Chapter 5

1.1K 152 2
                                    

Seperti yang Gulf katakan tadi, ia pergi dari bar tersebut dan segera berjalan menuju arah asrama. Hati dan pikirannya meleduk-leduk. Emosinya masih sama seperti sebelum-sebelumnya dan tidak ada perubahan sama sekali.

"Holy shit!" Gulf menendang batu yang berserakan di trotoar tempat ia berjalan. Sesekali ia mendengus kesal dan mencibir kelakuan Mew padanya tadi.

Gulf terus berjalan di tengah malam sampai akhirnya ia diberhentikan oleh sekumpulan geng brandalan.

Para geng motor tiba-tiba memberhentikan motornya tepat di depan Gulf. Mereka sengaja ingin menyerempet tubuh Gulf, namun ia berhasil menghindar saat itu juga.

"What the fuck is this?" umpat Gulf saat mengetahui ada yang macam-macam dengannya.

Sekumpulan geng bermotor tersebut turun dan membuka helmnya satu persatu. Saat orang terakhir itu membuka helmnya, Gulf memicingkan kedua matanya dan melihat orang yang cari gara-gara dengannya tadi.

Dia Jack.

"Heyyo, have you been?" sapa Jack pertama kali. Sementara Gulf mendengus tidak suka.

"Apa yang kau mau?" Gulf mendongakkan kepalanya saat berkata seperti itu. Jack tersenyum sinis dan berjalan mendekati Gulf.

"Oh, ayolah. Jangan terlalu kasar begitu. Kenapa? Kau tidak merindukanku?" kata Jack menggoda. Tak cukup hanya dengan perkataan, Jack juga menyentuh bahu Gulf dan berjalan memutarinya. Anak buah Jack yang bersamanya hanya bisa melihat tingkah boss-nya itu.

"Berhenti ber-omong kosong dan cepat katakan apa maumu?"

"Baik-baik. Tuan pemarah. Karena kau sudah mempermalukanku tadi di depan Miss Brenda, maka aku akan membalasmu saat ini juga."

"Apa yang ingin kau laku—"

Bugh!

Satu bogeman berhasil lolos mengenai perut Gulf sebelah kanan. Sontak Gulf terkejut dan melototkan kedua bola matanya saat bogeman tersebut mengenai dirinya. Bibirnya pun mengeluarkan cairan menjijikan sesaat setelah ia dipukul oleh Jack.

"Ough... Mmmhh... Nghh." Gulf terjatuh sedetik kemudian saat tubuhnya sudah tidak bisa menahan pukulan dari Jack.

Satu pukulan Jack tersebut mengenai organ vitalnya dan hal itu menyebabkan Gulf lemah saat itu juga.

Gulf terjatuh tepat di depan Jack. Bahkan, kini Jack mempermalukan dirinya dengan cara menendang bahu Gulf.

Jack menjongkokkan dirinya untuk menyamai Gulf, "Ini untuk membalas perlakuanmu padaku tadi."

Jack meraba-raba telinga Gulf hingga ke area wajahnya. Jack menarik dagu Gulf agar mendekat dan sesegera itu juga Jack memberi satu bogeman tepat di rahangnya.

Gulf terhempas begitu saja. Sementara Jack tertawa lepas.

"Hahaha... Kenapa kalian tidak ikut tertawa? Ayo kita tertawakan si bajingan ini," ucap Jack kepada anak buahnya.

Mereka menuruti perintah boss-nya tersebut. Serentak mereka semua tertawa bersama-sama.

"Kau pikir aku takut denganmu, huh? Jangan berpikir aku tidak bisa melalukan hal buruk padamu. Aku bisa. Bahkan melebihi apa yang kau lakukan. Dan ya, aku hanya berpura-pura di depan Miss Brenda supaya kau bisa dikeluarkan dari sekolah."

Gulf yang masih dalam kondisi kesakitan mencoba membangkitkan tubuhnya. Ia mengusap darah yang keluar dari bibirnya dan mengaduh kesakitan.

Dia mencoba bangkit.

"Cih. Jadi hanya karena itu kau melakukan ini, pipsqueak?"

"Yap. Bagaimana aktingku tadi? Keren, kan? Aku yakin Miss Brenda tidak akan menghukumku melebihi dirimu. Karena kau tau? Kau adalah sampah!"

"Kau yang sampah, Jack!"

"Tidak. Kau lah yang sampah. Aku muak saat pertama kali melihatmu dan hal itu berlaku untuk selamanya."

"Lalu?"

"Lalu aku akan mencari cara agar bisa mengeluarkanmu dari sekolah ini. Aku muak. Benar-benar muak!"

"Cih. Lihat, kan? Siapa di sini yang sampah? Kau bahkan melakukan trik licik untuk melenyapkanku. Kau hina, Jack!"

"Terserah. Aku tidak peduli. Aku bersungguh-sungguh dengan ucapanku barusan dan akan kulakukan segala cara untuk bisa menendangmu dari sekolah ini. Ingat itu, bitch!"

Jack mendekati Gulf yang tengah merangkak di bawah kaki lalu meludah ke arahnya.

"Let's go. Kita pergi dari sini dan meninggalkan si idiot bajingan ini!"

Dengan begitu Jack pergi meninggalkan Gulf sendirian. Jack memakaikan helmnya kasar, begitu pula anak buahnya itu. Jack menancapkan gas kuat-kuat yang menyebabkan debu dari motornya mengenai Gulf.

Gulf yang masih merangkak pun mencoba bangkit dari rasa sakit.

"Sialan. Ouch... Aku akan membalasmu juga, Jack. Dasar pengecut. Fuck you!" kata Gulf sambil memegangi bibirnya yang terluka.

Gulf berjalan dengan tergontai-gontai hingga ia sampai di depan asrama. Seseorang memergoki dirinya sebelum ia membuka gagang pintu asrama. Dan orang itu adalah orang yang sama dengan orang yang ditemui Gulf sebelum pergi menuju Bar. Dia adalah David.

"Datang dengan luka-luka seperti itu. Kali ini apa lagi yang kau lakukan, huh?"

Gulf hanya mematung, dia tidak berniat menjawab David karena dia tidak begitu peduli.

David mendekatkan dirinya dan segera menghirup aroma tubuh Gulf.

"Uh, bau alkohol. Kau habis mabuk-mabukan, huh? Bukankah sudah kubilang untuk tidak melakukan hal yang aneh-aneh? Oh, astaga. Miss Brenda pasti akan suka mendengar ini." David mengeluarkan pulpen dari saku celana dan terlihat menuliskan sesuatu pada secarik kertas di sana.

"Berisik."

Dan lagi-lagi Gulf mendorong bahu David dengan sisa kekuatan yang ia punya.

Gulf menidurkan tubuhnya di ranjang milik Sean karena ranjang miliknya berantakan. Dia memilih tidur dan tidak melakukan apa-apa.

Sekarang masih pukul 8 malam. Sean pasti akan pulang sekitar pukul 9 malam karena pada saat-saat itulah pintu asrama akan ditutup.

Tak perlu menunggu waktu beberapa lama, Gulf tertidur dengan luka lebam yang belum terobati. Dia bahkan mengorok.

GULFI - MEWGULFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang