|10|

5.8K 584 219
                                    

Malam ini Leon masih di rumah sakit, kata dokter dia besok boleh pulang.

Dan malam ini mereka pada kumpul di kamar Leon.

"Pipi kiri kamu kenapa merah sayang? " tanya Yola sembari membelai pipi yang merah itu.

Leon langsung mendelik tajam ke arah Richard yang sedang duduk di sofa tidak jauh dari ranjang yang Leon tempati.

Richard yang ditatap tajam oleh cucunya hanya mengangkat sebelah alisnya.

"Kenapa natap Opa begitu hem? "

Leon langsung memutuskan tatapannya itu. "Gara-gara dia tuh. " ucap Leon kepada Yola dengan telunjuknya mengarah ke arah Richard, tapi tatapannya menatap Yola.

"Kenapa emang sama Opa? " tanya David.

"Dia yang gigit pipi Leon tadi sore, dasar aki-aki. " gerutu Leon. Dia kembali menatap Richard tajam.

Richard pun menatap Leon dengan tatapan santai.

"Tadi sore bilang nya gak mau di cium, yaudah Opa gigit aja. "

"Tapi sakit!, udah tua juga itu gigi masih aja rapi gak ada jendela nya!" ucap Leon garang. Dia benar-benar sebal dengan orang yang bernama Richard itu, seenak nya main gigit aja. Memang sih pipi Leon sedikit cubby, tapi ya gak usah di gigit segala kan.

"Jendela? "

"Ompong! "

"Leon cantik, Leon imut. Opa sayang Leon. " ucap Richard dengan santai, pandangannya menatap layar ponsel.

"Dasar, udah tua, bau tanah, rabun lagi. Masa ganteng gini di bilang cantik. Dasar gila! " gumam Leon, dan masih terdengar oleh David.

"Untung aja Opa gak denger sayang, kalau denger kamu bisa di gigit lagi loh, " bisik David.

"Tinggal gigit balik, apa susah nya. " ketus Leon.

"Oh, berani? "

"Be-ra-, hehehe.. Opa.. "

°°°

Sesuai yang di ucapkan dokter, hari ini Leon sudah di perbolehkan pulang.

Dan sekarang Leon sudah berada di dalam mobil bersama Oma dan Opa nya, sedangkan yang lainnya di mobil yang satu nya lagi.

Richard tadi yang memaksa Leon untuk satu mobil dengannya, padahal Leon sudah menolak keras tapi tetap saja kalah.

"AWW!, SAKIT! " teriak Leon. Tangannya mengusap pipi kiri Leon Yang baru saja habis di gigit lagi.

Mana gigitannya pake di tarik segala lagi, kan sakit.

"Kamu nya gemesin sih, " gereget Opa.

Leon tidak menanggapi Opa nya itu, dia lebih memilih menidurkan kepalanya di pundak Oma nya.

Kurang lebih dua puluh menit di perjalanan, dan sekarang mereka sudah sampai di rumah.

Saking tergesa-gesa nya ingin langsung masuk ke kamar, eh malah..

"ADUH! " bahu Leon bertubrukan dengan tembok.

"Banyak tingkah jadi nya gitu, " celetuk El, sambil membantu memapah Leon ke kamar nya.

"Istirahat sana, nanti makan malam turun. "

"Heem. Eh bang punya baju ironman gak? "

"But apa? "

"Ya buat di pake lah. "

"Ada, "

"Di Leon muat gak? " El menelisik tubuh Leon, "Muat kayak nya, "

"Oh oke. "

"Gaje. "

°°°

Malam ini Leon Dan keluarga sudah duduk di meja makan, untuk makan malam.

Beberapa menit kemudian mereka sudah selesai makan, mereka langsung menuju ruang keluarga. Di sana ternyata sudah ada makanan.

"Wih, ada odading yang viral nih. Siapa yang beli? "

"Abang, " jawab Al.

"Oh, " Leon memakan satu odading itu dengan lahap dan langsung berlari dari sana. Hingga beberapa menit kemudian Leon kembali dengan baju ironman milik El.

"ODADING MAH OLEH, RASANYA SEPERTI ANDA MENJADI IRONMAN! " teriak Leon sambil mengangkat kedua tangannya.

Mereka melongo.

"AW! " pekik Leon, dia lupa kalau bahu kirinya itu lagi manja.

"Banyak tingkah sih. " Richard membawa Leon pergi dari sana menuju kamar Leon.

"Tidur! "

Terjadi keheningan, hingga beberapa saat, "Opa? "

"Heem, "

"Waktu malam pertama Opa sama Oma rasanya gimana? "

Richard melotot, "Bicara apa kamu barusan? " tatapannya tajam.

"Rasanya gimana? "

"Leon! " geram Richard.

°°°

Leon 😭.

L E O NWhere stories live. Discover now