Nara bisa tambahin gambar-gambar. Ada cat minyak juga kalau mau dindingnya jadi warna-warni."

Zhafran mengelus lembut dahi Nara yang tertutup anak rambut.

"Iih Kak, nanti kamar kita kayak sekolah TK kalau kebanyakan gambar di dinding."

Dengan telaten Zhafran mengambil sisir dan melepas kuciran hello kitty yang mengikat surai indah milik Nara.

Hmm...

Wangi istrinya ini bikin addicted.

"Gini lho, kalau ngikat rambut tuh, yang rapi. Masak kalah sama Qonita. Dia rapi banget lho, kalau kuncir rambut. Pakai bandana yang lucu-lucu."

Baghdad and Madinah Where stories live. Discover now