Chapter 20 | Ada yang hilang

21.5K 1.8K 34
                                    

***

Happy Reading!

***

20. Ada yang hilang

"Mau apa kamu datang ke sini?" tanya Kayla pada Youra yang datang bersama Lea.

Sesuai permintaan Youra, Lea akan membantu dia agar dekat dengan putrinya kembali dan Lea mulai dari meminta perizinan Kayla.

"Tante, Mbak Youra datang ke sini karena Lea yang minta."

"Maksudnya apa, Lea?" tanya Kayla. "Apa wanita ini juga mempengaruhi kamu?"

"Nggak, Tante. Lea nggak di bawah pengaruh Mbak Youra. Lea cuma mau Aya kenal sama mamanya, Aya harus tahu siapa mama dan bagaimana bentuk perawakannya."

"Tapi Aya nggak perlu mamanya, Aya sudah punya kamu mom-nya dan tidak butuh siapapun lagi."

"Tante, Lea nggak bisa selamanya jaga Aya. Lea harus melanjutkan kehidupan bahkan Lea akan memiliki pasangan nantinya, selama ada mbak Youra ibu kandung Aya kenapa Aya harus mengganti mamanya?"

"Kamu sudah bicarakan dengan Aarav?"

"Mbak Youra sudah sering bertemu dengan dia dan pasti dia tahu kalau lambat laun Mbak Youra akan berusaha mendekat pada Aya."

"Baiklah, kamu benar. Aya harus kenal seperti apa ibu kandungnya," sinis Kayla.

"Makasih, Tante. Saya akan menjadi ibu yang baik untuk Aya," ucap Youra

"Itu harus! Karena kamu punya catatan buruk di mata saya dan Aarav, setidaknya putrimu tidak menatap buruk tentangmu."

"Dan Lea, Tante mau kamu tetap di sisi Aya, karena Tante nggak percaya sama si ceroboh ini," lanjutnya.

"Pasti!"

Kayla pergi dari rumah Aarav meninggalkan Lea dan Youra.

"Makasih kamu udah bantu aku, selanjutnya apa yang harus aku lakukan?"

"Bicara dengan Aya, kenali dia dengan dekat karena itu yang aku lakukan saat pertama kali di sini."

***

Lea memotong-motong sayuran, dia memperhatikan cara Youra bermain dengan Aleya. Memang dasarnya seorang ibu kandung Aleya, maka tak cukup lama mereka berkenalan, mereka sudah dekat dalam hitungan menit. Untuk sesaat Lea merasa posisinya mulai tersisihkan. Apa benar tugas Lea akan berakhir dengan kembalinya Youra di hidup Aarav dan Aleya? Lalu ke mana Lea harus pergi jika dirinya tak di perlukan lagi di sini?

"Mom, Ante Yora iseng nih!" adu Aleya yang berlari menghampiri Lea di dapur.

Bahkan untuk saat ini Lea akan merindukan panggilan Mom dari mulut Aya.

"Iya, Sayang. Ante Yora kan cuma becanda sama Aya," sahut Lea.

"Kamu masak apa?" tanya Youra.

"Mom masak sup kesukaan Aya dan papa, Ante," sahut Aleya.

"Mom Aya pandai, ya," puji Youra. "Kamu hebat bisa tau makanan favorit putriku dan ayahnya."

Lea hanya membalasnya dengan mengulas senyum tipis.

"Aarav pulangnya kapan?"

Aku berharap dia nggak usah pulang.

"Aku nggak tahu."

"Terus kamu masak buat Aya doang?"

"Iya."

"Kenapa?"

"Karena Mas Aarav nggak pernah suka di siapin masakan, dia nggak mau ada yang bersikap sebagai istrinya."

Youra mengulas senyum. "Ternyata dia masih seego itu, ya. Aku jadi ingat waktu pertama kali aku masak untuk dia."

Malah bahas masa lalu, males banget gue dengerinnya!

Lea tak menyahuti ucapan Youra, dia memilih menyibukkan diri untuk menyiapkan makanan. Setelah matang, Lea mengajak Aleya dan Youra makan. Namun, wanita bilang dia akan makan bersama Aarav saja, Lea hanya mengiyakan saja.

"Lea, boleh nggak hari ini aku yang suapin Aya?" tanya Youra.

"Boleh," jawab Lea walaupun dengan berat hati.

Berawal dari menyuapi, perlahan dia bakalan ambil alih semuanya.

Seusai makan Lea mengajarkan Aleya bahasa inggris, Youra dia hanya memperhatikan cara Lea mengajar. Selesai mengajar, Lea memandikan Aleya dan menyiapkan makan malam untuk dia. Saat dia memasak Aarav pulang dari kerjanya, dia sempat melirik Lea, tetapi Lea cuek dan mengabaikan Aarav. Lea bukannya benci dengan Aarav. Namun, Lea cukup sadar posisinya di sini. Hanya orang asing seperti kata Aarav waktu itu.

"Youra ada di sini?" tanya Aarav pada Lea saat dia mengambil air minum di kulkas. Lea membalasnya dengan berdehem.

"Lea aku ingin minta maaf soal—"

"Lupakan, kamu benar, kok. Aku orang asing di antara kalian semua dan aku udah cukup sadar. Permisi." Lea menghindar.

Kenapa semakin dia menjauh semakin berat, ya? batin Aarav.

Lea sibuk mengurus Aleya, Youra memasakan Aarav karena Lea benar-benar tak peduli dengan Aarav. Mereka semua duduk di meja makan, Aarav ada di tengah dan di kanan kirinya duduk Lea dan Youra. Mata Aarav terus memperhatikan Lea dan Aleya.

Kenapa aku jadi kangen di suapi Lea? batin Aarav.

"Aarav, kamu nggak makan?" tanya Youra.

"Iya," sahut Aarav. Dia mendorong piringnya berdehem pada Lea, tetapi gadis itu tetap cuek. Hingga Aleya yang melihat kode dari papanya itu langsung membuka mulut.

"Mom, papa minta di suapin tuh," ujar Aeya.

"Papa udah besar, dia bisa makan sendiri," tolak Lea tanpa melihat Aarav.

"Kamu mau disuapi?" tanya Youra.

Melihat penolakan Lea padanya membuat hatinya terluka. Aarav tak paham kenapa begini, tetapi ini benar-benar menyesakkan dada. Aarav berdiri dan meninggalkan meja makan.

"Yah, Mom. Papa ngambek."

"Biarin aja. Aya, ayo makannya yang banyak."

Youra yang melihat keanehan di antara Lea dan Aarav tak paham, kenapa Aarav berubah jadi manja dan ngambekan gini. Padahal dulu saat mereka menikah Aarav selalu terlihat tegas dan jarang manja. Di sisi lain Aarav masih tak paham kenapa dirinya semarah ini pada Lea yang menolaknya. Harusnya dia senang karena akhirnya Lea menjauhinya dan kemungkinan berhenti berharap padanya, tetapi kenapa melihat sikap Lea sekarang Aarav merasa ada yang hilang?

***

The Soldier's Second Love |✓ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang