|39|

3.2K 363 140
                                    

Bruk..

"Lah anjir!! Tamu gak tau diri itu ya elo Le! " bentak Brian yang berada di lantai karena barusan Leon menendangnya.

"Sutt, abang Brian diam dede masih ngantuk. " ucap nya.

"Jijik! Dede apaan! "

Brian bangkit dan melihat jam yang tertera di dinding, menunjukan pukul delapan pagi.

Dia pergi ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian dia keluar dan menghampiri Leon yang masih tidur.

"Bangun woy!! Makan!! " teriak Brian tepat di telinga Leon.

"Ck, bangun! Itu seprai gue banyak darah lo goblok!! "

"Kayak orang kismin aja lo. Tinggal ganti apa susah nya sih. " jawab Leon yang sudah membuka matanya.

"Makanya bangun! Ogeb! "

Dengan terpaksa Leon bangun, memang benar di seprai nya Brian banyak darah. Semalam Leon pergi ke rumah Brian, kalau enggak ke Brian harus kemana coba? Masa mau ke rumah Kakek Nenek nya? Kan gak mungkin, keluarga Yola itu berada di Yogyakarta.

Semalam Leon datang ke rumah Brian dengan keadaan yang berantakan, sontak saja itu membuat keluarga Brian khawatir. Julia niatnya akan mengobati luka Leon tapi anak itu menolak nya dan meminta untuk tidur di kamar Brian.

"Mandi lo sana, pake baju gue dulu. "

"Iya, emang niat mau pinjem baju kok. "

"Dasar gak tau diri lo! "

"Bodo amat Bri. "

Leon pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

°°°

Kini Leon sedang makan bersama keluarga Brian.

Leon anak nya tidak tahu malu, dia mengambil dua ayam bagian sayap sekaligus, membuat Brian melongo.

Padahal dia juga mau mengambil ayam itu tapi keburu di ambil oleh Leon.

"Le-"

"Masakan tante enak, nanti Leon nambah lagi ya. "

"Boleh-boleh. "

Sementara itu di kediaman Richard, begitu hening bahkan pagi ini meja makan yang biasa nya selalu penuh dengan menu makanan, sekarang tidak ada!.

Dua orang pria sedang berada di halaman belakang, "Leon pasti ada di rumah Brian, kamu cari dia lalu bunuh. "

Sang bawahan hanya bisa mengangguk, dia heran kenapa dengan orang ini kok tiba-tiba berubah gitu sifat nya, kenapa juga dia ingin ingin Leon meninggal?.

"Cepat pergi sana! Sebelum ada yang tau. "

Orang itu tersenyum puas, dia masuk dan pergi ke kamar Daniel.

Daniel menyambut orang itu dengan hangat, dia memeluk nya.

"Kamu tenang aja, sebentar lagi Leon pasti mati kok. "

Daniel tersenyum dan mengangguk.

Yang pasti 'orang itu' adalah orang dalam, masih keluarga nya Richard.

Sementara Yola, dia dari semalam menangis tidak henti-hentinya, bahkan sekarang pun dia menangis dengan pandangan kosong kedepan.

"Yola, makan dulu ya? "

Yola membalas dengan gelengan. Jesi hanya bisa menghela napas, dari tadi Yola tidak makan apapun, dia hanya melamun dan menangis saja.

Jesi jadi khawatir dengan keadaan Yola saat ini nanti nya akan berpengaruh terhadap kandungan nya. Dia juga mengkhawatirkan Leon, bagaimana keadaan anak itu?.

"Leon pasti pulang kok, bawahan David sedang mencari nya. "

"Tetap saja kalau pun pulang, Leon bakalan benci sama Mama nya. " ujar Yola.



Di kamar Daniel.

Dua orang itu sedang berbahagia, di meja yang ada di sana terdapat camilan, minuman bersoda dan juga..

Rokok.

Kedua nya menyalakan rokok dan menghisap nya berbarengan, senyum mereka tidak luntur dari kemarin, mengingat kejadian kemarin membuat hati mereka bersorak gembira.

°°°

L E O NWhere stories live. Discover now