Chapter 4

1.3K 158 3
                                    

Sean, Mew, Bill, dan Steven segera membangkitkan tubuh mereka untuk bersiap-siap tampil di bar yang mereka datangi. Kali ini bar dekat asrama mereka lah yang menjadi pilihannya karena bar tempat mereka tampil sebelumnya sudah tidak memerlukan Sean band's lagi. Dan pada akhirnya, mereka harus mencari kontrak dengan bar lain. Dan di sinilah mereka berada.

Sean telah menyiapkan gitar yang ia bawa menuju panggung. Begitu pula dengan Bill maupun Steven. Semuanya telah menyiapkan alat musik mereka masing-masing. Sementara Mew, dia terus menatap wajah laki-laki dengan alis yang hampir terpaut di sana, Gulf. Mew terus memandangi Gulf selama sepersekian detik sampai akhirnya sebuah cibiran keluar dari bibir Gulf.

"Kau ingin tampil atau diam di sini dan melihat wajahku, huh?"

Mew tersenyum senang. Kedua matanya bahkan berbinar memandangi wajah galak orang di depannya.

"Memang tidak boleh? Aku kan juga pengunjung di sini. Jadi aku bebas melakukan apa saja, termasuk melihat orang yang ingin kulihat," balas Mew tanpa merasa malu sedikitpun.

Gulf memutar bola matanya malas dan entah sudah berapa kali ia mendengus.

"Pergi. Aku tidak nyaman!" titah Gulf pada Mew. Mew terus saja melihat wajah Gulf tanpa merasa takut sedikitpun. Karena kau tau lah, Gulf adalah tipe orang yang tempramen. Dia bisa saja meninju wajah Mew sekarang juga.

"Kenapa kau mengusirku?" Kali ini Mew berbicara dengan nada menggoda. Dia senang melihat wajah Gulf seperti itu. Tapi dia salah orang jika ingin mengajak Gulf bercanda.

Gulf menarik kerah Mew kuat-kuat dan menatap tajam ke arahnya.

"Pergi atau kuhancurkan rahangmu dengan sekali pukulan."

"Hei, hei. Tenang, bro. Jangan membuat masalah di sini. Ingat, ini bar bukan arena pertandingan."

Bill yang melihat adegan tersebut langsung turun tangan dengan menenangkan Gulf. Bill mencoba menepuk-nepuk pundak Gulf, namun sedetik kemudian Gulf menggusarkan tangannya agar tidak disentuh oleh Bill.

Lihat, kan. Gulf itu tempramen.

"Ck. Sudah lah. Jangan membuat keributan di sini. Padahal baru lima menit yang lalu kalian berkenalan, tapi sudah berkelahi seperti ini. Kalian seperti anak kecil saja, ckck!"

Sean juga berusaha melerai Gulf dan Mew agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Sean datang kemari untuk mendapatkan kontrak dengan pemilik bar di sini, bukan untuk mencari masalah. Dan Sean tidak akan membiarkan salah satu dari anggotanya mendapat masalah di sini.

"Temanmu menyebalkan!" ucap Gulf sambil merapikan pakaian yang nampak kusut.

"Aku kan hanya bercanda. Kenapa kau marah?" balas Mew membela diri.

"Sudah. Hentikan. Berhenti berdebat dan cepat persiapkan alat musikmu. Lima menit lagi kita akan tampil," titah Sean pada Mew.

Mew melirik ke arah Sean dan membenarkan ucapannya.

Bill yang semula berdiri di dekat Gulf, kini berjalan mendekati Mew dan segera menarik bahunya.

"Sudah, bung. Aku kan sudah bilang. Dia itu tempramen. Kau tidak akan tahan dengannya," bisiknya di telinga Mew. Namun Gulf bisa mendengarnya samar-samar.

"Hah, baiklah. Come on, guys. Kita perlihatkan bagaimana menariknya Sean Band's dan semoga lagu yang kita bawakan bisa membuat seseorang yang tadinya panas menjadi dingin," sindir Mew pada seseorang. Gulf yang mendengar ucapan Mew tersebut merasa tak terima.

"Kau menyindirku, huh?"

Dan dengan begitu, para personil Sean Band's berjalan menuju panggung. Teriakan dari beberapa pengunjung dapat terdengar walau tidak meriah seperti sebelum-sebelumnya.

GULFI - MEWGULFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang