|01|

20K 1.1K 89
                                    

Kring..

Kring..

Kring..

Pemuda yang sedang tertidur pulas itu terganggu karena suara alarm, terpaksa harus bangun. Di lihat jam..

"Setan!, telat gue! " pekik pemuda itu, sontak saja dia langsung pergi ke kamar mandi.

Lima menit kemudian dia keluar dan langsung memakai pakaian sekolah yang sudah di siapkan oleh sang mamah. Dia bercermin merapikan rambutnya, setelah di cukup rapi dia keluar dari kamar dan turun ke lantai satu.

Pemuda itu langsung duduk dan meminum susu yang ada di meja makan hingga habis.

"Mah, Leon berangkat dulu. "

"Gak sarapan dulu nak? "

"Enggak mah, takut telat. "

"Hati-hati!, jangan ngebut. "

"Gak janji mah. "

"Jangan buat onar lagi dijalanan nak, nanti mamah harus ganti rugi lagi. "

"Udah Leon bilang, ganti rugi nya pake ingus Leon aja, banyak emas nya. "

Leon berlari ke arah garasi, lalu mengeluarkan motor dan mengendarainya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Leon pemuda yang kini berusia 17 tahun, dan tahun ini dia sudah naik ke kelas sebelas.

Di depan ada mobil yang laju nya sangat lambat membuat Leon mengumpat.

Dengan kecepatan yang maksimal Leon menyalip mobil itu dan..

Bruk..

Kaca spion mobil itu terserempet motor Leon jadinya lepas. Dan motor yang di kendarai Leon oleng.

Dengan perasaan dongkol, Leon turun dari motor dan memukul kap mobil itu.

"Woi! Kalau bawa mobil itu hati-hati. Lihat tuh motor gue lecet kan! "

Keluarlah pria berpakaian formal dari mobil itu, seperti nya masih pemuda.

"Harusnya disini saya yang marah-marah, bukan kamu. " ucap pria itu dengan tenang.

Leon memicingkan matanya, "Al-va.. Alvano. "

"Gue lah yang harusnya marah disini. Lo bawa mobil gak becus! "

"Mungkin kamu deh yang bawa motor gak becus, pake nyalip segala udah tau jalanan macet. "

"Bukan urusan lo, gue gak akan terima uang ganti rugi dari lo. Gak sudi!" setelah itu Leon kembali menaiki motornya, dan melajukan kembali motornya menuju sekolah, dirinya sudah telat lima menit.

"Terlalu percaya diri, siapa juga yang mau ganti rugi, orang dirinya yang salah kok. " monolog pria itu, dia mengecek spion mobilnya itu. Bener-bener parah.

°°°

Motor Leon hampir sampai di gerbang sekolah, "PAK, JANGAN DULU DITUTUP. PAK! " Leon berteriak karena gerbangnya hampir mau di tutup.

Bruk..

Leon menabrak gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat.

"Aduh, jang Leon kunaon telat deui atuh? " (aduh, Leon kenapa telat lagi)

"Lah pak, repeh pak repeh, buka keun lah gerbangna atuh! "

Pak satpam itu membukakan gerbang nya, Leon itu murid teladan, telat dan edan.

Leon memarkirkan motor nya rapi, dia mengendap-endap untuk segera masuk ke kelas.

"LEON! "

Leon berbalik, "Ehehe.. Bapak. "

Ketahuan lagi sama guru Bk. Telinga Leon di jewer dan di seret ke tengah lapangan.

"Brian, wah lo juga telat. "

"Udah jangan banyak bicara, kalian hormat di sini! " titah guru Bk itu.

Brian teman dekatnya Leon sejak smp.

"Ini ada apa ya? "

Leon, Brian dan guru Bk itu melihat kebelakang.

"Selamat pagi pak David. Ini saya sedang menghukum anak-anak bandel. " ucap guru Bk itu sangat sopan.

"Kita gak bandel pak. Udah jelas bapak yang bandel main hukum-hukum aja. " ucap Leon dengan nada sinis.

"Heh!, kan gue udah bilang, kagak usah ganti rugi gue gak sudi nerima uang dari lo. " ucap Leon tiba-tiba sambil telunjuknya mengarah pada orang yang berdiri di sebelah pak David.

"Leon yang sopan kamu! " tegur guru Bk.

"Pak dia tadi di jalan nyerempet motor saya! "

Orang yang di tunjuk Leon tidak berekspresi apapun.

"Tunggu, anak saya nyerempet motor kamu? " tanya David.

"Iya. "

"Anak saya satu mobil dengan saya dan tidak ada masalah di perjalanan tadi. "

"Gak mungkin, udah jelas-jelas dia kok. "

"Nama lo Alvano kan, gue masih inget." Dengan rasa benar yang tinggi Leon berbicara seperti itu.

"Mohon maaf, nama saya Elvano. "

"Gue gak percaya! "

Orang itu mengeluarkan sebuah kartu dan memperlihatkannya kepada Leon.

Benar namanya Elvano ternyata.

"Oh. " kata Leon.

"Permisi pak kita ke kelas dulu. " Brian langsung menarik tangan Leon.

"Lo jangan cari gara-gara sama mereka bangsat! "

"Emang kenapa? "

"Mereka itu orang berpengaruh! "

"Gue kagak peduli, mereka sama kok kayak kita. Sama-sama punya mata, kaki, tangan, hidung, mulut. "

°°°

Jam istirahat, mereka berdua sedang berada di kelas.

"Coy, nanti kan ada pelajaran inggris."

"Hooh, kerjain lah. "

Leon berlari keluar kelas menuju kantin, Dan mengambil Salah satu botol Yang berada di meja kantin, lalu kembali lagi kekelas.

Brian mengambil botol itu Dan menumpahkan isinya ke kursi guru.

Dua puluh menit kemudian guru bahasa inggris itu masuk. Dan duduk di kursi.

"Materinya bapak tulis di papan tulis ya. "

"Pak bapak lagi pms ya? "

"Saya laki, mana ada laki-laki pms. "

"Itu celana bapak merah, atau jangan-jangan.. "

"Jangan-jangan apa! "

"Anu bapak, anu nya itu, anu nya.. "

°°°

L E O NWhere stories live. Discover now