The Soldier's Second Love |✓ [SUDAH TERBIT]

Chapter 18 | Orang Asing

***

Happy Reading!

***

18. Orang Asing

Setelah kejadian tadi, Aarav membawa Lea duduk ke sebuah bangku taman dan Aarav menyuruh Youra agar pulang. Aleya, Aarav titipkan kesalah satu bawahannya untuk dijaga selama Aarav dan Lea bicara. Namun, belum ada yang Aarav katakan, mereka masih diam.

"Mas Aarav bisa jelasin semua ini?" tanya Lea.

"Kamu udah tahu sendiri 'kan tadi itu Youra mantan istriku."

"Kalau itu aku tahu, aku dengar Mas Aarav manggil wanita tadi dengan nama Youra. Yang jadi pertanyaannya kenapa Mas Aarav harus bohongin semua orang tentang dia?"

"Kamu enggak perlu tahu. Kamu cukup tahu sampai sini saja, karena kamu bukan orang yang harus aku bagi rahasia," ujar Aarav. "Kamu orang asing."

Lagi? Sejauh ini gue berjuang dan hasilnya tetap sama, batin Lea.

"Dan orang asing ini ingin tahu," balas Lea.

"Kamu enggak perlu tahu, toh enggak ada sangkut pautnya sama hidup kamu."

"Jelas ada!"

"Apa? Karena kamu suka sama saya dan kamu dekat dengan putri saya bukan berarti kamu punya hak meminta penjelasan dari saya."

"Saya?" ulang Lea yang mati-matian menahan air matanya.

"Lea, aku peringatkan sama kamu kalau kamu—"

"Jangan berharap lebih sama kamu? Iya?" sela Lea, ia tertawa miris. "Siapa kamu? Siapa kamu yang berani ngatur perasaan aku? Kamu Tuhan? Bahkan Tuhan aja ngasih kebebasan aku untuk mencintai seseorang. Kenapa kamu terlihat lebih hebat dari Tuhan?"

"Untuk pertama kalinya, aku mencintai seseorang sedalam ini dan ternyata emang rasanya enggak semanis seperti yang dirasakan saat dicintai," lanjut Lea yang menitikkan air matanya.

"Aku sekarang udah tahu kenapa Mas Aarav enggak pernah bisa buka hati, karena Mas Aarav masih mengharapkan mbak Youra ,'kan?"

"Enggak seperti itu!" sangkal Aarav.

"Lalu?"

Aarav diam.

"Enggak bisa jawab, 'kan?" miris Lea.

"Oke fine, kalau Mas Aarav enggak mau jelasin. Aku akan cari tahu sendiri," ucap Lea sebelum pergi dari hadapan Aarav bersama Aleya.

Di dalam taksi Lea tak bisa menahan tangisannya. "Mom kenapa?" tanya Aleya.

"Enggak apa-apa, Sayang. Mom cuma sedih keingetan kucing Mom yang meninggal."

"Mom jangan nangis." Aleya mengapus air mata Lea kemudian mereka berpelukan.

"Mom, Ante tadi siapa, ya?"

"Mom enggak kenal, Sayang. Tanya sama papamu aja, ya."

***

Aarav menyalakan lampu ruang tengah. Rumahnya telah rapi dan ada beberapa makanan terhidang di atas meja. Aarav tahu itu adalah masakan Lea dan gadis itu sengaja menyajikannya untuk Aarav. Biasanya Aarav selalu pulang disambut oleh Lea yang terus bercerita tentang kegiatan Aleya hari ini, tetapi kali ini tidak. Aarav seperti kembali pada masa-masa dulu sebelum adanya Lea. Kayla keluar dari kamar Aleya setelah mengeloninya tidur lalu dia menghampiri Aarav. "Dia kembali?"

"Mama, mama udah pulang?" tanya Aarav yang langsung mencium tangan Kayla.

"Iya, tadi siang Mama sampe sini," ucap Kayla. "Apa kata dia tadi? Apa dia maksa ketemu sama Aya?"

"Iya."

"Udah mama duga ini bakalan kejadian, mama udah bilang 'kan dari awal sama kamu, kalau kamu enggak perlu repot-repot bohongin semua orang. Biarin semua orang tahu kalau dia yang ninggalin kamu dan Aya."

"Ma, kita udah bahas ini."

"Aarav, kamu selesain semua ini. Mama enggak mau Aya jadi kebawa-bawa."

"Iya, Mah."

"Lagian Mama enggak paham kenapa kamu harus repot-repot nutupin kelakuan Youra mantan istri kamu itu. Padahal jelas-jelas dia ninggalin kamu dan Aya," heran Kayla.

"Karena Aarav nggak mau Aya tahu kalau mamanya seburuk itu."

"Ck! Tapi ini membuat kamu dan Aya jadi sulit. Bisa-bisa kalian jadi bahan gosip."

"Aarav enggak peduli hal itu, selama Aya enggak tersakiti."

"Terserah kamu. Pokoknya Mama enggak mau Youra balik sama kamu, Mama sudah enggak bisa nerima wanita itu di keluarga kita. Dia terlalu buruk untuk masuk ke keluarga kita."

"Aarav tahu, kok."

"Kamu harus ingat, mama sudah punya calon buat kamu. Jangan pernah coba-coba balikan sama wanita itu," ancam Kayla sebelum akhirnya pergi masuk kembali ke dalam kamar Aleya.

Aarav memijat keningnya, kedatangan Youra membuat semunya jadi berantakan. Mau itu kehidupannya yang sudah mulai tertata rapi sampai hatinya ikut berantakan juga.

***