|03|

10K 955 116
                                    

Makan malam di rumah Leon kali ini sungguh sangat berbeda dari biasanya.

"Kapan pulang? " tanya Leon dengan nada sinis jangan lupakan tatapannya juga.

Mereka ternyata masih berada di rumah Leon sampai sekarang dan itu membuat Leon kesal tingkat dewa. Harusnya malam ini Leon dan mamah nya akan pergi jalan-jalan tapi tidak jadi karena mereka, sialan banget.

"Mungkin besok. " jawab David.

"Gak punya malu pake nginep di rumah orang, dasar gembel. " Gumam Leon yang ternyata masih terdengar oleh mereka.

Al lantas bangkit dari kursinya dan pergi menuju ruang tamu, kembali lagi dengan membawa tas kerjanya.

Dia mengeluarkan dompetnya, lalu mengeluarkan isinya. Ada banyak kartu dan juga uang cash.

Leon tidak bodoh dalam masalah uang, matanya langsung melotot melihat uang, Leon itu bisa di bilang mata duitan hanya saja terlalu gengsi untuk mengungkapkannya.

Leon tidak tau jenis-jenis kartu yang di keluarkan Al yang dia tahu itu di dalam kartu itu pasti ada banyk duitnya.

"Ngapain pake di keluarin segala?, mau sombong gitu? " tanya Leon dengan rasa jengkelnya itu.

"Em, bisa di bilang iya sih mau sombong. Banyak kan duit nya? "

"Biasa aja. " ketus Leon. Mereka semua langsung pada mesem.

"Leon mau uang ini? " ucap Al sambil menyodorkan semua uang cash yang ada di dompet nya.

"Sorry, gak butuh. "

"Oh yaudah gak papa. "

Kenyataan nya itu tangan kanan Leon udah gatel pengen nyamber itu uang, mana banyak lagi jumlah nya. Tapi karena gengsi Leon sangat tinggi jadi dia menolaknya.

"Acara pernikahan nya besok malam aja biar cepat bagaimana? " saran David.

"Iya mas. "

"Mah, Leon aja belum ketemu sama papah. Masa mamah mau nikah lagi?"

"Kan mamah udah cerai nak, jadi gak papa dong nikah lagi. "

"Kenapa harus cerai segala sih, kan bisa menikah lagi tanpa harus cerai. "

"Loh ya enggak bisa dong. "

"Bisa lah, jadi nanti mamah punya suami dua. Bukan suami doang yang bisa ber istri dua. "

"Ngaco deh kamu kalau ngomong. "

Leon berdehem.

°°°

Seperti biasa seorang Leon selalu bangun kesiangan. Sekarang sudah jam tujuh dan Leon baru selesai mandi, dengan tergesa-gesa memakai pakaian, sudah cukup rapi dia segera turun dan berpamitan kepada mamahnya.

Matanya ngelirik ke meja makan dimana ada dompet entah punya siapa Leon langsung membongkar isinya dan ada banyak uang cash dia dengan cepatnya menyambar semua uang itu.

"Mah, Leon berangkat. "

"Hati-hati. "

"Siap. "

Beberapa menit setelah berangkatnya Leon David dan kedua anaknya baru ke luar dari kamar nya.

"Loh uang nya ini kemana? " gumam Al, pasalnya semalam uang di dompetnya masih ada, kok sekarang udah gak ada.

"Diambil tuyul kali Al, udah ikhlasin aja. "

°°°

Bruk..

Sudah biasa bagi pak satpam melihat gerbang sekolah di tabrak begitu.

"Pak bukain dong, ada murid rajin sekolah kok gak di bukain sih. "

"Rajin telat ya mas Leon. "

"Ih pak, kagak usah panggil mas juga kali. "

"Loh emang kenapa? "

"Berasa kita itu kayak gay tau gak, geli. "

Setelah itu Leon membawa motornya ke parkiran dan memarkirkan nya.

Dia berlari ke dalam kelas, untung saja belum ada guru.

"Bro lo tau gak? "

"Apa? "

"Nyokap gue married lagi, anjirr. "

"Sama siapa? "

"David. "

"David?, yang kemarin? "

Leon cuman ngangguk.

"Njir, lo beruntung. Dia duda tajir bro, cocok banget buat lo yang matre. "

"Sialan lo! "

°°°

Malam ini Leon sungguh sangat ganteng dengan memakai setelan tuxedo, iya ganteng tapi tidak dengan tampangnya terlihat sangat murung.

"Ada gitu orang yang nikah berangkat nya barengan gini? " sindir Leon.

Mereka sudah berada di depan hotel dan akan segera masuk. Mereka berangkat bersama dari rumah Yola.

"Ada, ini buktinya kita. " jawab David santai, tanganya menggandeng tangan Yola.

"Dasar aneh. " gerutu Leon.

Mereka sudah memasuki ballroom banyak pasang mata yang mengarah ke mereka.

Netra Leon mengarah ke tempat meja yang berisi makanan, dia langsung saja pergi ke sana tanpa memedulikan mereka.

Karena banyak banget makanan yang membuat Leon tergiur, alhasil dia mencicipi satu persatu.

Sementara itu David dan Yola sudah berada di atas pelaminan, sudah ada penghulu juga.

Tanpa membuang waktu lagi mereka segera memulai acara nya. Beberapa menit kemudian.

"bagaimana para saksi sah? "

"Sa-"

"NO, TIDAK SAH! "

"INI ILEGAL, ILEGAL! "

Leon berlari dari arah tempat makanan dan naik langsung ke pelaminan,

"GUE TEGAS KAN SEKALI LAGI PERNIKAHAN INI ILEGAL! "

"ILEGAL! "

Banyak pasang mata mengarah ke arah Leon.

"Mas, gimana ini? " lirih Yola.

David tersenyum manis, "Kamu bawa Leon ke kamar dulu ya. "

"Tapi ini bagaimana? "

"Biar aku yang urus. "

Yola segera bangkit dan membawa Leon pergi dari sana.

"INGAT YA! INI PERNIKAHAN ILEGAL! "

Leon sudah tidak terlihat lagi dan kini David yang malu. Mau di taruh dimana muka ganteng, berwibawa nya itu. Dia sudah sombong kepada rekan bisnis dan juga para sahabat nya kalau anak dari calon istrinya itu menerima dia dengan baik, tapi nyatanya malah begini.

Mana lagi ini semua yang datang para tamu penting. David ingin sekali nangis sekarang juga.

°°°

Vote dulu baru comen ya.

L E O NWhere stories live. Discover now