Chapter 13 | Aku

22.5K 2K 59
                                    



***

HAPPY READING!

***

13. Aku

"Astaga!" kaget Lea pagi hari ini di rumah Aarav. Pagi-pagi sekali Lea datang berniat membantu Aleya untuk bersiap ke sekolah, tetapi apa yang Lea lihat pertama kali saat membuka pintu, rumah berantakan.

Gelas-gelas kopi di meja ruang tamu dan beberapa cemilan berantakan di sana, dapur tak kalah hancur. Di sana Lea melihat isi kulkas yang sudah kosong melompong menyisahkan dua butir telur. Piring kotor menumpuk di wastafel, ini seperti habis hajatan tiga hari tiga malam.

"Hoaam!" Aarav datang dengan mata sepet dan masih belum agak terlalu sadar berjalan menuju dapur.

"Astaghfirullah!" kagetnya saat melihat Lea berdiri bersedekap menatap tajam Aarav.

"Lea, kamu ngapain pagi-pagi di sini?"

"Habis hajatan apaan kemaren? Ngundang satu RT makan-makan di sini? Hah?"

Aarav menggaruk lehernya yang tak gatal. "Maaf kemarin teman-temanku datang ke sini dan maksa nobar bola."

Bentar! Tadi apa kata dia? Aku?A–ku? What the fuck!

"Mas Aarav enggak sakit, 'kan?" tanya Lea.

"Enggak."

"Kok tumben-tumbenan manggilnya aku bukan saya?"

"Pengen aja."

"Dihh, enggak-nggak bisa gitu! Harus ada alasannya."

"Kamu aja boleh suka sama aku tanpa alasan, kenapa aku nggak bisa ganti gaya bahasaku tanpa alasan juga?"

HAH, INI MAU MATI AJA RASANYA! NYESEL! NGASIH TAU HAL ITU KEMARIN! WAFAT, WAFAT, WAFAT!

"Kamu urusin Aya aja, biar aku yang bersihin ini semua," ujar Lea.

"Kamu nyuruh aku urusin Aya?"

"Iya."

"Bukannya beres malah Aya nanti nangis."

"Makanya jangan galak-galak! Sama anak sendiri mbok ya disayang gitu. Sama anak aja enggak sayang apalagi sama aku!"

Lambemu Lea, i hate my lambe!

Aarav tersenyum, "Hm," dehemnya yang mengusap rambut Lea sebelum pergi.

"Maksudnya tadi apa? Segala ngusap-ngusap rambut! Bikin orang mo meninggal aja, ah!" rutuk Lea selepas Aarav pergi.

***

Seusai Lea beres-beres, dia juga memasak nasi goreng untuk sarapan paginya, bapak dan anak itu. Pagi-pagi Lea sudah jadi pembantu di rumah calon suami, menyedihkan. Aarav keluar dengan Aleya yang sudah selesai pria itu dandani. Sebenarnya hari ini adalah hari lomba menggambar anak-anak, Aleya salah satu partisipan yang ikut mewakili PAUD-nya. Makanya Lea datang pagi-pagi agar bisa mengantar Aleya dan menyiapkan anak itu, karena Lea tahu Aarav enggak bisa ngelakuin sendiri.

"Astaghfirullah! Ini siapa yang kuncirin rambutnya?" kaget Lea.

"Papa," jawab Aleya.

"Ck! Emang ya, kalau cowok yang disuruh ngurus anak enggak pernah benar."

"Bentar Aya, kalau mau coba makan sendiri enggak apa-apa, kok. Mom mau ke kamar dulu, ya."

"Oke, Mom."

The Soldier's Second Love |✓ [SUDAH TERBIT]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora