Chapter 24 | Aya sakit

23.2K 1.7K 49
                                    

***

HAPPY READING!

***

24. Aya sakit

Beberapa hari setelah Lea bertemu Aleya dan Aarav di Kafe, sejak itu Lea tak pernah berkunjung lagi ke kediaman Aarav. Bukan karena Lea tak mau pergi, tetapi dua minggu ini Lea sedang sibuk keluar masuk kota bersama Zayn sebagai sekertaris. Walaupun Zayn selalu mengingatkan Lea agar tak memforsir diri, tetapi Lea tetap berusaha ingin bekerja maksimal.

Dua minggu yang cukup melelahkan bagi Lea sudah usai, saat ini semua schedule Zayn sudah mulai longgar. Itu berarti Lea ada waktu luang.

"Lea tolong periksa beberapa berkas ini, lalu pelajari sebelum mulai rapat. Aku ada urusan sebentar dengan klien dari Spanyol. Kamu bisa, 'kan?" Tanya Zayn.

Memang begitulah tugas Lea, layaknya seorang pengrevisi di kelompok penerbit buku begitulah tugas Lea di perusahaan Zayn ini. Lea selalu membaca dan mempelajari beberapa materi atau powerpoint rapat agar dia bisa menegur Zayn jika pria itu sewaktu-waktu lupa atau salah dalam mempresentasikan.

Lea membaca baik-baik setiap paragraf, saat sedang fokus membaca berkas-berkas ponsel Lea bordering, dengan cepat Lea menjawab tanpa melihat siapa peneleponnya. Dia berpikir itu adalah Zayn, karena biasanya pria itu selalu kelupaan sesuatu dan akan menelepon Lea untuk membawa sesuatu yang kelupaan itu.

"Ya, ada apa Zayn?" tanya Lea di telepon dengan mata terfokus pada lembaran-lembaran berkas.

"Ini aku, Aarav," sahut di seberang sana.

Seketika Lea tertegun. Dia buru-buru melihat nama kontak yang meneleponnya, dan memang benar jika yang sedang bicara ini adalah Aarav.

"A–ada apa, Mas?" gugup Lea.

"Segitu seringnyakah kamu bertelepon dengan pria Arab itu?"

"Hah? Maksudnya Mas Aarav itu, Zayn?"

"Siapa lagi emang cowok yang deket sama kamu?" ketusnya.

"Enggak kok, lagian ini jam kerja mas. Jadi, ya wajar kalau aku ngira ini dia."

Suasana hening. Aarav tak menimpali ucapan Lea lagi, entah dia sedang apa sampai-sampai tak bersuara lagi membuat Lea heran.

"Mas Aarav ngapain nelfon?" tanya Lea.

"Aku lagi di rumah sakit, Aya masuk rumah sakit tadi pagi. Dia nanyain kamu dari tadi, kamu bisa—"

"Astaga! Aya kenapa bisa masuk Rumah sakit?" sela Lea.

"Sepertinya dia salah makan atau entahlah, dokter belum memberi penjelasan karena aku tadi sempat ninggalin Aya karena—"

"Mas Aarav, kok sempat-sempatnya ninggalin Aya, sih? Aya lagi sakit, tapi kamu masih aja pentingin hal lain! Pokoknya Mas Aarav nggak boleh gitu lagi!" cercah Lea.

"Iya, kamu bisa ke sini?" tanya Aarav.

"Maaf banget, Mas. untuk sekarang nggak bisa, tapi siang nan—"

"Kamu tidak bisa?" sela Aarav.

"Aku ... bisa, tapi—"

"Ternyata hanya segini rasa peduli dan sayang kamu ke Aya. Baik, saya tutup." Aarav memutus sambungan telepon sepihak.

"Ck! Kenapa Mas Aarav mendadak berubah gitu? Ketus banget, kayak cewek PMS," heran Lea.

***

"Lea hari ini semua skedul aku beres, 'kan?" tanya Zayn. Keduanya sedang berada di perjalanan menuju kantor setelah menjalani rapat dengan dewan deraksi kantor cabang.

The Soldier's Second Love |✓ [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now